Iustrasi Dajjal. |
Oleh Muhammad Badawi
Sebagai umat Islam, kita tentu
pernah mendengar sebuah hadist yang menjelaskan bahwa di akhir zaman kelak akan
datang sesosok mahluk tinggi besar yang memiliki kekuatan begitu dahsyat. Sosok
yang kita kenal dengan nama dajjal tersebut merupakan sosok yang akan menguji
manusia akhir zaman, apakah tergolong orang-orang yang beriman atau tergolong
orang-orang yang kufur. Pertanyaannya sekarang, siapakah sebenarnya Dajjal?
Siapakah Dajjal
Dajjal adalah makhluk Allah yang masih dalam kategori
keturunan Nabi Adam as alias manusia. Namun adapula yang berpendapat bahwa
Dajjal adalah keturunan manusia dan jin. Adapun yang berpendapat dajjal adalah
manusia berdasarkan pada hadist:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ صَحِبْتُ ابْنَ صَائِدٍ إِلَى مَكَّةَ فَقَالَ لِي أَمَا قَدْ لَقِيتُ مِنْ النَّاسِ يَزْعُمُونَ أَنِّي الدَّجَّالُ أَلَسْتَ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ لَا يُولَدُ لَهُ قَالَ قُلْتُ بَلَى قَالَ فَقَدْ وُلِدَ لِي أَوَلَيْسَ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ وَلَا مَكَّةَ قُلْتُ بَلَى قَالَ فَقَدْ وُلِدْتُ بِالْمَدِينَةِ وَهَذَا أَنَا أُرِيدُ مَكَّةَ قَالَ ثُمَّ قَالَ لِي فِي آخِرِ قَوْلِهِ أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ مَوْلِدَهُ وَمَكَانَهُ وَأَيْنَ هُوَ قَالَ فَلَبَسَنِي
Dari Abu Said Al-Khudri RA,
ia berkata: Aku menemani Ibnu Shaid pergi ke Mekah, ia berkata kepadaku: Aku
telah bertemu dengan beberapa orang yang menganggap bahwa aku adalah seorang
Dajjal. Apakah kamu pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya
Dajjal itu tidak mempunyai anak. Aku jawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah
mempunyai anak. Bukankah kamu telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Dajjal
itu tidak akan memasuki Madinah dan Mekah. Aku menjawab: Ya! Ia berkata lagi:
Dan aku telah dilahirkan di Madinah dan sekarang aku sedang menuju ke Mekah.
Kemudian di akhir pertanyaannya dia berkata kepadaku: Demi Allah, sesungguhnya
aku tahu waktu kelahirannya, tempatnya dan di mana dia. Ia berkata: Ia telah
mengaburkanku tentang perkara itu. (HR Muslim) Dalam hadits lain,
Rasulullah menerangkan mengenai Dajjal ini yang artinya: “Sesungguhnya
Al-Masih Ad-Dajjal seorang laki-laki pendek…” [HR. Ahmad 23144, Abu Dawud
4320]
Namun adapula pendapat
lain yang menyebutkan asal-usul Dajjal diyakini
merupakan seorang manusia yang sudah hidup sejak zaman nabi Ibrahim dan karena
Alloh menangguhkan ajalnya (seperti halnya Iblis) ia tetap masih hidup hingga
saat ini, dipenjarakan di sebuah tempat yang masih menjadi misteri. Asal Usul
Dajjal dan Keluarganya Dalam beberapa hadist dijelaskan bahwa asal usul dajjal
adalah seorang keturunan Yahudi. Ia lahir dari orang tua yang postur tubuhnya
tinggi gemuk dengan hidung sangat mancung menyerupai paruh burung. Secara lebih
lengkap, Imam Al Barzanji juga pernah menyebut jika asal usul moyang dajjal
adalah seorang dukun Yahudi (Syaqq) yang kawin dengan wanita dari keturunan
jin. Moyang dajjal ini hidup di zaman Nabi Sulaiman AS. Oleh nabi Sulaiman, si
moyang dajjal dan istrinya yang berasal dari golongan jin disebutkan sempat
dipenjarakan dan ditangkap karena ulahnya dalam merusak akidah umat
Ciri-ciri Fisik Dajjal
Sebagaimana yang sudah disebutkan di atas, bahwasannya
Dajjal adalah manusia yang sama seperti kita. Ia mempunyai rambut, mata, wajah,
tangan, badan dan sebagainya persis seperti manusia biasa. Akan tetapi, ada
beberapa hal yang lebih spesifik mengenai ciri-ciri makhluk ini. Berikut ini
adalah ciri-ciri fisik Dajjal yang dikumpulkan dari beberapa hadits Nabi
Muhammad SAW.
- Rambutnya
keriting.
- Di keningnya
terdapat tulisan “Ka Fa Ra” atau “Kaafir” dalam tulisan Arab. Ada pendapat
bahwa tulisan ini hanya bisa dilihat oleh orang yang memiliki iman yang
lurus dan kuat.
- Mata
kanannya buta dan menonjol. Sebagian orang menganggap bahwa Dajjal hanya
memiliki satu bola mata saja, pendapat yang lebih kuat Dajjal memiliki dua
bola mata akan tetapi satunya buta.
- Kulit
badannya berwarna kemerah-merahan.
- Badannya
gemuk dan pendek. Dalam riwayat lain, tubuhnya gemuk dan besar.
- Dadanya
bidang.
- Kakinya
bengkok.
- Dajjal
tidak bisa memiliki keturunan alias mandul.
Sumbernya adalah hadits-hadits berikut ini:
1. “Tidak ada
seorang Nabi pun kecuali telah memperingatkan ummatnya tentang Dajjal yang buta
sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwa Dajjal buta sebelah matanya sedangkan
Allah tidaklah buta sebelah. Tertulis diantara kedua matanya; Kafir (yang mampu
dibaca oleh setiap muslim).” [HR. Al-Bukhari 7131,7408, Muslim 2933]
2. “Sesungguhnya
Al-Masih Ad-Dajjal seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok, keriting
rambutnya, buta sebelah matanya, dan matanya kabur tidak menonjol dan tidak
juga cekung, jika ia memperdayai kalian maka ketahuilah bahwa Tuhan kalian
tidaklah buta sebelah.” [HR. Ahmad 23144, Abu Dawud 4320]
3. Dari Abu Sa’id
Al-Khudri, Rasulullah bersabda : “Dan tidaklah diutus seorang nabi yang
diikuti itu, kecuali untuk memperingatkan kaumnya terhadap Dajjal. Aku
telah menerangkan ciri-cirinya bahwa ia cacat, sedangkan Tuhan kalian
tidaklah cacat. Mata kanannya menonjol dan tidak dapat disembunyikan, seolah-olah
dahak yang berada di dinding kapur, sedangkan mata kirinya seperti planet yang
bulat.“
4. Dalam hadits
Anas, Rasulullah bersabda : “Dan diantara kedua matanya termaktub tulisan
kafir“. Dan dalam satu riwayat disebutkan : “Kemudian beliau mengejanya
-kaf fa’ ra’- yang dapat dibaca oleh setiap muslim“. Dan dalam satu riwayat
lagi dari Hudzaifah, “Dapat dibaca oleh setiap orang mukmin, baik ia tahu
tulis baca maupun tidak.“
5. Dalam hadits
Abu Hurairah, Rasulullah bersabda : “Adapun Al-Masih Si Pendusta itu adalah
buta sebelah matanya, lebar dahinya, bidang dadanya bagian atas dan bengkok
(kakinya).”
Lokasi, Kemunculan dan Tempat Persinggahannya
Lokasi
Ad-Dajjal pada Zaman Nabi SAW
Tentang lokasi tempat dikurungnya Dajjal sekarang ini,
telah dijelaskan dalam sebuah hadits dari Fathimah binti Qais r.a yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits tersebut menceritakan kisah yang cukup
panjang. Mari kita simak sejenak kisah yang dituturkan oleh Shahabiyah ini,
“Saya mendengar juru panggil Rasulullah SAW menyeru: “Shalat Jama’ah!
Shalat jama’ah!” (panggilan seperti ini biasanya hanya pada waktu shalat atau
apabila ada sesuatu yang sangat penting).
Fatimah binti Qais
melanjutkan, “Maka saya pun pergi ke masjid dan shalat bersama Rasulullah
SAW dan saya berada pada shaf pertama para wanita. Ketika Rasulullah
SAW telah selesai sholat, beliau duduk di atas mimbar. Beliau tertawa
kemudian berkata, ’Hendaklah masing-masing tetap di tempat! Tahukah Anda semua
mengapa saya kumpulkan?’ Para Shahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih
tahu.’
Beliau SAW bersabda, ‘Bukan karena suatu kabar
gembira, bukan pula karena suatu ancaman, tetapi karena Tamim ad-Dari yang
tadinya seorang pemeluk Nasrani lalu dia datang menyatakan keislamannya dan
menceritakan kepada saya kejadian yang sesuai dengan yang pernah saya sampaikan
kepada kalian semua tentang al-Masih ad-Dajjal.
Dia menceritakan kepada saya bahwa dia berlayar dengan
tiga puluh orang dari Lakhm dan Juzam, lalu ombak besar membuat mereka
terombang ambing di lautan sebulan lamanya hingga akhirnya mereka terdampar di
sebuah pulau di arah timur matahari. Mereka pun turun dan duduk beristirahat
dekat kapal mereka lalu memasuki pulau tersebut. Mereka kemudian bertemu dengan
makhluk melata yang dipenuhi bulu. Saking banyaknya bulunya mereka tidak tahu
mana bagian depan dan bagian belakangnya.
Mereka berkata, ‘Makhluk apakah Engkau ini?’ Makhluk
itu berkata, ‘Aku adalah Jassasah (Pengintai).’ Mereka bertanya, ‘Apa itu
Jassasah?’ Makhluk tu menjawab, ‘Pergilah kalian menemui laki-laki yang ada
digedung besar sana, dia sangat ingin mendengar berita dari kalian.’
Tamim berkata, ‘Ketika dia menyebut nama seorang
laki-laki, kami takut bahwa makhluk itu adalah setan. Maka kami pun bergegas
pergi sampai kami menemukan bangunan besar itu lalu masuk ke dalamnya. Di sana
ada seorang manusia yang paling besar dan paling kuat yang pernah kami lihat.
Kedua tangannya terbelenggu ke lehernya diantara kedua lutut dan sikunya.
Kami berkata, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah engkau
ini?’ Dia menjawab, ‘Kalian mampu menemukanku, beritahu saya siapa kalian ini!’
Mereka (Tamim dan rombongan) menjawab, ‘Kami adalah orang-orang Arab, kami naik
kapal laut, tiba-tiba ombak pasang dan kami pun terombang-ambing selama satu
bulan sampai akhirnya terdampar di pulau Anda ini. Kami pun merapat dan
memasukinya. Tiba-tiba kami bertemu dengan makhluk melata yang berbulu
sangat lebat sehingga sulit mengetahui mana depan dan mana bagian belakangnya.
Kami berkata kepadanya, ‘Celakalah engkau, makhluk apakah kau ini?’ Dia menjawab,
Aku adalah jassasah (Pengintai).’ Kami pun berkata, Apakah jassasah itu?’ Dia
berkata, ‘Pergilah temui laki-laki yang ada di bangunan besar itu karena dia
sangat ingin mendengarkan berita dari kalian!’
Maka kami pun bergegas menemuimu, dan merasa takut
dengan makhluk itu dan menyangka dia adalah setan.’ Laki-laki besar itu
berkata, ‘Beritahukan kepada saya tentang kebun kurma Baisan!’ Kami berkata,
‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia berkata, ‘Tentang pohon-pohon
kurmanya, apakah masih berbuah?’ Kami berkata, ‘Ya.’ Dia berkata, ‘Ketahuilah
karma-karma itu hampir tidak lagi berbuah.’ ‘Beritakan kepadaku tentang danau
Tiberias!’ Kami pun berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau ketahui?’ Dia
berkata, ‘Apakah di sana ada airnya?’ Kami menjawab, ‘Danau itu banyak airnya,’
Dia berkata, ‘Ketahuilah airnya tak lama lagi akan habis.’ ‘Beritahu saga
tentang sumber air Zagar!’ Kami berkata, ‘Tentang apanya yang ingin engkau
ketahui?’ Dia berkata, ‘Apakah masih banyak airnya? Apakah penduduk sekitarnya
memanfaatkan airnya untuk bercocok tanam?’ Kami menjawab, ‘Ya, airnya banyak,
penduduk sekitar memanfaatkannya untuk bercocok tanam.’
Dia berkata, ‘Beritakan kepada saya tentang Nabi kaum
yang ummi, apa yang telah dilakukannya?’ Mereka menjawab, ‘Dia telah muncul di
Mekkah dan tinggal di Yatsrib,’ Dia berkata, ‘Apakah orang-orang Arab memerangi
mereka?’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Dia berkata, ‘Apa yang dilakukannya kepada
mereka?’ Maka kami pun memberitahurnya bahwa telah tampak para pengikutnya dari
kalangan orang-orang Arab, mereka mematuhinya. Dia berkata, ‘Itu sudah
terjadi?’ Kami menjawab, ‘Ya,’ Dia berkata, jika demikian maka yang terbaik
bagi kalian ialah mematuhinya. Aku beritahukan kepada kalian siapa sesungguhnya
aku ini. Aku adalah al-Masih, hampir datang waktunya aku diizinkan keluar, lalu
akan berjalan mengelilingi bumi, tidak satu kampung pun yang tidak kusinggahi
dalam waktu empat puluh malam kecuali Mekkah dan Taibah karena keduanya
diharamkan atasku.
Setiap kali aku berusaha untuk memasuki salah satu
dari keduanya aku akan dihadang oleh Malaikat yang memegang pedang mengusir
saya menjauhi kedua kota itu. Setiap celah kota itu dijaga oleh para
malaikat.”‘ Fatimah binti Qais (perawi hadits) berkata, “Rasulullah
SAW menghentakkan tongkat beliau ke mimbar dan berkata, ‘Inilah Taibah,
inilah Taibah (maksud beliau Madinah). Bukankah saya pernah menyampaikannya hal
seperti ini kepada kalian?’ Para hadirin menjawab, ‘Benar,’ Beliau SAW
melanjutkan, ‘Sesungguhnya apa yang disampaikan oleh Tamim membuatku kagum
karena sesuai dengan yang pernah saya sampaikan kepada kalian tentang Dajjal,
Madinah dan Mekkah. Dia berada di laut Syam atau laut Yaman; bukan, tetapi dia
ada di timur, dia ada di timur, dia ada di timur!’ Beliau pun memberi isyarat
dengan tangannya ke arah timur. Fatimah melanjutkan, “Maka saya pun
menghafalnya dari Rasulullah SAW.”
Kemunculan
Dajjal
Munculnya Dajjal adalah
dari sebuah daerah bernama Khurasan. Hal ini disimpulkan dari riwayat dari
Sayyidina Abu Bakr Ash-Shiddiq r.a, bahwa Nabi SAW bersabda:
الدَّجَّالُ
يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ
أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ
“Dajjal itu
keluar dari bumi sebelah timur yang disebut Khurasan. Dajjal akan diikuti oleh
kaum yang wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit”.
Khurasan
merupakan tempat awal Dajjal muncul dan belum berbuat kerusakan serta menebar
fitnah. Ia di sana masih dalam tahap atau fase mengumpulkan para pengikutnya
saja. Sedangkan, tempat awal dimana ia berbuat kerusakan dan menyebarkan fitnah
adalah di sebuah tempat di antara Syam dan Irak. Dalam hadits An Nawas bin
Sam’an yang marfu’ –sampai pada Nabi SAW– disebutkan,
إِنَّهُ
خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ الشَّأْمِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِينًا وَعَاثَ شِمَالاً
يَا عِبَادَ اللَّهِ فَاثْبُتُوا
“Dajjal itu keluar di
antara Syam dan Irak. Dia lantas merusak kanan dan kiri. Wahai para hamba
Allah, tetap teguhlah”.
Tempat-tempat yang
Tidak Bisa Dimasuki Dajjal
Ketika Dajjal berkeliling
ke seluruh dunia, ternyata masih ada beberapa lokasi yang tidak bisa dimasuki
oleh Dajjal dan para pengikutnya. Hal ini disebabkan lokasi-lokasi tersebut
memiliki malaikat penjaga yang khusus diciptakan untuk melindungi tempat
tersebut dari Dajjal. Dalam hadits Fathimah binti Qois r.a disebutkan
bahwa Dajjal mengatakan,
فَأَخْرُجَ
فَأَسِيرَ فِى الأَرْضِ فَلاَ أَدَعَ قَرْيَةً إِلاَّ هَبَطْتُهَا فِى أَرْبَعِينَ
لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَهُمَا مُحَرَّمَتَانِ عَلَىَّ كِلْتَاهُمَا
كُلَّمَا أَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ وَاحِدَةً أَوْ وَاحِدًا مِنْهُمَا
اسْتَقْبَلَنِى مَلَكٌ بِيَدِهِ السَّيْفُ صَلْتًا يَصُدُّنِى عَنْهَا وَإِنَّ
عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلاَئِكَةً يَحْرُسُونَهَا
“Aku akan keluar dan
menelusuri muka bumi. Tidaklah aku membiarkan suatu daerah kecuali pasti aku
singgahi dalam masa empat puluh malam selain Makkah dan Thoybah (Madinah).
Kedua kota tersebut diharamkan bagiku. Tatkala aku ingin memasuki salah satu
dari dua kota tersebut, malaikat menemuiku dan menghadangku dengan pedangnya
yang mengkilap. Dan di setiap jalan bukit ada malaikat yang menjaganya.”
Pada saat itu, peraturan suci kota Madinah telah
dilanggar. Kota yang pada asalnya memiliki peraturan bahwa tidak ada yang boleh
masuk kecuali orang yang beragama Islam ini telah dimasuki oleh
orang-orang kafir. Sehingga pada saat Dajjal datang, orang-orang kafir
dan munafik ini baru menunjukkan sikap asli mereka dengan mendatangi Dajjal.
Diriwayatkan oleh Anas bin
Malik bahwa Nabi SAW bersabda, “Ad-Dajjal akan datang dan berkemah di sebuah
tempat dekat Madinah dan kemudian Madinah akan mengguncang tiga kali dimana
setiap orang kafir dan munafik akan keluar (dari Madinah) menuju ke
arahnya.” (Sahih Al-Bukhari no. 9.239 )
Selain kota Mekkah dan Madinah, ada 4 masjid yang juga
tidak bisa dimasuki oleh Dajjal, yaitu:
لاَ يَأْتِى
أَرْبَعَةَ مَسَاجِدَ الْكَعْبَةَ وَمَسْجِدَ الرَّسُولِ والْمَسْجِدَ الأَقْصَى
وَالطُّورَ
“Dajjal tidak akan
memasuki empat masjid: masjid Ka’bah (masjidil Haram), masjid Rasul (masjid
Nabawi), masjid Al Aqsho’, dan masjid Ath Thur.”
Para Pengikut Dajjal
Dari Jabir bin Abdullah,
katanya Rasulullah SAW bersabda: “Bumi yang paling baik adalah Madinah.
Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak
sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota
Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki
atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan
Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu. Itulah
yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang
besi membersihkan karat-karat besi.” “Dajjal akan diikuti oleh
orang-orang Yahudi Ashfahan sebanyak 70.000 orang yang mengenakan jubah
tanpa berjahit. ” [Shahih Muslim. Kitabul Fitan wa Asyrotis
Sa’ah, Bab Fi Baqiyyah Min Ahaadiitsid Dajjal hadits No. 2944]
Ashfahan adalah sebuah
daerah di Iran. Menurut wikipedia, jumlah Yahudi Iran saat ini sekitar
80.000 – 100.000 jiwa yang tersebar di Iran, Israel, Amerika dan Eropa. Selain
orang-orang Yahudi dan munafik, banyak diantara perempuan-perempuan yang
terpesona dengan tipudaya Dajjal.
Nabi SAW bersabda, “Dajjal
akan turun di lembah air Murqonah’ ini, maka orang yang datang kepadanya
kebanyakan kaum wanita, sehingga seseorang akan pergi menemui sahabat karibnya,
ibunya, anak perempuannya, saudara perempuannya, dan kepada bibinya untuk
meneguhkan hatinya karena kuatir mereka akan pergi menemui Dajjal.” [Musnad
Ahmad 7: 190]
3 Fitnah dan Kemampuan Dajjal
Rasulullah berkata:
فَيَأْتِي عَلَى الْقَوْمِ فَيَدْعُوْهُمْ فَيُؤْمِنُوْنَ بِهِ وَيَسْتَجِيْبُوْنَ لَهُ فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَاْلأَرْضَ فَتُنْبِتُ
“… Dia (Dajjal) datang
kepada satu kaum untuk mendakwahi mereka. Maka mereka pun beriman kepadanya,
menerima dakwahnya. Maka Dajjal memerintahkan langit untuk hujan dan
memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, maka turunlah hujan dan tumbuhlah
tanaman….” (HR. Muslim no. 2937)
1. Ketika Dajjal berkelana
ke penjuru dunia, ia akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari
ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?” Katanya sambil
ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu
atau satu bulan. Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia
berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu
berjalan?” Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi
kehebatannya dengan menjadikan satu hari begitu cepat berjalan.
2. Dalam hadis agak panjang
tentang Dajjal, diceritakan bahwa Dajjal itu akan menemui orang-orang. Dajjal
mengajak mereka semua, maka orang-orang itu pun menurutinya. Dajjal terus
melakukan ‘dakwah’nya dari satu negeri ke satu negeri. (Fath al-Bari jilid 13
ms 145 dan selepasnya, no hadis 7132)
Ketika Dajjal hampir sampai ke Madinah dan hendak
masuk, tiba-tiba didapatinya Malaikat menunggu di pintu masuk kota dengan
pedang terhunus. Dajjal pun berhenti di luar Madinah lalu keluar kepadanya
seorang lelaki pada hari itu dari Madinah. Lelaki itu adalah sebaik-baik
lelaki, paling sholeh dan bertaqwa kepada Allah.
Apabila ia melihat Dajjal
di luar Madinah, ia berkata kepada Dajjal itu: ‘Hei Dajjal! Aku bersaksi bahwa
engkau itu Dajjal yang diceritakan kepada kami oleh Rasulullah SAW.’ Dajjal
berkata: ‘Hei laki-laki! Kamu harus menaatiku atau aku potong engkau menjadi
dua.’ Lelaki itu berkata: ‘Wahai sekalian manusia! Inilah dia Dajjal yang
pembohong. Maka ketika Dajjal mendengar perkataan itu, ia berkata kepada
pengikutnya: ‘Apa pendapat kamu jika aku bunuh orang yang membantah aku ini,
kemudian aku hidupkan dia kembali, adakah kamu masih ragu tentang pernyataan
bahwa aku adalah tuhan?’ Jawab pengikut Dajjal: ‘Kami tidak akan ragu, bahkan
kami makin yakin.’
Lalu Dajjal membunuh lelaki itu, kemudian
dihidupkannya kembali. Inilah yang disabdakan oleh Nabi SAW:
‘…Kemudian Dajjal itu menyeru seorang lelaki yang
sangat muda. Lelaki itu dipaksa untuk mengakui Dajjal bahawa dia adalah tuhan.
Ia enggan, lalu dipancung dengan pedang, dipotong dua hingga mati. Kemudian
lelaki yang mati itu dipanggil supaya bangkit, lalu ia pun hidup ketika itu
juga dan ia dipanggil untuk datang kepadanya. Maka orang muda itupun datang
dengan berseri-seri wajahnya. Dajjal itu berkata kepada lelaki itu: ‘Hei
laki-laki! Adakah engkau percayakan aku?’ Jawab lelaki itu. ‘Demi Allah!
Tidaklah engkau terlebih pandai dari aku pada hari ini.’ Kemudian dia berkata:
‘Tidak ada lagi seorang pun yang akan terbunuh selepas ku ini. Wahai sekalian
manusia! Inilah Dajjal yang pembohong itu. Barangsiapa yang taat padanya, maka
ia berkekalan di dalam api neraka, dan siapa yang tidak menurutinya, maka ia
tinggal berkekalan di dalam syurga.’ Dajjal meninggalkan lelaki itu, dan kemudian
ia masuk ke Syam, dalam keadaan Dajjal menyeru manusia menurutinya, ketika
itulah Nabi Isa turun… (hingga akhir hadits) (Bahr al-Mazi juz 15
halaman 196)
Kita tidak usah mencoba berusaha menjadi pemuda itu.
Karena, di dalam hadits disebutkan juga bahwa ada orang yang merasa imannya
sudah kuat lalu mendatangi Dajjal, dan ternyata ia malah menjadi pengikutnya.
Selain itu, konon pemuda yang dimaksud dalam hadits tersebut telah lahir di
Palestina. Berikut penjelasan seorang ulama Palestina mengenai hal tersebut.
3. Hendaknya
seorang Muslim tetap memegang teguh akidahnya yang lurus dan imannya yang kokoh
agar tidak tertipu oleh Dajjal. Berikut ini adalah salah satu misteri yang
harus kita perhatikan.
Dari Hudzaifah r.a,
Rasulullah bersabda, “Apabila Dajjal muncul, dia mempunyai air dan api.
Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah api maka ia justru air yang
dingin. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah air yang dingin maka ia
justru api yang membakar. Barangsiapa dari kalian mendapatkan itu maka
hendaknya dia masuk ke dalam apa yang dilihatnya api karena ia adalah air yang
dingin.” (Muttafaq alaihi. Lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari,
Mukhtashar Shahih al-Bukhari no. 1375, Mukhtashar Shahih Muslim no. 2046).
Kematian Dajjal
Dajjal kelak akan mati dibunuh oleh al-Masih Isa
bin Maryam. Nabi Isa akan diturunkan ke bumi seperti sedia kala, setelah
sebelumnya diangkat ke langit, untuk ikut berperang bersama kaum muslimin dan
membunuh Dajjal. Dalam hadits Abdullah bin Amru yang panjang Rasulullah
mengatakan hal ini.
Sabda beliau, “Lalu
Allah mengutus Isa bin Maryam, wajahnya mirip Urwah bin Mas’ud. Isa
kemudian memburu Dajjal dan membinasakannya.” (HR. Muslim) Dalam
hadits an-Nawas bin Sam’an yang panjang Rasulullah juga menjelaskan, “Manakala
dia dalam kondisi tersebut, Allah mengutus al-Masih putra Maryam, lalu Isa
memburunya sehingga dia menangkapnya di pintu gerbang Lud -kota yang terletak
di sebelah barat Baitul Maqdis-. Maka Isa membunuhnya.” (HR. Muslim).
Cara Menangkal Fitnah Dajjal
Dengan besarnya ujian yang diberikan Allah kepada kaum
Muslimin lewat Dajjal ini, tentu saja Allah juga sudah menyediakan solusinya.
Seperti kata pepatah, setiap ada penyakit pasti ada obatnya. Diantara amalan
yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah doa yang dibaca setelah membaca doa
tasyahud akhir. Doanya adalah sebagai berikut :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شر فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Dibaca: Allahumma
innii a’uudzubika min ‘adzaabil qobri wa min ‘adzaabi jahannam wa min fitnatil
mahyaa wal mamaati wa min syarri fitnatil masiihid Dajjaal.
Artinya : “Ya
Alloh! Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari adzab kubur, dari adzab
jahannam, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnahnya
Al-Masih Ad-Dajjal.”[HR. Bukhori]
Selain itu, Nabi juga
menganjurkan kita untuk merutinkan dan menghafal sebagian dari surat
Al-Kahfi. Beliau bersabda, Dari Sammarah bin Jundab, Rasulullah
SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari surat
Al-Kahfi, ia tidak akan terkena bahaya fitnah Dajjal, barangsiapa yang membaca
seluruh ayatnya ia akan masuk surga.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 3: 242)
Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari al-Nawas bin Sam’an yang cukup
panjang, yang di dalam riwayat tersebut Rasulullah SAW bersabda, “Maka
barangsiapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya
ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi.” Dalam riwayat
Muslim yang lain, dari Abu Darda’ r.a, bahwa Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa
yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi
dari Dajjal.” Imam Muslim berkata, Syu’bah berkata, “Dari bagian
akhir surat al-Kahfi.” Dan Hammam berkata, “Dari permulaan surat
al-Kahfi.” (Shahih Muslim).
Imam Nawawi berkata, “Ini disebabkan, karena pada
awal-awal surat al-Kahfi itu terdapat/ berisi keajaiban-keajaiban dan
tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang merenungkan tidak akan tertipu
dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada akhir suratnya, yaitu firman Allah:
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka
(dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?” QS. Al-Kahfi:
102. (Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi: 6/93)
Zaman kita sekarang ini
sudah semakin mendekati era keluarnya Dajjal. Oleh karena itu, mujahadah (usaha)
kita untuk berlindung dari fitnah Dajjal harus lebih ekstra.
Bacalah dan wajibkanlah bagi dirimu membaca surat al-Kahfi setiap kali
sebelum tidur. Kalaupun kamu tidak mampu membaca semuanya, minimal bacalah 10
ayat pertama dan terakhir surat tersebut. Karena sesungguhnya 8 orang ulama
dari Yaman telah bermimpi bahwa mereka melihat ikatan Dajjal telah dilepaskan
oleh Allah dari tempat mereka dikurung. -Habib Umar bin Hafizh-
Wallahu A’lam Bishowab
EmoticonEmoticon