Setiap
insan pasti ingin mendapatkan cinta dari Allah. Adakalanya kita bertanya-tanya
bagaimana Allah mencintai kita atau tidak? Allah ridho dengan kita atau tidak?
Adakalanya
kita kita berpikir selama kita tidak mendapat musibah, besar kemungkinan kita
dicintai dan dilindungi Allah. Benarkah demikian? Berikut adalah Nasihat al
Habib Seggaf Baharun yang wajib kita cermati...
Tanda Allah Mencintai Kita
Setiap
kali seorang hamba tertimpa musibah, jarang di antara kita yang bersyukur.
Malah sebaliknya, kita malah mengadu dan mengeluh, menjadi kurang sabar
dan ada sebagian dari kita malah menyalahkan musibah yang kita hadapi.
Ketahuilah
bahwasanya Allah memberi sakit supaya kita lebih mengingatiNya. Karena Allah
rindu dengan rintihan dan aduan dari hamba-hambanya.
Seringkali
seorang hamba lupa akan penciptNya jika dalam keadaan senang. Dan saat sedikit
tertimpa musibah barulah Allah yang dicari-cari, Allah yang di sebut-sebut.
Oleh
karena itu, seharusnya kita bersyukur jika diberikan sakit oleh Allah Taala.
Karna rasa sakit yang kita rasakan dapat menjadi pelebur dosa dan pengangkat
derajat seorang hamba yang beriman.
Sebagian
Ulama mengatakan Demam satu hari bisa meleburkan dosa selama setahun.
MasyaAllah,
jika kita mendengar kelebihan-kelebihan yang Allah sediakan buat mereka yang
sabar, ingin kita meminta supaya diberikan sakit yang berterusan.
Namun
untuk mendapatkan kelebihan-kelebihan ini, hendaknya kita menjaga adab-adab
ketika sakit diantaranya:
1. Tidak
mengadu sakitnya kepada orang lain untuk mendapatkan perhatian kecuali kepada
dokter dengan tujuan berobat.
2. Tidak
mempamerkan sakitnya hingga semua orang mengetahuinya.
3. Jika
terlalu sakit hingga merintih , lebih baik menggantikan rintihan itu dengan
zikir kepada Allah.
4. Sunnah
menyibukkan diri dengan mendengarkan cerita orang-orang soleh.
5. di sunnahkan membaca ُلاَ إلَهَ إلاَّ أنْتَ سُبْحانَكَ إنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِين
6. Disunnahkan
membaca surah Al-Ikhlas, ayat Kursi, dan ayat terakhir dari surat Al-Hasr.
7. Dibolehkan
mengadu sakit kepada orang lain dengan tujuan supaya didoakan kesembuhannya.
8. Dibolehkan
mengadu dengan tujuan untuk meminta bantuan seseorang untuk mengurusnya.
Banyak Yang Baca:
Banyak Yang Baca:
14 Kiat Membuat Keluarga Harmonis
8 Tanda Hati Yang Sehat
Sholawat Tibbil Qulub Untuk Menyembuhkan Penyakit
Hikmah Sakit
Sakit
merupakan hal yang sangat lumrah bagi kaum manusia. Apalagi pada zaman akhir
seperti ini, sakit menjadi kebiasaan yang merajalela di mana-mana. Ini
merupakan akibat dari makanan dan minuman serba cepat saji yang menjadi favorit masyarakat.
Akan tetapi
dalam islam, dalam rasa sakit terdapat banyak hikmah yang terkandung, yang
terkait dengan hubungan manusia dan Penciptanya, Allah Ta’ala.
Dalam
syari’at islam, manusia dianjurkan dan disunnahkan untuk bersabar. Karena dari
sabar itulah kita bisa menambah percikan keimanan yang bersumber dari dalam
hati kita. Dan biasanya, ketika orang sudah sembuh dari sakitnya, maka dia akan
bertambah ibadahnya.
Juga, ketika
sakit, kita akan lebih banyak berdzikir, mengingat Allah SWT, dan bertafakkur memikirkan kuasa Allah SWT.
Betapa besarnya anugerah kesehatan yang Dia berikan kepada kita. Andai satu
saja jari kita sakit, tidaklah akan nyaman segala aktivitas yang kita lakukan
yang terkait dengan tangan.
Ketika orang terkena cobaan berupa sakit, pasti kita akan lebih banyak berdoa. Bahkan orang-orang yang mungkin biasanya tidak pernah berdzikir ataupun berdoa, pastilah akan sangat banyak dzikir dan doa yang terucap dari lisan mereka.
Haruslah kita bersyukur ketika sakit, karena saat itu Allah memberi taufiq kepada kita agar mengingat-Nya dan meminta pertolongan dari-Nya.
Ketika sakit pula, kita dimakruhkan untuk menunjukkan ketidaksukaan kita dalam bentuk apapun, apalagi mengadu kepada manusia yang sudah pasti tidak dapat menyembuhkan kita. Karena penyakit itu datangnya dari Allah, maka Allah-lah tempat kembalinya.
Ketika orang terkena cobaan berupa sakit, pasti kita akan lebih banyak berdoa. Bahkan orang-orang yang mungkin biasanya tidak pernah berdzikir ataupun berdoa, pastilah akan sangat banyak dzikir dan doa yang terucap dari lisan mereka.
Haruslah kita bersyukur ketika sakit, karena saat itu Allah memberi taufiq kepada kita agar mengingat-Nya dan meminta pertolongan dari-Nya.
Ketika sakit pula, kita dimakruhkan untuk menunjukkan ketidaksukaan kita dalam bentuk apapun, apalagi mengadu kepada manusia yang sudah pasti tidak dapat menyembuhkan kita. Karena penyakit itu datangnya dari Allah, maka Allah-lah tempat kembalinya.
Maka
sepantasnya kita hanya meminta kesembuhan kepada Allah SWT semata. Dan saat
kita menunjukkan keluh kesah kita, saat itu juga syaithon akan senang
melihatnya. Karena itu berarti kita tidak suka atas apa yang telah Allah
berikan kepada kita.
Padahal jika
kita menghargai Allah SWT sebagai Pencipta kita, maka harusnya kita selalu
senang dan menerima dengan lapang dada atas apapun yang Allah takdirkan untuk
kita semua, baik hal yang menurut kita baik, maupun yang buruk.
Kecuali kita mengadu kepada orang lain agar orang itu bisa menyembuhkan kita atas izin Allah, seperti ke dokter yang di mana kita diharuskan untuk memberi apa yang kita alami. Atau menceritakan kepada orang lain agar didoakan oleh orang itu, atau agar kita bisa meminta bantuan darinya.
Pada intinya, agar kita bisa berhasil melewati cobaan sakit, kita harus menjalaninya dengan dibarengi oleh sabar dan syukur. Maka jika kita berhasil melewatinya, Insya Allah kita akan menjadi hamba yang dicintai Allah.
Kecuali kita mengadu kepada orang lain agar orang itu bisa menyembuhkan kita atas izin Allah, seperti ke dokter yang di mana kita diharuskan untuk memberi apa yang kita alami. Atau menceritakan kepada orang lain agar didoakan oleh orang itu, atau agar kita bisa meminta bantuan darinya.
Pada intinya, agar kita bisa berhasil melewati cobaan sakit, kita harus menjalaninya dengan dibarengi oleh sabar dan syukur. Maka jika kita berhasil melewatinya, Insya Allah kita akan menjadi hamba yang dicintai Allah.
Adakah
nikmat lain selain dicintai Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW?
EmoticonEmoticon