BISMILLAHIROHMANIRROHIIM
Setelah poin pertama “
apakah kita termasuk orang yang mempersekutukan Allah??” pada tulisan yang
lalu. Kita masuk pada point ke 2:
“Apakah
kita termasuk orang yang suka menyusahkan orang lain?”
Renungan selanjutnya
adalah apakah kita sering menjadi orang yang menyusahkan orang lain? Sebab
ternyata hampir semua kesusahan yang kita alami adalah akibat dari perbutan
yang kita lakukan sendiri. Hanya saja kita tidak pandai dalam mengoreksi diri
sendiri. Kita hanya pandai dalam mencari dan mengoreksi kesalahan orang lain.
Salah satu peyebab kesusahan kita adalah mungkin karena kita suka menyusahkan
orang lain.
Saudaraku, saat kita
menyusahkan orang lain. Boleh jadi orang tersebut tidak membalas. Tapi Allah
maha adil. Seberapa pun kecilnya amal perbuatan kita, kita akan memperoleh
balasan. Jika kita pernah ditipu, mungkin kita pernah menipu. Jika kita di
hina, mungkin kita pernah menghina. Bagitulan mungkin ilustrasinya.
Pada hari itu manusia ke luar dari
kuburnya dalam Keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka
(balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan Barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya
pula.
(Qs al Zalzalah:6-8)
Maka jika kita pernah
membuat orang lain sakit karena ulah kita, maka hendaklah kita meminta maaf
padanya dan bartaubat untuk tidak lagi menyakiti orang lain. Lantas bagaiman
jika kita sudah tidak dapat meminta maaf pada orang yang kita sakiti?? Maka
kita harus menghentikan tindakan kita menyakiti orang lain dan memperbanyak amalan
baik untuk menutup dosa-dosa yang sudah kita perbuat. Sehingga ketika
perhitungan amal kita kelak, amal kita tidak habis untuk menutup dosa kita pada
orang lain. Karena telah dijaskan bahwasanya kelak di hari pembalasan, oarng
yang berbuat aniaya pada orang lain, maka amal baiknya akan di ambil untuk
orang yang disakitinya. Bila ia sudah tidak punya amal kebaikan, maka dosa
orang yang disakitinya, akan di limpahkan kepada orang yang menyakiti.
Dan Adapun orang-orang yang berat
timbangan (kebaikan)nya, Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. dan
Adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, Maka tempat kembalinya
adalah neraka Hawiyah. (QS.Al qoriah: 6-9)
Timbangan pada hari itu ialah
kebenaran (keadilan), Maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, Maka mereka
Itulah orang-orang yang beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya,
Maka Itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka
selalu mengingkari ayat-ayat kami. (QS.Al a’raaf: 8-9)
Buatlah sebanyak-banyaknya
kebaikan. Kita tidak tahu sebesar apa keburukan yang sudah kita lakukan. Dan
ikutilah tiap keburukan dengan berbuat baik. Semoga kebaikan yang kita lakukan
tersebut mampu menghapus keburukan yang pernah kita lakukan.
Dan ingatlah jika kita
mendholimi orang lain sesungguhnya kita mandholimi diri sendiri. Jika kita
menipu orang lain kita sedang meminta agar kita kelak ditipu.
Berikutnya akan kita bahas
tentang 8 hal yang lainya ( bermasalah dengan orang tua, berzina, sholat tidak
berkualitas, kufur nikmat, rizki haram, tidak pernah berbagi, minuman keras,
judi ) pada edisi selanjutnya.......................
EmoticonEmoticon