Duhai hamba Allah, jika pintu tobat terbuka dengan mudah bagimu, kemudian engkau bertobat kepada-Nya dengan sungguh-sungguh, maka engkau akan memperoleh cinta Tuhan alam semesta, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang menguasai hari kemudian, yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri, Maha Raja yang Maha Suci dan Maha Selamat. Ya Allah, muliakanlah kami, dan limpahkanlah shalawat kepada pimpinan semua orang yang bertobat, kekasih-Mu pemimpin kami, Muhammad saw, dan masukkanlah semua orang yang berhubungan dengan kami dalam wilayah tobat yang tulus dan penuh kesungguhan dan selama-lamanya jangan pisahkan mereka darinya.
Allah mencintai orang-orang yang bertobat, maka bertobatlah. Tidaklah seorang pun di bumi maupun dilangit, baik mereka yang memperoleh kemuliaan dari Allah, bahkan para pemikul ‘Arsy, kecuali dia selalu butuh untuk bertobat kepada-Nya, apalagi kita. Setiap orang butuh untuk bertobat. Mari kita bertobat, meninggalkan yang hina menuju yang mulia, yang rendah menuju yang tinggi.
Kesempurnaan makrifat kepada Allah tidak ada ujungnya. Karena itulah. Imam Al-Ghazali menyebutkan bahwa setiap saat semua makhluk Allah butuh bertobat. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada pimpinan orang-orang yang bertobat, yang dalam setiap napas derajat beliau saw meningkat dan tidak ada seorang pun di alam semesta ini yang mengetahui tingkat kebesaran derajat beliau saw tersebut. Beliau saw bersabda:
ألتائب من الذنب كمن لا ذنب له
Seorang yang bertobat dari sebuah dosa, bagaikan orang yang tiada dosa baginya. (HR Ibnu Majah)
Ini menunjukkan betapa Maha Pemurah Allah. Seakan-akan Allah yang Maha Mulia berkata kepadanya:
“Hai orang yang bermaksiat kepada-Ku, kemarilah, akan Ku-julurkan tirai indah untuk menutupi semua keburukanmu, dan kulimpahkan kebaikan dan kemurahan-Ku kepadamu, dan akan kukaruniakan kepadamu berbagai anugerah sebagaimana yang Kuberikan kepada seseorang yang tidak pernah bermaksiat kepada-Ku.”
Bagaimana pendapatmu tentang Tuhan yang Maha Pemurah ini? Sudah sepatutnya kita merasa sangat malu kepada-Nya dan segera kembali serta bertobat kepadaNya dengan penuh kesungguhan.
Duhai saudara-saudaraku yang kucintai, bertobatlah dengan sungguh-sungguh kepada Allah yang Maha Penyayang. Sesungguhnya masa muda merupakan salah satu fase dalam perjalanan umur manusia yang di dalamnya penuh dengan fitnah dan ujian. Karena itu nilai tobat seorang pemuda tidaklah sama dengan tobat seseorang yang telah lanjut usia. Coba simak sabda Rasulullah saw di bawah ini:
إن الله يحب الشاب التائب
Sesungguhnya Allah mencintai seorang pemuda yang bertobat. (HR Abid Dunya)
Sumber: Obat Hati 1 Saduran Ceramah Al Habib Umar bin Hafidz
dari: http://www.alhabibahmadnoveljindan.org
EmoticonEmoticon