Khutbah Rasulullah menjelang wafatnya

iLUSTRASI SANDAL RASULULLAH SAW

Peristiwa tentang wafatnya seorang pemimpin alam semesta, seorang Nabi dan Seorang Rosul Tuhan yang terakhir adalah peristiwa maha besar. Tidak ada sejarah yang telah mengungkapkan peristiwa yang mendetail sedemikian rupa tentang berpulangnya seorang Rosul Tuhan seperti halnya dengan wafatnya Nabi Muhammad SAW itu.
Isyarat-isyarat tentang bayang-bayang akan terjadinya peristiwa besar yang sangat mengharukan hati itu telah terlebih dahulu memperlihatkan tanda-tandanya kepada ummat pengikut beliau.

155 KEBIASAAN-KEBIASAAN RASULULLAH SAW YANG PERU KITA TELADANI



KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW SEKITAR SHALAT
1.         Selalu shalat sunnah fajar
2.         Meringankan shalat sunnah fajar
3.         Membaca surat Al-Ikhlas dan Al-Kafirun dalam shalat fajar (ayat lain yang dibaca Nabi dalam shalat sunnah fajar)

Jawaban Prof Dr As Sayyid Muhammad Bin Alwi Al Maliki Kepada Yang Menolak Maulidur Rasul

Sayyid Muhammad Al Maliki

Pada bulan Rabiul Awwal ini kita menyaksikan di belahan dunia islam, kaum muslimin merayakan Maulid, Kelahiran Nabi Muhammad Saw dengan cara dan adat yang mungkin beraneka ragam dan berbeda-beda. Tetapi tetap pada satu tujuan, yaitu memperingati kelahiran Nabi mereka dan menunjukkan rasa suka cita dan bergembira dengan kelahiran beliau Saw. Tak terkecuali di negara kita Indonesia, di kota maupun di desa masyarakat begitu antusias melakukan perayaan tersebut.
Demikian pemandangan yang kita saksikan setiap datang bulan Rabiul awwal. Telah ratusan tahun kaum muslimin merayakan maulid Nabi Saw, Insan yang paling mereka cintai. Tetapi hingga kini masih ada saja orang yang menolaknya dengan berbagai hujjah. Diantaranya mereka mengatakan, orang-orang yang mengadakan peringatan Maulid Nabi menjadikannya sebagai ‘Id (Hari Raya) yang syar’i, seperti ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha. Padahal, peringatan itu, menurut mereka, bukanlah sesuatu yang berasal dari ajaran agama. Benarkah demikian? Apakah yang mereka katakan itu sesuai dengan prinsip-prinsip agama, ataukah justru sebaliknya?
Di antara ulama kenamaan di dunia yang banyak menjawab persoalan-persoalan seperti itu, yang banyak dituduhkan kepada kaum Ahlussunnah wal Jama’ah, adalah As Sayyid Al Muhaddits Al Imam Muhammad bin Alawi Al Maliki. Berikut ini kami nukilkan uraian dan ulasan beliau mengenai hal tersebut sebagaimana termaktub dalam kitab beliau Dzikrayat wa Munasabat dan Haul al Ihtifal bi Dzikra Maulid An Nabawi Asy Syarif.

Pintu Pintu Rejeki

Habib Luthfi dan KH Abdul Ghofur

Secara umum rezeki adalah segala pemberian yang dapat dimanfaatkan, baik material maupun spiritual, dunia maupun akhirat. artinya, makanan, pakaian, rumah, kendaraan, kesehatan adalah rezeki dan kecerdasan, ilmu dan hikmah adalah rezeki pula.

Amalan Mujarab Lancarkan Rezeki Dari Rasulullah SAW

Amalan Mujarab Lancarkan Rezeki Dari Rasulullah SAW

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
amma ba'du,

Pada prinsipnya, zikir sangat dianjurkan pada saat apa saja dan dengan lafazh apa saja. Tidak peduli panas, hujan, mendung, atau terik, zikir tetap disarankan. Tidak ada ketentuan bahwa zikir mesti diperbanyak saat saluran rezeki tersumbat atau kredit macet. Demikian juga di waktu senang. Singkatnya lidah tidak boleh kering dari zikir di mana saja dan kapan saja.

KEUTAMAAN RATIB AL –AYDRUS, AL – ATHTHAS, DAN AL-HADAD

KEUTAMAAN RATIB AL –AYDRUS, AL – ATHTHAS, DAN AL-HADAD

RATIB

Makna Ratib :
Perkataan Ratib mempunyai banyak arti. Ratib yang dimaksudkan di sini berasal dari perkataan ( Rattaba ) mengatur atau menyusun. “Ratib adalah rangkaian dzikir secara tertib yang komposisinya telah disusun dari berbagai ayat Al-Quran dan kalimat-kalimat dzikir yang muktabar dari Rasulullah SAW”.

Amalan Nabawi untuk membayar hutang

Amalan Nabawi untuk membayar hutang

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
amma ba'du,

Jika seseorang mempunyai hutang, hendaknya ia membangun kesadaran agar tidak terjerat hutang dengan sering berdoa.

Ada tiga macam doa yang dikutip dari Imam Bukhari.rhm, dari hadist Baginda Nabi Rasulullah SAW.

Amalan Al-Habib Ali bin Hasan Al-Atthos

Amalan Al-Habib Ali bin Hasan Al-Atthos

Inilah Hadiah dari Al-Habib Ali bin Hasan Al-Atthos untuk para kaum muslimin khususon para muhibbin. Satu Hadiah yang bermanfaat untuk dirimu dunia dan akhirat. Maka ambillah dia dengan kepercayaan dan keyaqinanmu yang besar. Sesungguhnya dia adalah jaminan asuransi sesungguhnya saat kau merasakan kepayahan dalam hidupmu. Dzikir ini akan membukakan semua kemudahan dan keluasan yang kau inginkan, memelihara dan menumbuh kembangkan kebaikan yang kau punya, melipat gandakan keberuntunganmu, menjauhkan darimu sesuatu yang menyulitkan dan yang akan menjerumuskan dirimu, dzikir ini akan menjadi pengawalmu saat kau sendirian dalam kegelapan, dzikir ini terdapat didalamnya Ismullahil A’dhom. Inilah hadiah yang Agung itu…

Adab Menyambut Kelahiran Bayi

tata cara Menyambut Kelahiran Bayi

A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi robbil ‘alaamin
Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayidina Muhammadin wa ‘alaa aali Sayidina Muhammadin wa ashaabihi wa azwajihi wa dzuriyyatihi wa ahli baitihi ajma'in.
Yaa Mawlana Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.

Kajian kitab kuning kita kali ini, adalah pembahasan tentang penyambutan bayi yang baru lahir, dengan referensi Kitab "Tuhfatul Habib Ala Syarhil Khatib" dan "Mughnil Muhtaj ila ma'rifati alfadhil Minhaj" pada sub bab Aqiqah. Bagi yang ingin membaca source textnya langsung silahkan membaca kitab tersebut:

NASEHAT MAULANA AL HABIB MUHAMMAD LUTHFI: ADAB ZIARAH RASULULLAH, WALI, GURU DAN MURSYID

adab maulana HabiB Luthfi

Kalau membicarakan NU, tidak lepas dari Gus Dur, KH. Wahid Hasyim dan Hadrotush syaikh Kyai Hasyim Asy’ari. Beliau beliau ini adalah orang orang mulia yang sukanya memuliakan orang lain. Suatu ketika Kyai Hasyim Asy’ari sedang melakukan perjalanan dari jawa bagian barat ke arah jawa timur, beliau singgah di Tegal dan mengunjungi koleganya yaitu Kyai Ubaidillah Pegiren (Kyai Ubed). 

Maulana Habib Luthfi Bin Yahya : Mengungkap Rahasia Allah Bershalawat Kepada Nabi


Rais Am Jam’iyah Ahlut Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah, sekaligus ketua umum thariqah sufi sedunia, Maulana al-Habib M. Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya Pekalongan, menjelaskan perihal rahasia di balik bacaan shalawat Allah kepada nabiNya.
“Saya kagum terhadap satu ayat yang mengangkat kebesaran Nabi Muhammad saw dan memerintahkan untuk membaca shalawat,” tutur Habib Luthfi yang kemudian membacakan ayat al-Quran yang berisi perintah shalawat Nabi Saw.

HAKIKAT ANAK SHALIH: HABIB LUTHFI MENJAWAB

Berikut adalah tanya jawab dengan Guru Mulia Al Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya yang ada di majalah Al-Kisah.

Pertanyaan:
Salam silaturahim kepada semua pembaca Alkisah dan juga salam kepada Habib Luthfi Bin Yahya dan keluarga semoga senantiasa diberi umur panjang dan sehat wal ‘afiat.

AURAT TERSINGKAP KETIKA SHOLAT: HABIB LUTHFI MENJAWAB

aurat tersingkap saat sholat

Berikut adalah tanya jawab dengan Guru Mulia Al Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya yang ada di majalah Al-Kisah.

Pertanyaan:
Assalamualaikum Wr wb
Bagaimana jika saat mengerjakan sholat, aurat kita terlihat karena kain sarung yang kita pakai tersingkap atau kain itu merosot. Wassalamu’alaikum Wr wB

HUTANG DAN IBADAH: HABIB LUTHFI MENJAWAB

HABIB LUTHFI MENJAWAB

Berikut adalah tanya jawab dengan Guru Mulia Al Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya yang ada di majalah Al-Kisah.

Pertanyaan:
Assalamu’alaikum Wr Wb
Habib luthfi yang saya hormati, saat ini saya terbelenggu masalah yang sangat berat. Istri saya terlilit utang kepada pihak bank dan juga pada pihak lainnya. Saya sangat khawatir ia diseret ke meja hijau.

KISAH SEORANG KYAI BERBAIAT KEPADA HABIB LUTHFI

Ilustrasi: Presiden Jokowi, Habib Luthfi, dan Habib Ja'far al Kaff
Kisah ini semata-mata hanya untuk menambah kecintaan dan ketaatan pada guru (Abah Maulana Habib Luthfi bin Yahya), juga berharap sesama murid beliau agar saling mengenal. Semoga semua dalam jalinan rahmat Allah Swt. Aamiin.

KISAH KESABARAN RASULULLAH SAW

KISAH KEMULIAAN RASULULLAH SAW

Dikisahkan, setiap kali Nabi SAW melintas di depan rumah seorang wanita tua, beliau selalu diludahi oleh wanita tua itu. Suatu hari, saat Nabi SAW melewati rumah wanita tua itu, beliau tidak bertemu dengannya. Karena penasaran, beliau pun bertanya kepada seseorang tentang wanita tua itu. Justru orang yang ditanya itu merasa heran, mengapa ia menanyakan kabar tentang wanita tua yang telah berlaku buruk kepadanya.

31 Sifat Mulia Nabi Muhammad SAW

kemuliaan akhlaq nabi Muhammad SAW

1. Rasulullah SAW adalah manusia yang paling waro (berhati-hati dalam agama), Paling zuhud (tidak mencintai dunia), Paling menjaga diri, paling dermawan, paling penyabar, paling banyak beribadah, paling menjauh tempat-tempat yang dapat menimbulkan kecurigaan. Tangan beliau tidak pernah sama sekali menyentuh wanita ajnabiyah untuk dijadikan teladan bagi umatnya, agar mereka berhati-hati.

25 Kunci Kebahagiaan dan Kesuksesan dari Imam Ja’far Shodiq as

tips bahagia dari imam ja'far shodiq

1- طلبتُ الجنة، فوجدتها في السخاء
“ Aku mencari surga, maka aku temukan pada kedermawanan”

2- و طلبتُ العافية، فوجدتها في العزلة
“ Aku mencari afiyah (keselamatan dalam bencana dan kesulitan), maka aku temukan dalam menyendiri (menyendiri dari keramaian yang tak berguna)

Adab Dan Tatakrama Menghadiri Maulid Nabi SAW Dari Hadrotusy Syeikh KH Hasyim Asy ‘Ari

Nasehat KH HASYIM ASY 'ARI

A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillahi robbil ‘alaamin
Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayidina Muhammadin wa ‘alaa aali Sayidina Muhammadin wa ashaabihi wa azwajihi wa dzuriyyatihi wa ahli baitihi ajma'in.
Yaa Mawlana Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.

Adab Dan Tatakrama Menghadiri Maulid Nabi SAW

Tulisan berikut ini disarikan dari kitab an-Nur al-Mubin fi Mahabbat Sayyid al-Mursalin karya Hadhratus Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari, salah satu tokoh sentral dan pendiri Nahdlatul Ulama.
Beliau termasuk salah seorang pakar hadits (muhaddits) terkemuka di masanya, yang menjadi rawi ke-24 dari rantai silsilah hadits Shahih Bukhari-Muslim dari gurunya asy-Syaikh Mahfudz at-Termasi, guru besar Masjidil Haram yang bermadzhab Syafi’i.

1. Adab Para Salaf Shaleh sebelum Hadir ke Tempat Acara Maulid Nabi Saw.

Sebelum menghadiri acara Maulid Nabi Saw. terlebih dahulu para salaf shaleh melakukan hal-hal berikut ini:

• Berwudhu dengan baik dan sempurna.
• Dalam keadaan masih basah dengan air wudhu, ia membaca: “Shalallahu ‘alaa Muhammad” 33x tanpa diselingi berbicara dengan yang lain.
• Lalu diusapkan ke wajahnya dan membaca doa sehabis wudhu.
• Kemudian melakukan shalat sunnah 2 rakaat dengan niat shalat sunnah Wudhu. Rakaat pertama setelah al-Fatihah membaca surat al-Kafirun, rakaat kedua setelah al-Fatihah membaca surat al-Ikhlas.
• Setelah salam membaca dzikir Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar masing-masing 3x.
•  Lalu boleh ditambahkan shalat sunnah Hajat 2 rakaat. Rakaat pertama setelah al-Fatihah membaca surat al-Kafirun 3x, rakaat kedua setelah al-Fatihah membaca surat al-Ikhlas 3x.
• Setelah salam membaca istighfar 21x dan shalawat 3x.
•  Lalu berdoa membaca niat untuk hadir Maulid Nabi Saw.

Contoh doa niat untuk hadir Maulid Nabi Saw.:

" Allahuma Yaa Allah, Nawaitu an ahdhural maulidun biniyyati li ridhoi’llaah wa li ridhoi’ Rasulullah Muhammad Shalallaahu ‘alahi wa sallama, Wa Syafa’ati Rasulullaahi SAW fii diin wad dunyaa wal akhirah, wa ‘alaa niyyati ‘anallaaha yaqdhii hajaatinaa, wayaqbalu dawaatinaa, wa yasyrahu shuduuranaa, wa yuyassiru ‘umuuranaa wa umuuraal muslimiin fii diin wad dunyaa wal akhiirat wa yaj’alunaa min ‘ibaadihish shalihiin"

“Allahumma ya Allah, kami niat untuk hadir Maulid NabiMu Saw., dengan niat agar mendapat ridha Allah dan Rasulullah Saw. serta syafa’at Rasulullah di dalam agama, dunia dan akhirat. Serta dengan niat agar Allah memberikan semua hajat (kebutuhan) kami, mengabulkan doa-doa kami, melapangkan kesulitan kami, memudahkan semua urusan kami dan urusan kaum muslimin di dalam hal agama, dunia dan akhirat, dan jadikanlah kami hamba-Mu yang sholeh ”


atau bisa ditambah membaca niat sebagai berikut:

Nawaitu an ahdhural maulidun mitsla maanawaa aslafunaash-shalihiin wa biniyyati ta'zhiiman syahru wiladati nabi shalallahu 'alaihi wa aalihiwassalam wa biniyyati ziyaadatil imaan wa ziyaadatil taqwaa wal mahabati wa qurb ilaa Allah wa ilaa Rasulullah shalallahu 'alaihi wa aalihi wassalam wa aslafinaash shalihiin wa biniyyati 'ittibaa'ir Rasulullah shalallahu 'alaihi wa aalihi wassalam zhahiran wa bathinan fii qawli wal fi'li wan niyyat. Wa biniyyati 'annaAllaha yuhassin akhlaqanaa wa adaabanaa wa annaallaha yarzuqunaa an-nazhar ilaa wajhi al-habib Sayyidina Muhammad shalallahu'alaihi wa aalihi wa shahbihi wassalam yaqzhatan wa manaamaan fii dunya wal akhirah wa fiil barzakh wa huwa radhin annaa, wa alaa kulli niyyati shalihat fii khair wa luthfi wa 'afiyaat wa salaamat.....



Niat hadir maulud seperti niatnya para salafuna shalihin, dengan niat bertambahnya iman dan takwa, bertambahnya cinta serta mendekatkan diri kepada Allah, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa aalihi wassalam  dan Salafuna Shalihin.
Dengan niat untuk mencontoh/meneladani/mengikuti Rasulullah shalallahu 'alaihi wa aalihi wassalam secara zhahir dan bathin, baik dalam perkataan, perbuatan dan niat.
Dengan niat semoga Allah memperbaiki akhlak dan adab kita serta Allah memberi rizqi kepada kita untuk dapat memandang wajah kekasih kita Rasulullah SAW baik secara langsung ataupun mimpi di dunia maupun akhirat serta di alam barzah dalam keadaan beliau Rasulullah SAW ridho kepada kita dan kami berniat dengan semua niatan yang sholeh dalam kebaikan, kelembutan, 'afiyah (kebahagiaan) dan keselamatan.....

Hal itu semua di atas, seyogyanya dilakukan mulai berwudhu hingga shalat sunnah Wudhu sampai shalat sunnah Hajat, dilakukan tanpa diselingi perbuatan dan pembicaraan yang tidak berarti.
Serta dilakukan dengan tertib pelaksanaannya dan berkesinambungan. Jika waktu tidak memungkinkan paling tidak shalat sunnah Wudhu lebih diutamakan.

2. Adab Para Salaf Shaleh saat Hendak Hadir ke Tempat Acara Maulid Nabi Saw.

Setelah melakukan amal shaleh di atas, barulah para salaf shaleh berjalan menghadiri Maulid Nabi Saw. Dalam masa perjalanan itu, hal-hal yang mereka lakukan adalah:

• Bertawakkal kepada Allah Swt.
• Sangat mengharapkan limpahan berkah, rahmat dan maghfirah Allah tercurahkan kepadanya.
• Berjalan penuh rasa tawadhu’ dan tadharru’ (menghadirkan perasaan khusyu’, seakan-akan hendak menemui Baginda Nabi Saw. bersama para sahabatnya dan para auliya’Nya, yang disaksikan oleh Allah Swt. serta para malaikatNya).

Menanamkan adab batin ini sungguh sangat utama di dalam menghadiri Maulid Nabi Saw. Karena Allah melihat dan menyaksikan hati para hambaNya. Sebagaimana firmanNya dalam hadits qudsi: “Aku (Allah) sesuai dengan prasangka hamba terhadapKu.”

3. Adab Para Salaf Shaleh saat Berlangsungnya Acara Maulid Nabi Saw.

Biasanya para salaf shalihin memperbanyak membaca shalawat kepada Baginda Rasulullah Saw., baik selama perjalanan, saat dan selama Maulid Nabi Saw. berlangsung, baik dibaca secara sirr (dalam hati) ataupun jahr (diucapkan dengan lisan).

Momentum yang paling baik dan berkah dalam pembacaan Maulid Nabi Saw. adalah pada saat Mahallul Qiyam (saat berdiri), ketika melantunkan: “Yaa Nabi salam ‘alaika # Yaa Rasul salam ‘alaika.”

Di antara bait-bait tersebut adalah momentum yang terbaik kita berdoa memohon kepada Allah Swt. atas segala doa dan hajat kita.
Doa disela-sela membaca shalawat: “Yaa Nabi salam ‘alaika # Yaa Rasul salam ‘alaika” secara bersama-sama. Jadi di antara bait-bait tersebut seyogyanya kita berdoa. Insya Allah Mustajabah.

Yang tidak kalah pentingnya juga adalah menghadirkan orang-orang yang kita cintai seperti sanak keluarga, sahabat dan kerabat yang kita kehendaki ketika itu.
Hadirkan dengan perasaan kita, bahwa mereka ikut hadir (bil ghaib) dalam pelaksanaan Maulid Nabi Saw. Insya Allah rahmat, berkah dan syafaatNya akan meliputi kepada mereka semua, yang walaupun secara lahiriah mereka tidak turut serta hadir.

Itulah salah satu kebesaranNya dan kasih sayangNya kepada umat Baginda Nabi Saw. yang merupakan tetesan-tetesan air ar-Rahmah dari samudera rahmat Ilahi.

Di dalam pelaksanaan pembacaan Maulid Nabi Saw., seyogyanya kita mempertautkan hati kita dengan Baginda Nabi Saw. Bagi yang pernah berziarah ke makam beliau Saw. di Madinah al-Munawwarah, mungkin bisa kembali mengingat-ingatnya, seakan-akan membaca Maulid Risalah Baginda Nabi Saw. di hadapan makam beliau yang mulia Saw.

Bagi yang belum diberi rizki ziarah ke makam Nabi Saw., maka cukup membayangkan kehadiran Nabi Saw. Paling tidak merasa dilihat dan didengar oleh Baginda Nabi SAW. Sehingga nilai-kualitas dari Maulid Nabi Saw. Insya Allah dapat dirasakan kemanfaatannya, bukan hanya sekedar hadir duduk, doa, amin, makan, lalu bubar, sedangkan hati sanubari masih tetap kotor penuh karat dengan penyakit-penyakit lahiriah dan batiniah.

4.      Maulid Nabi Saw. Sebagai Ajang Memperbaiki Diri

Maulid Nabi Saw. adalah salah satu ajang yang sangat sakral untuk mengembalikan jati diri kita sebagai hamba Allah dan sebagai umat Baginda Nabi Saw. Oleh karenanya seyogyanya kita bisa memperhatikan dengan seksama arti, makna atau terjemahan dari bacaan Maulid Nabi Saw. yang dibaca. Hal ini sungguh sangat bermanfaat guna meningkatkan kualitas hati kita menuju derajat ihsan di sisi Allah dan RasulNya.

Inilah salah satu sirr (rahasia) dari pelaksanaan Maulid Nabi Saw. Sehingga ketika kembali dari acara Maulid Nabi Saw. itu, hati semakin bercahaya, insya Allah. Hati sanubari merasuk menjalar ke seluruh relung anggota tubuh kita, mengikis habis segala karat penyakit-penyakit lahir maupun batin. Dan semakin bertambah keimanan dan kecintaan kita kepada Allah dan RasulNya, sehingga buahnya menjadikan kita semakin ta\'at akan melaksanakan seluruh perintah dan menjauhi larangan Allah dan Rasul-Nya....


Wallahu ‘alam bish showab, wal ‘afu minkum,
Wassalamu a’laikum warrahmahtullahi wabarakatuh
Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!


Sumber: Pustaka Pejaten.

Do'a Perlindungan Untuk Anak Dan Agar Anak Sholih Yang Wajib Dibaca Ayah Bunda

Do'a Perlindungan Untuk Anak

Langkah selanjutnya untuk mendapatkan putra dan putri yang sholih dan sholihah adalah dengan senantiasa mendoakanya. Doa orang tua yang terus menerus, fokus, sepenuh hati pasti akan diqobul oleh ALLAH SWT.

Ada banyak redaksi do’a, berikut kami pilihkan untuk anda. 

Baca Juga:


بسم الله الرحمن الرحيما اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَاَ للّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مِفْتَاحِ بَابِ رَحْمَةِ اللّٰهِ, عَدَدَ مَا فِيْ عِلْمِ اللّٰهِ,

Bismillahir rohmanir-rahiim. Alhamdulillahi rabbal ‘alamin Allahumma shalli wa salim ‘alaa sayidina Muhammad miftahul baabi rahmatillah ‘adada maa fii ‘ilmillaahi,
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam.Ya Allah limpahkanlah sholawat dan salam kepada Sayidina Muhammad, pembuka pintu rahmat Allah, Sebanyak pengetahuan Allah,

صَلاَةً وَسَلاَمًا دَائِمَيْنِ بِدَوَامِ مُلْكِ اللّٰهِ, وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ.

shalaatan wa salaaman daimayni bidawaami mulkillaah, wa ‘alaa aalihi wa shahbihi
sholawat dan salam yang selalu tercurah sekekal kerajaan Allah dan juga kepada keluarga dan para sahabatnya

رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلاَةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابِ.

Rabbaaj’alnii muqiimash shalaawati wa min dzurriyyatii rabbanaa wa taqabbal du’aa-I, Rabbanaghfirlii waliwalidayya wal mukminina yaumal hisaab
Ya Allah jadikanlah aku dan keturunanku orang-orang yang selalu mendirikan sholat. Ya Allah, kabulkanlah doaku. Yaa Allah ampuni kami dan kedua orang tua kami serta kaum mukmin di hari penghisaban

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا.

Rabbanaa hablanaa min ‘azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata’ayunin waj’alnaa lilmuttaqiina ìmaamaa
Ya Allah jadikanlah istri/suami (pasangan) dan keturunan kami sebagai buah hati kami dan jadikanlah kami pemimpin orang-orang yang bertakwa.

رَبِّ أَوْزِعْنِيْ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْ أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَتِيْ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.

Rabbi āwzi’nii ān asykura ni’matakal latii ān’amta ‘alayyaa wa ‘alaa waalidayya, wa-ān ā’mala shalihaan tardhaahu wa āshlih lii fii dzurriyyatii, innii tubtu ìlayka wa ìnnii minal muslimiin
Ya Allah berilah aku ilham untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau karuniakan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, dan agar aku dapat beramal sholeh yang Engkau ridhoi, jadikanlah keturunanku orang-orang yang soleh, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ

Aù‘dzu bikalimaatillaahit-taammaati, min syarra kulla syaythaani wa haammatin, wa min kulla ‘aynin lammatin 
Yaa Allah kuserahkan anak-anakku di bawah naungan perlindungan kalimat Allah yang sempurna dari gangguan setan, marabahaya, dan dari pandangan yang penuh kedengkian

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْ أَوْلاَدِيْ وَاحْفَظْهُمْ وَلاَ تَضُرَّهُمْ وَوَفِّقْهُمْ لِطَاعَتِكَ وَارْزُقْنِيْ بِرَّهُمْ وَاجْعَلْهُمْ قُرَّةَ عَيْنٍ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَلِوَالِدَيْهِمْ.

 Allahumma baarik fii āwladii , wa la tadhurrahum, wa arzuqnii birrahum, waaj’alhum qurrata’aynin lin-nabiyyi shallaallahu ‘alayhi wa sallam waliwalidayhim ..(3x)
Yaa Allah berkahilah anak-anakku,  janganlah Engkau celakakan mereka, karunialah aku ketaatan mereka, jadikanlah mereka buah hati Nabi Muhammad SAW dan kedua orang tua mereka.

اَللَّهُمَّ فَقِّهْهُمْ فِي الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُمُ التَّأْوِيْلَ وَاهْدِهِمْ إِلَى سَوَاءِ السَّبِيْلِ.

Allahummaftah ‘alayhim futuuhal ‘arifiin, wa faqqah-hum fii ad-diin, wa ‘allamhumul ta’wiil, wahdihim ilaa sawaa-ìs sabiili, waaj’alhum minal ‘ulama-a ìl ‘aamiliin, wa ‘abadikash-shalihiin (3x) 
Yaa Allah berilah mereka ilmu para ‘arifin, jadikanlah mereka faqih (alim) dalam agama, ajarkan mereka pengetahuan takwil, dan tuntunlah mereka ke jalan yang lurus dan benar, dan jadikanlah mereka ulama yang mengamalkan ilmunya, dan masukkanlah mereka ke dalam golongan hamba-Mu yang saleh.

اَللَّهُمَّ أَنْبِتْهُمْ نَبَاتًا حَسَنًا وَاجْعَلْهُمْ هَادِيْنَ مُهْتَدِيْنَ وَاجْعَلْهُمْ مِنَ الْعُلَمَاءِ الرَّاسِخِيْنَ فِيْ الْعِلْمِ الْعَامِلِيْنَ وَأَوْلِيَاءِكَ الصَّالِحِيْنَ.

Allahumma ānbithum nabaatan hasanan, waaj’alhum hadiina muhtadiin waj’alhum minal ‘ulamar rasikhiina fiil ilmil amiliin wa awliya’ikash shalihin (3x)
Yaa Allah tumbuhkan mereka dengan sebaik-baik pertumbuhan, dan jadikanlah mereka orang-orang yang memberi petunjuk dan mendapat petunjuk, jadikanlah mereka golongan para ulama yang mendalam ilmunya serta mengamalkannya, dan termasuk golongan para wali (kekasih Allah) yang saleh..

اَللَّهُمَّ ارْضَ عَلَيْهِمْ وَأَعِنْهُمْ وَوَفِّقْهُمْ لِمَحَابِّكَ وَطَاعَتِكَ وَمَرْضَاتِكَ وَعَلِّمْهُمْ مَا يَنْفَعُهُمْ وَانْفَعْهُمْ بِمَا عَلَّمْتَهُمْ.

Allahumma ardha ‘alayhim wa waf-faqhum limahaabbaka wa thaa’atika wa mardhatika, wa ‘allamhum maa yanfa’uhum, wan fa’hum bimaa ‘allamtahum  (3x)
Ya Allah Engkau ridhoilah atas mereka, dan Yaa Allah berilah mereka taufik untuk mencintai-Mu, mentaati-Mu, dan mencari keridhoan-Mu. Ajarkanlah kepada mereka semua yang bermanfaat dan berilah mereka manfaat dari semua yang Engkau ajarkan

اَللَّهُمَّ احْفَظْهُمْ مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَمِنَ اْلأَذَى وَمِنْ كُلِّ سُوْءٍ.

Allaahummah fazh-hum minal fitan, maazhahara minhaa wa maa bathan, wa min kulla suù‘in (3x) 
Yaa Allah lindungilah mereka dari segala fitnah, baik yang nyata maupun tersembunyi, dan juga dari segala macam kejahatan

اَللَّهُمَّ سَهِّلْ أُمُوْرَهُمْ وَأَصْلِحْ أَحْوَالَهُمْ وَأَعْمَالَهُمْ وَنِيَّاتَهُمْ.

Allahumma sah-hal ùmuurahum, wa āshlih āhwaalahum wa ā’malahum wa niyyaatihim (3x)  
Yaa Allah mudahkanlah urusan mereka, dan perbaikilah keadaan, perbuatan dan niat mereka.

اَللَّهُمَّ أَحْيِهِمْ حَيَاةً طَيِّبَةً فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ.

Allahumma ā’hyihim hayaatan thayyabatan fii dunyaa wal akhirah ...(3x)
Yaa Allah berilah mereka kehidupan yang baik di dunia dan akhirat

اَللَّهُمَّ سَلِّمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ.

Allahumma salamhum wa ‘aafihim wa fu’anhum ...(3x)
Ya Allah selamatkanlah mereka, berilah mereka kesehatan, dan maafkanlah mereka.

اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.

Allahumma ā’nhuma alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika.... 
Yaa Allah bantulah mereka agar dapat mengingat-Mu, mensyukuri nikmat-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya amal ibadah

اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَهُمْ فِي اْلأُمُوْرِ كُلِّهَا وَأَجِرْهُمْ مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلآخِرَةِ.

Allahumma ā’hsin ‘aaqibatahum fiil umuuri kullahaa, wa ā’jirhum min khizyiid dunyaa wal akhirah  
Yaa Allah, akhirilah semua urusan mereka dengan keberhasilan dan selamatkanlah mereka dari kehinaan dunia dan akhirat

اَللَّهُمَّ مَتِّعْهُمْ بِأَسْمَاعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ وَقُوَّتِهِمْ فِي سَبِيْلِكَ وَاجْعَلْ هَوَاهُمْ تَبَعًا لِمَا جَاءَ بِهِ حَبِيْبُكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

Allahumma mata’hum bi-asmaa’ihim wa abshaarihim wa quwwatihim fii sabiilika, waaj’al hawaahum taba’aan limaa jaa-ā bihi habiibuka Muhammad sholaallahu ‘alayhi wasallam 
Yaa Allah jadikanlah pendengaran, penglihatan dan kekuatan mereka menyenangi jalan petunjuk-Mu, dan jadikanlah hawa nafsu (keinginan) mereka patuh pada ajaran yang dibawa oleh kekasih-Mu Muhammad SAW

اَللَّهُمَّ أَطِلْ أَعْمَارَهُمْ فِي طَاعَتِكَ وَمَرْضَاتِكَ وَتَقَبَّلْ مِنْهُمْ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَبِاْلإِجَابَةِ جَدِيْرٌ.

Allahumma sallamhum, wa ‘aafihim wa’fu’anhum, wa ā thil ā’marahum fii tha’atika wa mardhaatika, wa taqabbal minhum innaka ‘alaa kulla syai-in qadiir, wa biil ijaabati jadiir
Yaa Allah selamatkanlah mereka, berilah kesehatan dan maafkan mereka, panjangkan umur mereka dalam ketaatan dan keridhoan-Mu, terimalah amal mereka, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu dan Engkau-lah yang patut mengabulkan doa.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Wa shallalláhu `alaá sayyidiná Muhammadin nabiyyil ‘ummi wa `alaa aalihi wa shahbihi wa sallam. Subhaana robbika robbil-‘izzati ‘ammaa yashifuun, Wa salaamun ‘alal-mursaliin, Walhamdulilláhi rabbil `álamin.

Dan semoga Allah selalu melipahkan salawat atas junjangan kita Nabi Muhammad, nabi yang ummiy (yang tidak butuh baca-tulis) dan atas keluarga serta sahabat beliau. Maha Suci Tuhan-Mu – Tuhan Pemilik kemuliaan – dari apa yang mereka (orang-orang kafir) sifati, dan semoga salam / keselamatan tetap tercurah atas para rasul, dan segala puji bagi Allah, Tuhan Penguasa sekalian alam. 

NASEHAT ULAMA

More »

RUMAH TANGGA

More »

WANITA DAN ANAK

More »

KISAH ULAMA

More »

HUKUM

More »

AMALAN

More »