1. Kehidupan seorang muslim tidak dapat
dicapai dengan sempurna, kecuali mengikuti jalan Allah SWT yang dilalui secara
bertahap.
Tahapan-tahapan itu antara lain : tobat, sabar, faqir, zuhud, tawakal,
cinta, makrifat dan ridha. Karena itu seseorang yang mempelajari tasawuf wajib
mendidik jiwa dan akhlaknya.
Sementara itu, hati adalah cermin yang sanggup menangkap makrifat. Dan
kesanggupan itu terletak pada hati yang suci dan jernih.
2. Berbicara tentang nasihat, kulihat diriku tak pantas untuk
memberikannya. Sebab, nasihat seperti zakat, nishabnya adalah kemampuan untuk
memetik nasihat itu bagi dirinya sendiri.
Seseorang yang
belum mencapai nishab, bagaimana ia akan mengeluarkan zakat ? Dan seorang yang
tak memiliki cahaya, bagaimana dapat dijadikan sebagai alat penerang oleh orang
lain?
Bagaimana
bayangan akan lurus jika kayunya bengkok ? Allah swt mewahyukan kepada 'Isa bin
Maryam AS :
“Nasihatilah
dirimu, jika kau mampu memetik nasihat, maka nasihatilah orang lain. Jika
tidak, maka malulah kepada-Ku".
3. Barangsiapa hendak mengetahui aib-aibnya, maka ia dapat
menempuh empat jalan berikut :
1). Duduk dihadapan seorang guru yang mampu
mengetahui keburukan hati dan berbagai bahaya yang tersembunyi didalamnya.
Kemudian ia memasrahkan dirinya kepada sang guru dan mengikuti petunjuknya
dalam bermujahadah membersihkan aib itu. Ini adalah keadaan seorang murid dengan
syeikhnya dan seorang pelajar dengan gurunya. Sang guru akan menunjukkan
aib-aibnya dan cara pengobatannya, tapi di zaman ini guru semacam ini
langka.
2). Mencari seorang teman yang jujur,
memiliki bashiroh ( mata hati yang tajam ) dan berpegangan pada agama. Ia
kemudian menjadikan temannya itu sebagai pengawas yang mengamati keadaan,
perbuatan, serta semua aib batin dan zhohirnya, sehingga ia dapat
memperingatkannya. Demikian inilah yang dahulu dilakukan oleh orang-orang
cerdik, orang-orang terkemuka dan para pemimpin agama.
3). Berusaha mengetahui aib dari ucapan
musuh-musuhnya. Sebab pandangan yang penuh kebencian akan berusaha
menyingkapkan keburukan seseorang. Bisa jadi manfaat yang diperoleh seseorang
dari musuh yang sangat membencinya dan suka mencari-cari kesalahannya adalah
lebih banyak dari teman yang suka bermanis muka, memuji dan menyembunyikan
aib-aibnya. Namun, sudah menjadi watak manusia untuk mendustakan ucapan
musuh-musuhnya dan mengangnya sebagai ungkapan kedengkian. Tetapi, orang yang
memiliki mata hati jernih mampu memetik pelajaran dari berbagai keburukan
dirinya yang disebutkan oleh musuhnya.
4). Bergaul dengan masyarakat. Setiap kali
melihat perilaku tercela seseorang, maka ia segera menuduh dirinya sendiri juga
memiliki sifat tercela itu. Kemudian ia tuntut dirinya untuk segera
meninggalkannya. Sebab, seorang Mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya.
Ketika melihat aib orang lain ia akan melihat aib-aibnya sendiri.
4. Renungkanlah pendeknya
umurmu. Andaikata engkau berumur seratus tahun sekalipun, maka umurmu itu pendek jika dibandingkan dengan masa
hidupmu kelak di akhirat yang abadi, selama-lamanya.
5. Jangan panjang angan-angan,
engkau nanti akan berat untuk beramal. Yakinilah bahwa tak lama lagi engkau
akan mati. Katakan dalam hatimu :
Pagi ini aku
akan beribadah meskipun berat, siapa tahu nanti malam aku mati. Malam ini aku
akan sabar untuk beribadah, siapa tahu besok aku mati.
Sebab, kematian
tidak datang pada waktu, keadaan dan tahun tertentu. Yang jelas ia pasti
dating. Oleh karena itu, mempersiapkan diri menyambut kedangan maut lebih utama
daripada menpersiapkan diri menyambut dunia. Bukankah kau menyadari betapa
pendek waktu hidupmu di dunia ini? Bukankah bisa jadi ajalmu hanya tersisa satu
tarikan dan hembusan napas atau satu hari?
Setiap hari
lakukanlah hal ini dan paksakan dirimu untuk sabar beribadah kepada Allah
swt.
6. Andaikata engkau ditakdirkan
untuk hidup selama lima puluh tahun dan kau biasakan dirimu untuk sabar
beribadah, nafsumu tetap akan berontak, tetapi ketika maut menjemput kau akan
berbahagia selama-lamanya. Tetapi, ketika engkau tunda-tunda dirimu untuk
beramal, dan kematian datang di waktu yang tidak kau perkirakan
Baca Juga:
“Share ya biar banyak yang ambil manfaat”
---
EmoticonEmoticon