Setiap orang yang berdoa ingin agar doanya
segera di qobul. Namun adakalanya sudah lama berdoa namun tak kunjung di qobul.
Sering timbul pertanyaan dibenak kita kenapa doa tidak manjur? Tidak mustajab?
Berikut hikmah yang
bisa kita petik dari beliau Syech Mutawali Asy Sya’rowi
Pertanyaan:
Sering kita berdoa, tetapi tidak terkabul, Apakah itu pertanda bahwa kita
tidak bertakwa dan tidak saleh?
Jawab:
Allah swt. menghendaki agar manusia mengucap, “Ya Allah… Ya Rabbi… Ya
Tuhanku,” supaya manusia memperoleh pahala.
Ucapan itu hendaknya lahir dari hati yang ikhlas dan dengan sukarela.
Mungkin seseorang memohon sesuatu yang menurutnya baik, tetapi menurut
Allah akan mendatangkan keburukan bagi dirinya.
Manusia memohon kekayaan. Kalau ia diberi, dapat merusak dirinya, dan
menjauhkannya dari Allah.
Kekayaan yang diberikan malah dipakai untuk melanggar
ketentuan-ketentuan-Nya.
Allah berkeinginan menjaga dan melindungi hamba-hamba-Nya, memberi karunia
pahala akhirat dan kebahagiaan surga.
Baca Juga:
Habib Umar: Jadikanlah Rasulullah SAW Selalu Ada diDalam Hati dan Jiwamu
Yang Anda Harus Tahu : Sudah Ikhlaskah Puasa Kita?
Habib Umar: Jadikanlah Rasulullah SAW Selalu Ada diDalam Hati dan Jiwamu
Yang Anda Harus Tahu : Sudah Ikhlaskah Puasa Kita?
Suatu ketika, seseorang menyesal karena gagal bepergian. Ternyata gagalnya
membawa hikmah.
Sebab jika ia tetap pergi juga, dapat membawa malapetaka, kendaraan yang
ditumpangi mendapat kecelakaan.
Firman Allah.
وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ …….
“…… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amal baik
Kepadamu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (QS: aI-Baqarah:
216).
Pada umumnya manusia melihat dunia dari lahiriahnya saja. Tidak sampai
kepada hakikatnya. Manusia lupa akan kewajiban-kewajiban dalam menuntut haknya
(memohon dalam berdoa).
Bagaimana kewajiban yang harus dipenuhi oleh manusia dalam berdoa.
Sebagaimana yang dijelaskan Allah ketika para nabi memohon doa kepada-Nya
dan doa-doa itu dikabulkan Allah. Firman Allah:
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَىٰ وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
“……… Bahwasanya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam
mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada kami dengan
harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada kami.” (QS: al-Anbiyaa’: 90)
Doa para Nabi dikabulkan Allah. Karena Nabi selalu menyandang tiga sifat
sebagai syarat dikabulkan doanya;
1. Selalu bersegera dalam
mengerjakan perbuatan-perbuatan baik.
2.Berdoa dengan
(perasaan) harap dan cemas. Berharap agar doanya dapat terkabul dan cemas kalau
doanya tidak dikabulkan.
3. Selalu khusyu,
tunduk, dan patuh kepada Allah
semoga kita semua bisa mengambil faedah dari nasihat beliau dan mendapatkan keberkahan lantaran beliau.
--
EmoticonEmoticon