Sudah Tahukah Rahasia Agar Bisa Tahajud?


   Tahajud, siapakah yang tidak menginginkanya? semua pasti ingin menunaikanya. Namun kenyataanya hanya sedikit yang mampu. Ternyata ada rahasia agar kita mampu malaksanakanya, ada rahasia yang menjadikan kita susah melakukanya.

Sebelumnya, mari kita nikmati kisah para sholihin tentang tahajud untuk memotivasi kita,,

Berikut ulasanya,...



      Kisah para Sholihin Terkait Qiyamul Lail

Diantara amalan yang disukai dan menjadi kebiasaan para auliya’ (wali) dan para sholihin pada malam hari adalah bangun malam, karena mereka mendapatkan anugerah yang lebih pada malam hari dibanding pada siang hari. 

Mereka merasakan kenikmatan yang sangat yang tiada tara di hati mereka dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT pada malam hari. Dan kelezatan, kenikmatan, kebersamaan dengan Allah SWT, kenikmatan bermunajat dan berdiskusi dengan Allah SWT sehingga sebagian sholihin berkata, “Kalau misalnya penghuni syurga itu merasakan kenikmatan seperti yang kami rasakan pada waktu qiyamullail, sungguh mereka mendapatkan kenikmatan yang luar biasa di dalam syurga.”

  • Berkata sebagian dari ulama’: “Seseorang yang biasa melaksanakan qiyamullail, merasakan kelezatan melebihi dari kelezatan orang yang lalai dari Allah SWT dengan musik, perempuan dan lainnya.”

  • Dan berkata Al-Habib Abdullah bin Umar bin Yahya: “Semenjak 40 tahun yang lalu aku tidak pernah merasa sumpek dan sedih kecuali karena terbitnya fajar shodiq.”

  • Maka kenikmatan-kenikmatan yang disebutkan oleh para sholihin tidak akan didapatkan kecuali setelah berusaha dan berjuang untuk menghadirkan hatinya dan mengkontinyukan diri untuk melaksanakannya, sebagaimana yang disebutkan oleh Utbah Al-Ghulam, “Aku berjuang untuk melaksanakan Sholat Malam selama 20 tahun, lalu kemudian aku merasakan kenikmatannya selama 20 tahun berikutnya.”

  • Sa’id bin Musayyib yang dikatakan sebagai sayyidut taabi’in (pemimpinnya para tabi’in), beliau melaksanakan sholat Fajr 50 tahun lamanya dengan wudhu sholat Isya’ yang menandakan bahwasanya dia tidak tidur pada malam hari, tapi dia memaksimalkan waktu malam hari dengan Sholat Malam.

  • Dikisahkan terdapat seorang yang sholih yang biasa bangun malam sehingga suatu malam dia melaksanakan qiyamullail melebihi dari biasanya dan kakinya bengkak karenanya, maka pada malam berikutnya dia memukul kakinya seraya dia berkata, “Wahai nafsuku yang selalu memerintahkan kepada kejelekan! Kamu itu tidak diciptakan kecuali untuk beribadah.” Lalu dia bangkit melaksanakan qiyamullail seperti biasanya sampai subuh dan dia tidak memperdulikan kakinya yang bengkak itu.

  • Dikisahkan bahwasanya Sirry As-Saqoty jika telah tiba waktu malam, maka dia melaksanakan sholat. Dan dalam setiap sholatnya dia menangis, tapi menahannya dan tidak menampakkannya. Dan tatkala sudah suntuk malam dimana para manusia di sekitarnya sudah tidur, maka dia tidak dapat lagi menahan tangisannya sehingga tampak suara tangisan didalam sholatnya.

  • Berkata Muhammad bin Munkadir : “Aku berjuang, berusaha dan bermujahadah selama 20 tahun untuk menundukkan hawa nafsuku guna melaksanakan ibadah dan bangun malam, sehingga jadilah hawa nafsuku sekarang adat istiadatnya adalah ibadah”.

  • Berkata Sufyan Ats-Tsauri : “Aku pernah suatu waktu diharomkan oleh Allah SWT untuk bangun malam selama 5 bulan hanya karena satu dosa yang aku lakukan”.

  • Diantara manaqib Al-Habib Hasan bin Sholeh Al-Bahr setelah sholat Isya’ selalu melaksanakan sholat 2 rokaat yang tidak selesai kecuali dengan terbitnya fajar shodiq. Pada rokaat pertama, beliau mengkhatamkan Al-Qur’an dan pada rokaat kedua beliau membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 90.000 kali.Begitulah para sholihin didalam menghidupkan malam-malam mereka. Karena mereka tahu bahwasanya malam adalah makhluk baru yang baru Allah SWT ciptakan untuk mereka dan tidak akan kembali selama-lamanya sampai hari kiamat nanti untuk mempertanggung jawabkannya.


Tata Cara Pelaksanaan Sholat Malam




Sholat Malam selain sholat ba’diyah Isya maupun sholat Witir, berarti sholat sunnah nafilah mutlaqoh. Maka boleh melaksanakan sebanyak yang dia inginkan, boleh 2 rokaat, 4 rokaat dan seterusnya. 

Dan boleh pula melaksanakan berapapun rokaat dengan satu salam, yang penting tasyahhudnya tidak boleh lebih dari 2, yaitu tasyahhud yang pertama dan tasyahud akhir. 

Sedangkan yang harus dibaca pada waktu tahajjud adalah Nabi SAW tidak pernah kontinyu membaca surat-surat tertentu, akan tetapi ulama menganggap baik untuk membaca Al-Qur’an seutuhnya. 

Misalnya dia mampu setiap hari membaca Al-Qur’an 1 juz didalam sholat Tahajjudnya, atau setengah juz, atau seperempat juz. Sehingga tatkala datang malam berikutnya, dia teruskan bacaan seterusnya sampai dapat menghatamkan Al-Qur-an dalam waktu sebulan atau kurang atau lebih tergantung kepada bagaimana kegigihanmu dan kerajinan seseorang didalam beribadah.

Sholat Tahajjud tidak ada batasan jumlah rokaatnya. Nabi SAW terkadang melakukannya 13 rokaat, kadang-kadang 9 rokaat, kadang-kadang 7 rokaat, yang di akhir adalah sholat Witir. Akan tetapi boleh kita melaksanakan lebih dari jumlah itu.

 (Habib Seggaf Baharun)


Rahasia Agar Bisa Sholat Malam
BERAPA kali dalam seminggu kita melaksanakan Qiyamul Lail (shalat malam)? Tentu masing-masing yang tahu jawabannya. Tak sedikit orang berusaha keras agar mampu bangun shalat malam, namun begitu sulit mencobanya. Apa yang menjadi penyebab sulitnya kita bangun shalat malam?

Syeikh Fudhail bin Iyadh pernah berkata: “Jika engkau tidak mampu menunaikan shalat malam dan puasa di siang hari, maka ketahuilah bahwa engkau sebenarnya sedang dalam keadaan terhalang, karena dosa-dosamu begitu banyak.”

Syeikh Ibrahim bin Adham pernah didatangi oleh seseorang untuk meminta nasehat agar ia bisa mengerjakan shalat malam.

Beliau kemudian berkata kepadanya, “Janganlah engkau bermaksiat kepada Allah Azza Wajála di siang hari, niscaya Allah akan membangunkanmu untuk bermunajat dihadapan-Nya malam hari. Sebab munajatmu di hadapan-Nya di malam hari merupakan kemuliaan yang paling besar, sedangkan orang yang bermaksiat tidak berhak mendapatkan kemuliaan itu”.

Seseorang datang kepada Imam Ghazali untuk menanyakan kepada beliau mengenai sesuatu yang menyebabkannya tidak bisa bangun malam untuk mengerjakan shalat.

Beliau menjawab, “Dosa dosamu telah membelenggumu.“

Al-Hasan pernah berkata, “Tidaklah seseorang itu meninggalkan shalat malam kecuali karena dosa yang dilakukannya. Oleh karena itu , periksalah diri kalian setiap malam ketika matahari terbenam, kemudian bertaubatlah kepada Robb kalian, agar kalian bisa mengerjakan shalat malam.”

Dalam kesempatan lain, beliau menjelaskan, “Di antara pertanda seseorang itu tenggelam dalam dosa adalah bahwa dadanya tidak pernah lapang untuk bisa mengerjakan puasa di siang hari dan mengerjakan shalat sunnah di malam hari.”
Sufyan Ats-Tsauri pernah berkata, “Aku pernah terhalang (tidak bisa bangun) untuk mengerjakan shalat malam selama lima bulan disebabkan satu dosa yang telah aku lakukan.”

Ditanyakanlah kepada beliau, “Dosa apakah itu ? “

Beliau menjawab, “Aku melihat seorang laki-laki yang menangis, lalu aku katakan di dalam hatiku bahwa itu dilakukan nya sebagai bentuk kepura-puraan saja.”

Abdullah bin Mas’ud pernah ditanya oleh seseorang, “Kami tidak bisa bangun malam untuk mengerjakan shalat.”

Ia pun menjawab, “Dosa-dosamu telah membelenggumu.“

Demikian juga memakan barang yang haram akan menghalangi pelaksanaan shalat malam.

Salah seorang dari kalangan ulama mengatakan, ‘Betapa sering sesuap makanan itu menghalangi pelaksanaan shalat malam. Betapa sering pandangan itu menghalangi seseorang dari membaca satu surat dari Al-Qur’an. Sungguh seorang hamba itu akan menyantap satu makanan atau melakukan sesuatu perbuatan yang menyebabkannya tidak bisa mengerjakan shalat malam selama satu tahun.”

Demikian juga kecintaan kepada dunia (Hubbud Dunya) bisa menghalangi seseorang untuk melaksanakan shalat malam.

Abu Thalib Al-Makki berkata, “Yang bisa menghalangi seorang hamba dari melakukan shalat malam, atau yang menjadikannya lalai dalam waktu sekian lama, ada tiga hal. Yaitu, menyantap makanan yang syubhat, terus-menerus melakukan perbuatan dosa, dan dominasi pikiran keduniaan terhadap hati.”

Kita bisa menyimpulkan bahwa yang bisa membantu seseorang agar bisa mengerjakan shalat malam itu adalah: 

1. memakan makanan yang halal, 
2. istiqomah di dalam bertaubat, 
3. menjauhi makanan yang haram dan syubhat, 
3. menjauhi dosa dan maksiat serta, 
4. menolak dominasi pikiran keduniaan dan kecintaan kepada dunia dari dalam hati dengan cara selalu ingat mati dan memikirkan akhirat atau apa saja yang akan ditemui sesudah mati.*

Semoga kita dapat manunaikan sholat malam dengan istiqomah. Mohon Doakan saya juga mampu malaksanakanya.


Baca Juga:
     4 Perbedaan Sholat Pria Dan Wanita
     Kisah Sholat Malam Wanita Sholihah
     Rahasia Pertama (1) Punya Anak Sholih



Jika menurut anda artikel ini bermanfaat mohon kira berkenan share di media sosial dengan klik ikon disamping kiri, untuk memperluas manfaat dan melawan berita gosip di media sosial.






EmoticonEmoticon