"Dalam diri manusia ada segumpal daging, jika ia baik maka baik keseluruhanya..."
Sedemikian pentingnya hati bagi manusia sampai ia menentukan kebaikan bagi seorang manusia. Jika hati rusak, maka rusak manusia itu....
Jika demikian, mengetahui kondisi hati kita sangatlah penting. Lantas bagaiman hati yang sehat?
Berikut 8 tanda hati yang sehat:
Ada tanda-tanda dan bukti serta alamat dari hati yang sakit pada diri manusia. Yaitu jika mengalami beberapa perkara berikut ini:
1. Ketika dia melakukan suatu kesalahan maupun kekhilafan, maka dia tidak merasa sakit hatinya dan menyesal karenanya. Bahkan tidak ada penyesalan sama sekali pada dirinya ketika berbuat dosa itu dan tidak terpikirkan untuk bertaubat setelahnya.
2. Dia mendapatkan kelezatan ketika melakukan kemaksiatan dan tidak merasa bahwasanya Allah SWT mengawasinya.
3. Dia lebih mendahulukan urusan dunianya ketimbang urusan akhiratnya. Dia tidak menyukai suatu kebenaran, bahkan akan sempit hatinya ketika mendengarnya. Itulah awal mula dari sifat kemunafikan pada diri seseorang.
4. Dia tidak senang berkumpul dengan orang-orang yang sholeh, tapi lebih senang berkumpul dengan orang-orang yang fasik serta ahli maksiat.
5. Dia senang untuk menyebarkan keraguan, kesangsian, senang untuk berdebat dan menjauh daripada kebenaran.
6. Dia merasa takut kepada selain Allah SWT, sebagaimana dikatakan oleh Imam Ahmad bin Hanbal kepada seseorang:
لَو صَحَّت قَلبُكَ لَم تَخَف أَحَدًا
Jika hati kamu dalam keadaan sehat,
kamu tidak akan merasa takut kepada siapapun juga.
7. Timbulnya rasa cinta bukan untuk Allah SWT maupun yang sepantasnya. Seperti kepada para ulama, para ahlul bait (keluarga Nabi Muhammad) dan para sholihin.
"Jika hati kamu dalam keadaan sehat, kamu tidak akan merasa takut kepada siapapun juga."
8. Dia tidak memerintahkan suatu kebaikan dan tidak mengingkari suatu kemungkaran. Dan jika dia mendapatkan siraman rohani dari mauidzoh, khutbah, nasehat dan lain-lain, maka dia tidak terpengaruh dengannya. Bahkan dia menganggap isi daripada khutbah, mauidzoh, maupun nasehat itu adalah untuk orang lain dan bukan untuk dirinya.
Baca Juga:
Penyembuh Segala Penyakit: Sholawat Thibul Qulub
Rahasia Agar Bisa Tahajud
Jika ada bukti-bukti tersebut, berarti hati kita dalam keadaan sakit bahkan dalam keadaan mati. Na’udzubillah…
Semoga penulis,
pembaca dan penyimak dari buku ini dihindarkan daripada tanda-tanda tersebut di
atas. Aamiiin Ya Robbal ’alamiin…
(dikutip dari buku
“Syari’at Islam, solusi kehidupan dunia” karya A Habib Segaf Baharun,M.HI)
EmoticonEmoticon