1. Yang menyebabkan Agama
itu rusak adalah hidup tamak, sedangkan yang menyebabkan Agama itu baik adalah
hidup wara’.
2. Hidup di dunia
sebaiknya tidak mewah atau sebaiknya selalu prihatin dan bersedih, sebab kita
hidup di dunia ini bagaikan hidup di panggung sandiwara, yang nantinya akan
diminta pertanggung jawabannya di Akhirat kelak.
Dan hidup kita ini dipagari
oleh kematian yang mana seorangpun tidak ada yang tahu kapan saatnya ajal itu
akan tiba. Kehidupan orang beriman hanya untuk beribadah kepada Allah swt
semata, sebagai bekal hidup di akhirat kelak; bukan untuk berfoya-foya atau
bersenang-senang.
3. Ilmu dan
Iman akan memudahkan orang untuk selalu Taqorrub ( mendekatkan diri) kepada
Allah swt.
4. Hidup di
dunia bagaikan ular berbisa yang lembut sentuhannya dan racunnya akan
mematikan. Berhati-hatilah untuk hidup di dunia yang penuh pesona, rayuan dan
godaan.
5. Orang Zuhud
itu mempunyai tiga Syarat :
1). Sedikit sekali
menggemari dunia, sederhana dalam menggunakan segala miliknya, menerima apa
yang ada, juga tidak merisaukan segala sesuatu yang tidak ada, akan tetapi giat
dalam bekerja, karena bekerja adalah mencari rizki, sedangkan mencari rizki,
suatu kewajiban.
2. Pujian dan
celaan adalah hal yang sama, tidak bergembira bila mendapat pujian, juga tidak
bersedih jika mendapat celaan atau hinaan.
3.
Mengutamakan ridho Allah swt dari pada ridho manusia atau merasa tenteram
jiwanya bersama Allah swt dan merasa bahagia sebab dapat mentaati semua
tuntutannya.
6. Engkau tidak akan memperoleh hakikat Iman selama engkau mencela
seseorang dengan sebuah aib yang ada pada dirimu sendiri.
Perbaikilah aibmu, baru
kemudian engkau perbaiki orang lain. Setiap kau perbaiki satu aibmu, maka akan
tampak aib lain yang harus kau perbaiki. Akhirnya kau sibuk memperbaiki dirimu
sendiri.
Dan sesungguhnya hamba yang
paling dicintai Allah swt adalah dia yang sibuk memperbaiki dirinya sendiri.
Sepanjang sejarah kehidupan manusia, tidak ada hari seperti hari kiamat, hati
dimana aib terbuka dan mata menangis.
Baca Juga:
EmoticonEmoticon