Secara umum rezeki
adalah segala pemberian yang dapat dimanfaatkan, baik material maupun
spiritual, dunia maupun akhirat. artinya, makanan,
pakaian, rumah, kendaraan, kesehatan adalah rezeki dan kecerdasan, ilmu dan
hikmah adalah rezeki pula.
Orang kaya harta
tetapi enggan membayar zakat dan menolong orang yang kekurangan adalah contoh
orang yang kaya rezeki lahiriah tetapi miskin rezeki batiniah. Orang yang
kekurangan makanan dan pakaian, tidak mempunyai tempat tinggal dan kendaraan,
tubuhnya pun penyakitan tetapi hatinya selalu bersabar, tidak pernah mengeluh
bahkan selalu taat kepada Allah swt dan bersyukur adalah contoh orang yang
miskin rezeki lahiriah tetapi kaya rezeki batiniah.
Orang yang kaya harta
tetapi tidak bersyukur bahkan bermaksiat kepada Allah Ta’ala adalah contoh
orang yang kaya rezeki duniawi tetapi bakal miskin rezeki di akherat nanti.
Dari sudut pandang
agama, dengan mengamati dalil-dalil al-Quran dan hadits Nabi saw, kita dapat
menyimpulkan bahwa rezeki seseorang mungkin saja meluas (bertambah) atau justru
menyempit (berkurang)
" Allah meluaskan
rezeki siapa saja yang Ia kehendaki dan menyempitkan (rezeki siapa saja yng Ia
kehendaki)…" (QS.13: 26)
"Dan Allah
memberikan rezeki kepada siapa yang ia kehendaki tanpa batas." (QS.24: 38)
"Dan barang siapa
yang bertakwa kepada Allah niscaya Ia akan mengadakan baginya jalan keluar
(dari kesulitan) dan memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga." (QS.65: 2-3)
Abu Hurairah ra
meriwayatkan: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,
"Barang siapa suka rezekinya diluaskan dan
umurnya dipanjangkan hendaklah ia menyambung silaturahmi." (HR. al-Bukhari
dan Muslim)
Tsauban ra
meriwayatkan, Nabi saw bersabda,
" Tidak ada yang dapat menambah umur kecuali
kebaktian (al-birr) dan tidak ada yang dapat menolak takdir (al-qadr) kecuali
doa. Seseorang itu benar-benar terhalang dari rezeki karena dosa yang ia
perbuat." (HR. Ibnu Majah dan al-Hakim, al-Hakim berkata: sanadnya sahih)
Di antara ulama ada yang
membagi rezeki menjadi empat macam:
1.Rezeki yang sudah
dijamin
Ketika janin dalam
kandungan berusia 120 hari maka Allah Ta’ala mengutus malaikat untuk
meniupkan ruh ke janin tersebut dan mencatatkan empat hal, yaitu: umur, rezeki,
perbuatan dan suka dukanya.
Rezeki yang dicatat
ini adalah rezeki yang dijamin pasti akan didapatkan oleh orang tersebut karena
bersesuaian dengan umurnya. Jika rezeki ini habis maka ajal pun tiba, atau jika
sudah datang ajal maka rezeki ini pun habis
Jabir bin Abdullah ra
meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda," Janganlah kalian menganggap rezeki datang terlambat karena seorang
hamba tidak akan mati hingga rezeki yang menjadi haknya sampai kepadanya. Oleh
karena itu baguskanlah usaha, ambillah yang halal dan tinggalkan yang
haram." (HR. Ibnu Hibban, berkata al-Arnauth: sanadnya sahih menurut
kriteria Imam Muslim)
2. Rezeki yang
digantungkan pada usaha (kasab)
Rezeki jenis ini
merupakan karunia Allah (fadhullâh) yang diberikan kepada siapa yang mencarinya. Allah Ta’ala
menciptakan tangan dengan tujuan tertentu, demikian pula kaki, mata, telinga,
mulut dan otak bahkan langit dan bumi. Jika kita menggunakan ciptaan-ciptaan
tadi sesuai tujuan penciptaannya maka itu merupakan bagian dari ungkapan
syukur.
Syukur ini pasti
mengundang datangnya nikmat. Semakin optimal seseorang mengaktualisasikan
potensi yang Allah berikan padanya semakin banyak pula curahan rezeki terlimpah
padanya.
Karena itu
meminta-minta adalah hal tercela dalam pandangan agama, kecuali bagi orang yang
benar-benar miskin, bangkrut usahanya sampai ia bisa bangkit kembali dan orang
yang dililit hutang. Selebihnya, orang harus bekerja menjemput karunia Allah Ta’ala,
apalagi jika tubuhnya sehat dan kuat.
3. Rezeki yang dijanjikan
Rejeki jenis ini
biasanya dikaitkan dengan suatu amal tertentu, misalnya sedekah, silaturahmi,
niat yang benar, istighfar dan lain sebagainya. Apalagi rezeki yang bakal
diterima di akherat nanti sangat tergantung dari amal-amal yang telah
dilakukan oleh seseorang.
Point ini yang pada
pembicaraan ke depan akan diperdalam guna meneliti amal-amal yang kiranya dapat
membuka pintu-pintu rezeki.
4.Rezeki dari arah yang
tidak diduga
Rezeki sebenarnya
termasuk bagian dari rezeki yang dijanjikan tetapi karena keistimewaannya maka
tidak salah jika dimasukkan dalam bagian tersendiri. Hanya ada dua amal yang
dapat mengundang datangnya rezeki dari arah yang tidak diduga ini, pertama yang
disebutkan dalam al-Quran, yaitu: Takwa dan yang kedua yang disebutkan melalui
al-Hadits, yaitu: melanggengkan (dawam) istighfar.
Sebagaimana kita imani
dan kita yakini bahwa Allah swt telah
menjamin rejeki semua hamba-Nya. Hanya saja perlu kita ketahui juga bahwa
rejeki itu memiliki pintu. Bagaimana caranya?
Tentu Allah swt telah
mengajarkan caranya kepada Rasul-Nya. Sebagai tambahan ilmu, rejeki itu ada dua
macam. Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata bahwa rejeki itu ada dua macam: Rejeki
yang datang dan rejeki yang mesti didatangi.
Al-Imam al-Suyûthî
(semoga Allah merahmatinya) menulis tentang cara-cara membuka pintu rezeki berdasarkan
hadits-hadits dalam sebuah risalah berjudul Hushûl al-Rifq bi ushûl al-Rizq.
Beliau membagi menjadi dua
a.
Dzikir dan doa
b. Perbuatan
1. Membaca Alhamdulillah
Abu Hurairah ra
meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda,
" Barang siapa yang Allah pakaikan baginya
kenikmatan hendaklah banyak mengucapkan alhamdulillah. Barang siapa yang banyak
dosanya hendaklah beristighfar kepada Allah. Dan barang siapa yang lambat datang
rezekinya hendaklah banyak mengucapkan lâ hawla walâ quwwata illâ billâh (tidak
ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)." (HR. al-Thabrani
di al-Awsath)
Asad Ibn Wâdi’ah ra
meriwayatkan, Nabi saw bersabda,
" Barang siapa mengucapkan lâ hawla walâ
quwwata illâ billâhil ’aliyyil ’azhîm (tidak ada daya dan kekuatan kecuali
dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung) sebanyak 100 X
setiap hari maka akan dilindungi dari kefakiran selamanya."
(HR. Ibn Abi al-Dunyâ)
2. Membaca lâa ilâha illallâh al-malikul haqqul mubîn
Abu al-Nu’aim
meriwayatkan dari Malik bin Anas dan al-Dailami dalam musnad al-Firdaus dari
’Ali ra, Nabi saw bersabda,
" Barang siapa setiap hari membaca lâ ilâha
illallâh al-malikul haqqul mubîn (tidak ada tuhan selain Allah yang Maha Benar
lagi Maha Nyata) sebanyak 100 X, maka bacaan itu akan menjadi keamanan dari
kefakiran dan menjadi penenteram dari rasa takut dalam qubur." (HR. Abu
Nu’aim dan al-Dailami)
3. Melanggengkan (dawam)
beristighfar
Ibn ’Abbas ra
meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda,
" Barang siapa melanggengkan istighfar niscaya
Allah melapangkan segala kesempitan hidupnya, mengeluarkan ia dari segala
kesusahan dan memberikan ia rezeki dari arah yang tidak diduganya." (HR.
Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
4. Membaca surat al-Ikhlas
ketika masuk rumah
Ibn Mas’ud
meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda,
" Barang siapa yang membaca qul huwallâhu
ahad…(surat-al ikhlas) ketika masuk rumah maka (berkah bacaan) menghilangkan
kefakiran dari penghuni rumah dan tetangganya."(HR. al-Thabrani)
5. Membaca surat
al-Waqi’ah setiap malam
Ibn Mas’ud ra
meriwayatkan: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,"
Barang siapa membaca surat al-Waqi’ah setiap malam maka tidak akan ditimpa kesempitan
hidup." (HR. al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)
Anas ra meriwayatkan,
Rasulullah saw bersabda,
" Surat al-Waqi’ah adalah surat kekayaan
karena itu bacalah dan ajarkanlah surat itu pada anak-anak
kalian."(HR. Ibn Mardawiyyah)
6. Memperbanyak shalawat
atas Nabi saw
Ubay bin Ka’ab
meriwayatkan:
Bila telah berlalu sepertiga malam Rasulullah saw
berdiri seraya bersabda," Wahai manusia, berdzikirlah mengingat Allah,
berdzikirlah mengingat Allah. Akan datang tiupan (sangkakala kiamat) pertama
kemudian diiringi tiupan kedua. Akan datang kematian dan segala kesulitan yang
ada di dalamnya."
Berkata Ubay," Wahai Rasulullah, aku memperbanyak bershalawat atasmu,
lantas berapa kadar banyaknya shalawat yang sebaiknya aku lakukan?"
Beliau saw menjawab," Berapa banyaknya
terserah padamu."
Ubay berkata," Bagaimana kalau seperempat
(dari seluruh doa yang aku panjatkan)?"
Beliau menjawab," Terserah padamu. Tetapi
jika engkau menambah maka akan lebih baik lagi."
Ubay berkata," Bagaimana jika
setengah?"
Beliau saw menjawab," Terserah padamu, tatapi
jika engkah menambah maka akan lebih baik lagi."
Ubay berkata," Bagaimana jika
duapertiga?"
Beliau saw menjawab,"Terserah padamu, tetapi
jika engkau menambah maka akan lebih baik lagi."
Ubay berkata," Kalau demikian maka aku
jadikan seluruh doaku adalah shalawat untukmu."
Bersabda Nabi saw," Jika demikian halnya
maka akan tercukupi segala keinginanmu dan diampuni segala dosamu."
7. Membaca subhânallâh wa bihamdihî, subhânallâhil ’azhîim,
astaghfirullâh
Ibn ’Umar ra
meriwayatkan:
Seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah
saw," Wahai Rasulullah, dunia telah berpaling dariku sedangkan dayaku pun
lemah." Maka Rasulullah saw pun bersabda," Mengapa engkau tidak
menggunakan shalat para malaikat dan tasbih segenap mahluk yang dengan itu mereka
diberikan rezeki?" Laki-laki itu bertanya," Apakah itu, wahai
Rasulullah?"
Beliau bersabda," Katakanlah: subhânallâh wa
bihamdihî, subhânallâhil ’azhîm, astaghfirullâh (maha suci Allah dan pujian
bagi-Nya, maha suci Allah yang Maha Agung, aku mohon ampunan kepada Allah)
sebanyak 100x di antara waktu terbit fajar sampai shalat subuh. Maka dunia akan
datang kepadamu dengan sendirinya dan Allah Azza wa Jalla menciptakan dari
setiap kalimat itu seorang malaikat yang bertasbih kepada Allah Ta’ala sampai
hari kiamat yang pahala tasbihnya itu diberikan untukmu." (HR.
al-Mustaghfiri dalam al-Da’awât, dinukilkan dari Ihyâ Ulûmiddin al-Ghazali)
Dengan membaca asmaul husna
Berikut ini beberapa
amalan Asma-UlHusna yang berguna untuk membuka pintu rejeki kita.
AL WAHHAABU
Artinya:
Dzat yang maha
memberi, yaitu memberikan segalanya terhadap kebutuhan makhlukNya, tanpa
diminta sebelumnya Allah sudah menyediakannya.
Barang siapa membaca
“YAA WAHHAAB” sebanyak 23 kali berturut-turut sebagai amalan rutin setiap
selesai sholat fardlu atau setelah sholat Hajat 2 raka’at sebanyak 800 kali,
maka baginya akan dijauhkan dari kesempitan rejeki dan diberikan kemudahan
dalam segala urusannya.
AR ROZZAAQU
Artinya:
Dzat yang maha memberi
rejeki, yaitu memberi rejeki untuk semua makhlukNya untuk kebutuhan hidupnya.
Dan Dia pula yang menentukan banyak dan sedikitnya rejeki yang akan diberikan
pada hamba-hambaNya.
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca
“YAA ROZZAAQ” sebanyak-banyaknya setiap hari seteah sholat fardlu, maka ia akan
dijauhkan dari kesempitan rejeki dan usahanya selalu mendapat keuntungan yang
berlimpah-limpah.
AL BAASITHU
Artinya:
Dzat yang maha
melapangkan rejeki, yaitu memberikan kelapangan rejeki kepada hamba-hambaNya
yang dikehendakiNya, sehingga banyak orang bodoh dapat hidup kaya-raya,
sebaliknya orang yang cerdik, pandai hidupnya miskin. Nah, demikian itulah yang
dinamakan “sudah menjadi suratan takdirNya”.
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca
“YAA BAASITH” sebanyak-banyaknya sebagai amalan yang rutin setelah sholat
fardlu atau setelah sholat hajat membaca 300 kali, maka akan dijamin usahanya
dalam bidang perniagaan mendapat kemajuan yang pesat dan selalu memperoleh
keuntungan.
AL JALIILU
Artnya:
Dzat yang maha
sempurna, yaitu Dia tidak mempunyai cacat dan kekurangan apapun sebagaimana
yang dialami makhukNya. Jadi kesempurnaan Allah itu meliputi segala-galanya.
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca
“YAA JALIIL” sebanyak 99 kali, sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat
tahajjud, maka bila dia seorang pedagang akan cepat maju, bila seorang pegawai
akan segera naik pangkat dan bila seorang petani akan panen yang melimpah seta
dijauhkan dari kesulitan hidup.
AL QOYYUUMU
Artinya:
Dzat yang maha berdiri
sendiri, yaitu tidak berhajat kepada siapapun juga didalam mengatur dan
mengurus makhlukNya.
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca
“YAA QOYYUUM” sebanyak 80 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat
fardlu, maka baginya akan diberi jalan kelancaran rejeki dan juga dicintai serta
disegani oleh banyak orang.
AL AKHIIRU
Artinya:
Dzat yang maha akhir,
yaitu Dia tidak ada masa berakhirnya sebagaimana yang dialami hamba-hambaNya.
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca
“YAA AKHIIRU” sebanyak 200 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat
tahajjud, maka akan dimudahkan jalan rejekinya serta bisa menjauhkan dari
segala macam kesulitan hidup.
AL QHONIYYU
Artinya:
Dzat yang maha kaya,
yaitu Dia yang sangat kaya raya di atas segala-galanya, sehingga kekayaanNya
dapat mencukupi kebutuhan hamba-hambaNya.
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca
“YAA GHONIYYU” sebanyak 400 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah
sholat fardlu, maka baginya akan diberi kecukupan didalam kehidupannya dan
setiap rejeki yang diperoleh akan membawa keberkahan.
AL MUGHNIY
Artinya:
Dzat yang maha memberi
kekayaan, yaitu semua kekayaan yang dimiliki oleh manusia itu adalah merupakan
pemberian dari Allah SWT, tetapi kebayakan manusianya sendiri yang tidak
menyadari, sehingga ia menjadi pelit ketika dianjurkan untuk membelanjakan
hartanya di jalan Allah.
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca
“YAA MUGHNIY” sebanyak 200 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah
sholat fardlu, atau dibaca pada tengah malam setelah sholat Hajat, maka jalan
rejekinya akan diberi kelancaran dan apa yang menjadi cita-citanya akan mudah terlaksana.
B.PERBUATAN YANG
MEMBUKA PINTU REZEKI
1.BERDAGANG
Dalam Al-Mughni ‘an
Hamlil Asfar, Al-Hafizh Al-‘Iraqi pada hadits no. 1576 membawakan hadits,
“Hendaklah kalian
berdagang karena berdagang merupakan sembilan dari sepuluh pintu rezeki.”Diriwayatkan
oleh Ibrahim Al-Harbi dalam Gharib Al-Hadits dari hadits Nu’aim bin
‘Abdirrahman
2. MENJAGA SILATURAHIM
Rasulullah saw
bersabda, “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan
umurnya maka hendaknya ia menyambung (tali) silaturahim.” (Bukhari).
3. BANYAK
BERSEDEKAH
Allah berfirman,
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya Robb ku melapangkan rezeki bagi siapa yang
dikehendaki Nya di antara hamba-hamba Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang
dikehendaki Nya)’, dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan
menggantinya dan Dia lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Qs. Saba`: 39).
Rasulullah saw
bersabda dalam hadis Qudsi, “Wahai anak Adam, bersedekahlah, niscaya Aku
memberi rezeki kepadamu.” (Abu Daud).
4. MEMBANTU
PENUNTUT ILMU
Disebutkan sebuah
kisah, “Dahulu ada dua orang saudara pada masa Rasulullah saw. Salah seorang
daripadanya mendatangi nabi dan (saudaranya) yang lain bekerja. Lalu saudaranya
yang bekerja itu mengadu pada nabi, maka Baginda saw bersabda, “Mudah-mudahan
engkau diberi rezeki dengan sebab dia.” (Tirmizi, Hakim).
5. MEMBANTU ORANG
LEMAH
Rasulullah saw
bersabda, “Bantulah orang-orang lemah, karena kalian diberi rezeki dan ditolong
lantaran orang-orang lemah di antara kalian.” (Muslim dan An-Nasa`i).
6. BERHIJRAH
“Barangsiapa berhijrah
di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang
luas dan rezeki yang banyak.” (Qs. An-Nisa`: 100).
Empat Rahasia sukses
RAHASIA PERTAMA
“Pertama. Jangan
lupakan orang tuamu ,khususnya ibumu.”
Karena ibu
adalah orang yang melahirkan kita ke muka bumi ini. Mulai dari mengandung 9
bulan lebih, itu sangat berat. Ibu melahirkan kita dengan susah
payah, sakit sekali, nyawa taruhannya. Surga di bawah telapak kaki ibu. Ibu
bagaikan pengeran katon (Tuhan yang kelihatan). Banyak orang sekarang yang
salah. Para guru dan kyai dicium tangannya, sementara kepada ibunya tidak
pernah. Para guru dan kyai dipuja dan dielukan, diberi sumbangan materi jutaan
rupiah, dibuatkan rumah; namun ibunya sendiri di rumah dibiarkan atau diberi
materi tapi sedikit sekali. Banyak orang yang memberangkatkan haji guru
atau kyainya, padahal ibunya sendiri belum dihajikan. Itu terbalik.
Pesan Nabi: Ibumu,
ibumu, ibumu… baru kemudian ayahmu dan gurumu. Ridho Allah tergantung pada
ridho kedua orang tua. Kumpulkan seribu ulama untuk berdoa. Maka doa ibumu jauh
lebih mustajabah.”
RAHASIA KEDUA
”Banyaklah
memberi. Banyaklah bersedekah”
Allah berjanji
membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat ganda. Sedekah
mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa mengalahkan besi. Sedekah
mampu menyembuhkanpenyakit batin, Sedekah membersihkan
harta dan hati kita. Sedekah melepaskan kita dari marabahaya. Allah mungkin
membalas sedekah kita dengan rejeki yang banyak, kesehatan, terhindarkan kita
dari bahaya, keluarga yang baik, ilmu, kesempatan, dan lain-lain. “Jangan
sepelekan bila ada pengemis datang meminta-minta kepadamu. Karena saat itulah
sebenarnya Anda dibukakan pintu rejeki.” Beri pengemis itu dengan
pemberian yang baik dan sikap yang baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik
memberinya dengan uang kertas, bukan uang logam. Pilihkan lembar uang kertas
yang masih bagus, bukan yang sudah lecek. Pegang dengan dua tangan, lalu
ulurkan dengan sikap hormat kalau perlu sambil menunduk (menghormat) . Pengemis
yang Anda beri dengan cara seperti itu, akan terketuk hatinya, ‘Belum pernah
ada orang yang memberi dan menghargaiku seperti ini.’ Maka terucap atau tidak,
dia akan mendoakan Anda dengan kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan.
Banyak orang yang keliru dengan menolak pengemis yang mendatanginya, bahkan ada
pula yang menghardiknya. Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya
sendiri.
RAHASIA KETIGA
“Banyaklah menolong orang. Kalau ada
orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang kesulitan, langsung Anda
bantu!”.
Saat seperti itulah,
Anda menjadi rejeki yang tidak disangka-sangka bagi orang itu. Maka tentu
balasannya adalah Allah akan memberikan kepadamu rejeki yang tidak
disangka-sangka pula.”
“Walau pun itu orang
kaya?”
“Ya, walau itu orang
kaya, suatu saat dia pun butuh bantuan. Mungkin dompetnya hilang, mungkin ban
mobilnya bocor, atau apa saja. Maka jika Anda temui itu dan Anda bisa
menolongnya, segera bantulah.”
“Walau itu orang yang
berpura-pura? Sekarang kan banyak orang jalan kaki, datang ke rumah kita,
pura-pura minta sumbangan rumah ibadah, atau pura-pura belum makan, tapi
ternyata cuma bohongan. Sumbangan yang katanya untuk rumah ibadah, sebenarnya
dia makan sendiri,” saya bertanya lagi.
“Ya walau orang itu
cuma berpura-pura seperti itu,” jawab beliau.
“Kalau Anda tanya,
sebenarnya dia pun tidak suka melakukan kebohongan itu. Dia itu sudah frustasi
karena tidak bisa bekerja atau tidak punya pekerjaan yang benar. Dia itu butuh
makan, namun sudah buntu pikirannya. Akhirnya itulah yang bisa dia lakukan. Soal
itu nanti, serahkan pada Allah. Allah yang menghakimi perbuatannya, dan Allah
yang membalas niat dan pemberian Anda.”
RAHASIA KEEMPAT
“Jangan mempermainkan pasangan anda”.
“Maksudnya begini.
Anda kan punya istri, atau suami. Itu adalah pasangan hidup Anda, baik di saat
susah maupun senang. Ketika Anda pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah,
dia di rumah menunggu danberdoa untuk keselamatan dan kesuksesan Anda. Dia ikut
besama Anda di kala Anda susah, penghasilan yang pas-pasan, makan dan pakaian
seadanya, dia mendampingi Anda dan mendukung segala
usaha Anda untuk berhasil.”
“Banyak orang yang
kemudian ketika sukses, uangnya banyak, punya jabatan, lalu menikah lagi. Atau
mulai bermain wanita (atau bermain pria, bagi yang perempuan). Baik menikah
lagi secara terang-terangan, apalagi diam-diam, itu menyakiti hati pasangan
hidup Anda. Ingat, pasangan hidup yang dulu mendampingi Anda di kala susah,
mendukung dan berdoa untuk kesuksesan Anda. Namun ketika Anda mendapatkan
sukses itu,Anda meninggalkannya. Atau Anda menduakannya.
“Banyak orang yang
lupa hal itu. Begitu sudah jadi orang besar, uangnya banyak, lalu cari istri
lagi. Menikah lagi. Rumah tangganya jadi kacau. Ketika merasa ditinggalkan,
pasangan hidupnya menjadi tidak rela. Akhirnya uangnya habis untuk biaya
sana-sini. Banyak orang yang jatuh karena hal seperti ini. Dia lupa bahwa
pasangan hidupnya itu sebenarnya ikut punya andil dalam kesuksesan dirinya,”
Baca Juga: Keutamaan Ratib Al Hadad
Jangan Lupa Share ya..
EmoticonEmoticon