Amalan Nabawi untuk membayar hutang

Amalan Nabawi untuk membayar hutang

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
amma ba'du,

Jika seseorang mempunyai hutang, hendaknya ia membangun kesadaran agar tidak terjerat hutang dengan sering berdoa.

Ada tiga macam doa yang dikutip dari Imam Bukhari.rhm, dari hadist Baginda Nabi Rasulullah SAW.

عَنْ عُرْوَةَ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو فِي الصَّلَاةِ وَيَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِنْ الْمَغْرَمِ قَالَ إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ

Dari ‘Urwah bahwa ‘Aisyah radliallahu ‘anha mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah SAW berdo’a dalam shalat: ” ALLAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGHRAM ” (Ya Allah aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan terlilit hutang).

Lalu ada seseorang yang bertanya: “Mengapa anda banyak meminta perlindungan dari hutang, ya Rasulullah?” Beliau menjawab: “Sesungguhnya seseorang apabila sedang berhutang ketika dia berbicara biasanya berdusta dan bila berjanji sering menyelisihinya”. (HR Bukhari)

أَخْبَرَنَا عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو فِي الصَّلَاةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ مِنْ الْمَغْرَمِ فَقَالَ إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ وَعَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَعِيذُ فِي صَلَاتِهِ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ

Telah mengabarkan kepada kami ‘Urwah bin az-Zubair, dari ‘Aisyah isteri Nabi SAW, dia telah mengabarkan kepadanya, bahwa Rasulullah SAW di dalam shalat membaca do’a: ‘ALLAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MIN ‘ADZAABIL QABRI, WA A’UUDZU BIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAAL, WA A’UUDZU BIKA MIN FITNATIL MAHYAA WA FITNATIL MAMAAT. ALLAHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGHRAM (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al Masihid Dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan hutang).

Tiba-tiba ada seseorang berkata kepada beliau, “Kenapa tuan banyak meminta perlindungan dari hutang?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya seseorang apabila berhutang dia akan cenderung berkata dusta dan berjanji lalu mengingkarinya.” Dan dari Az-Zuhri ia berkata, ‘Urwah bin az-Zubair telah mengabarkan kepadaku, bahwa ‘Aisyah radliallahu ‘anha berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW dalam shalatnya meminta perlindungan dari fitnah Dajjal.” (HR Bukhari)

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِأَبِي طَلْحَةَ الْتَمِسْ غُلَامًا مِنْ غِلْمَانِكُمْ يَخْدُمُنِي حَتَّى أَخْرُجَ إِلَى خَيْبَرَ فَخَرَجَ بِي أَبُو طَلْحَةَ مُرْدِفِي وَأَنَا غُلَامٌ رَاهَقْتُ الْحُلُمَ فَكُنْتُ أَخْدُمُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا نَزَلَ فَكُنْتُ أَسْمَعُهُ كَثِيرًا يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ

Dari Anas bin Malik radliallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Abu Thalhah: “Carilah seorang ghulam (anak kecil sebagai pelayan) dari ghulam milikmu untuk melayaniku selama keberangkatan ke Khaibar. Maka Abu Thalhah keluar bersamaku dengan memboncengku. Saat itu aku adalah seorang anak kecil yang hampir baligh. Aku melayani Rasulullah SAW saat beliau singgah, dan aku selalu mendengar beliau banyak berdo’a: “ALLAHUMMA INNI A’UUDZU BIKA MINAL ‘AJZI WAL KASALI WAL BUKHLI WAL JUBNI WA DLAL’ID DAINI WA GHALABATIR RIJAAL” (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari (sifat) gelisah, sedih, lemah, malas, kikir, pengecut, terlilit hutang dan dari keganasan orang”). HR Bukhari 2679

Kami tambahkan amalan-amalan Nabawi yang kami terima sebagai berikut ;

Pertama
Suatu hari Rasulullah SAW memergoki Abu Umamah.ra yang tengah dalam kesulitan. Rasulullah SAW bertanya kepadanya, "Apa yang terjadi denganmu?" Abu Umamah.ra menjawab, "Aku sedang menghadapi kesulitan dan sejumlah hutang." Lalu Beliau.SAW bersabda, "Maukah kau aku ajarkan kepadamu kata-kata bila kau ucapkan, niscaya Allah SWT akan menghilangkan kesusahan pada dirimu dan melunasi hutang-hutangmu. "Tentu Yaa Rasulullah", maka beliau bersabda, " Jika kau berada di waktu pagi maupun sore maka bacalah doa ini :
Allahumma inni a'udzubika minal hammi wal hazan, wa a'udzubika minal 'ajzi wal kasali, wa a'udzubika minal jubni wal bukhli, wa a'udzubika min ghlabatid dayni wa qahrir rijaal
[Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kedukaan, aku berlindung kepada-Mu dari lemah dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari takut (miskin) dan kikir, aku berlindung kepada-Mu dari banyaknya hutang dan paksaan orang-orang.]

Abu Umamah berkata, "Lantas aku pun mengamalkan doa itu dengan tekun. Benar, ternyata Allah menghilangkan kesusahanku dan melunasi hutangku."
(HR. Abu Dawud dan al-Baihaqi, dari Abu Sa'id.)

Doa ini dibaca sehabis sholat 5 waktu sebanyak-banyaknya atau 3/7/11 kali, Doa ini ada didalam Wirdhul Latif Karangan Al Imam Al Qutb Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad.

Kedua
Ada seseorang sahabat ketika itu beliau di masjid aja hingga ketemu dengan Baginda Nabi SAW, "ada apa kamu dimasjid saja tidak bekerja?",  "Yaa Rasulullah saya ini sedang ditimpa masalah hutang hingga akau malu keluar rumah apabila ketemu dgn orang yang menghutangiku", maka beliau SAW memberikan nasehat yang intinya, "Ketika kamu masuk rumahmu maka ucapkanlah salam (ada orang atau tidak tetap ucapkan salam) kemudian bacalah Surah AL-IKHLAS, Insya Allah akan dimudahkan melunasi hutangmu."

Maka dalam suatu riwayat setelah dia mengamalkan apa yang menjadi nasehat nabi tersebut Hutang-hutangnya lunas bahkah rezekinya melimpah sampai-sampai tetangga kanan kirinya merasakan keberkahanya, Subhanallah..

Ketiga
Dari Abu Wail berkata: “Ada seorang (budak) laki-laki datang kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu dan berkata, “Wahai amirul mukminin, saya tidak mampu melunasi uang syarat pembebasan saya, maka bantulah saya!”
Mendengar hal itu, Ali bin Abi Thalib berkata, “Maukah engkau apabila aku ajarkan kepadamu beberapa patah kata yang telah diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam kepadaku. Dengan beberapa patah kata itu, seandainya engkau memiliki hutang sebesar gunung Shir niscaya Allah akan membayarkan hutangmu. Bacalah:  

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak”
[Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu]

(HR. Tirmidzi no. 3563, hasan menurut At Tirmidzi, Ahmad no. 1319 dan Al-Hakim no. 1973)

Bacalah doa tersebut 7 kali sehabis shalat 5 waktu, terutama dibaca sehabis sholat Jum'at. diriwayatkan bisa dibaca sebanyak 70 kali.

قال بعض الصالحين: من حافظ يوم الجمعة على :

Berkata sebagian orang shalih bahwa barang siapa yang dihari Jum'at membaca:

اللهم يا غني يا حميد ؛ يا مبدئ يا معيد ؛ يا رحيم يا ودود اغنني بحلالك عن حرامك وبطاعتك عن معصيتك وبفضلك عمن سواك. ٧٠ مرة 

"Allahumma Yaa Ghaniyyu Yaa Hamiydu, Yaa Mubdi'u Yaa Mu'iydu, Yaa Rahiymu Yaa Waduwdu ighnani bihalaalika 'an haraamik wa bithaa'atika 'an ma'shiyatik wa bifadhlika 'amman siwaak." 70 kali.
قيل مايمرعليه اسبوعين الا اغناه الله تعالى. ولوكان عليه دين قضي 

Maka tidak akan terlewat darinya dua minggu kecuali Allah telah memperkaya dirinya, dan jika ia memiliki hutang maka dapat melunasinya.

من درس الفجر للحبيب عمر بن حفيظ

Dikutip dari kajian pagi, Al-Habib Umar bin Hafidz

Keempat
عَنْ عَائِشَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: دَخَلَ عَلَيَّ أَبُو بَكْرٍ، فَقَالَ: «هَلْ سَمِعْتِ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دُعَاءً عَلَّمَنِيهِ؟» قُلْتُ: مَا هُوَ؟ قَالَ: ” كَانَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يُعَلِّمُهُ أَصْحَابَهُ قَالَ: لَوْ كَانَ عَلَى أَحَدِكُمْ جَبَلُ ذَهَبٍ دَيْنًا، فَدَعَا اللَّهَ بِذَلِكَ لَقَضَاهُ اللَّهُ عَنْهُ
اللَّهُمَّ فَارِجَ الْهَمِّ، كَاشِفَ الْغَمِّ، مُجِيبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّينَ، رَحْمَانَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَرَحِيمَهُمَا،
 أَنْتَ تَرْحَمُنِي، فَارْحَمْنِي بِرَحْمَةٍ تُغْنِينِي بِهَا عَنْ رَحْمَةِ مَنْ سِوَاكَ

Dari ‘A-isyah radhiyallahu ‘anha, berkata: Sayyidina Abu Bakar.ra datang ke rumahku, lalu beliau berkata: “Apakah engkau telah mendengar dari Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam suatu doa yang beliau ajarkan kepadaku?” Aku (‘A-isyah) berkata: “Apa itu?” Abu Bakr berkata: “Isa bin Maryam mengajarkan shahabat-shahabatnya, beliau berkata: Kalau ada salah seorang dari kalian berhutang segunung emas, lalu berdoa kepada Allah demikian, maka niscaya dilunasi hutang itu oleh Allah darinya, yaitu: 

Alloohumma faarijal hammi kaasyifal ghommi mujiiba da’watil mudhthorriina rohmaanad dun-yaa wal aakhiroti wa rohiimahumaa Anta tarhamunii farhamnii bi rohmatin tughniinii bihaa ‘an rohmati man siwaak.” 
Ya Allah, Yang berkuasa menyingkap kegalauan… Yang Mampu menghilangkan segala kesedihan. Engkaulah Zat Yang Menjawab permohonan orang yang terdesak. Engkau Sang Maha Pengasih dan Penyayang di dunia dan akhirat. Engkau senantiasa merahmatiku, maka rahmati-lah aku dengan sebuah rahmat yang mencukupkanku dari meminta kepada selain-Mu.

Sayyidina Abu Bakar.ra berujar usai menjelaskan doa tersebut kepada putrinya Aisyah bahwa ia memiliki hutang dan beliau adalah orang yang tidak suka berhutang. Aku berdoa kepada Allah Swt dengan doa tersebut sehingga aku memiliki keuntungan usaha yang banyak hingga bisa membayar hutang. 

Riwayat yang lain dari sahabat Mu'adz ibn Jabal.ra ;

لَوْ كَانَ عَلَى أَحَدِكُمْ جَبَلُ ذَهَبٍ دَيْنًا، فَدَعَا اللَّهَ بِذَلِكَ لَقَضَاهُ اللَّهُ عَنْهُ
اللَّهُمَّ فَارِجَ الْهَمِّ، وَيَا كَاشِفَ الضَّرِّ
، مُجِيبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّينَ، رَحْمَانَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَرَحِيمَهُمَا،
 أَنْتَ تَرْحَمُنِي، فَارْحَمْنِي بِرَحْمَةٍ تُغْنِينِي بِهَا عَنْ رَحْمَةِ مَنْ سِوَاكَ

 " Kalau ada salah seorang dari kalian berhutang segunung emas, lalu berdoa kepada Allah demikian, maka niscaya dilunasi hutang itu oleh Allah darinya, yaitu: 

Alloohumma faarijal hammi Wa Yaa Kaasyifa dharri mujiiba da’watil mudhthorriina rohmaanad dun-yaa wal aakhiroti wa rohiimahumaa Anta tarhamunii farhamnii bi rohmatin tughniinii bihaa ‘an rohmati man siwaak.” 
Wahai yang memberikan jalan keluar dari setiap kegelisahan, Yang Mampu menghilangkan segala permasalahan. Engkaulah Zat Yang Menjawab permohonan orang yang terdesak. Engkau Sang Maha Pengasih dan Penyayang di dunia dan akhirat. Engkau senantiasa merahmatiku, maka rahmati-lah aku dengan sebuah rahmat yang mencukupkanku dari meminta kepada selain-Mu.

[al-Mustadrak lil Imam al-Hakim no. 1898, Al-Hakim menshahihkan hadits ini]

Kelima

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِك الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَ تَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَ تُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَ تُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَ تُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَ تُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَ تُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَ تَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيرِ حِسَابٍ

Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli `ala Muhammadin wa âli Muhammad

Qulillâhumma âlikal mulki tu’til mulka man tasyâu wa tanzi’ul mulka mimman tasyâu, wa tu’izzu man tasyâu wa tudzillu man tasyâu, biyadikal khayru innaka ‘alâ kulli syay-in qadîr. Tûlijul layla fin nahâri wa tûlijun nahâra fil layli, wa tukhrijul hayya minal mayti wa tukhrijul mayyita minal hayyi wa tarzuqu man tasyâu bighayri hisâb.

Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan (batas).” (Ali-Imran: 26-27).

Caranya Mengamalkan
Pertama: Dua ayat tersebut dibaca (40 kali) selama 40 hari.
Kedua: Setiap sesudah membaca dua ayat tersebut membaca Yâ Allâh (3 kali). Kemudian membaca doa berikut (3 kali):
اَنْتَ اللهُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، تَجَبَّرْتَ اَنْ يَكُونَ لَكَ وَلَدٌ، وَتَعَالَيْتَ اَنْ يَكُونَ لَكَ شَرِيكٌ، وَتَعَظَّمْتَ اَنْ يَكُونَ لَكَ وَزِيْرٌ. يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ، اِقْضِ حَاجَتِي بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَعَلَيْهِمْ اَجْمَعِينَ

Antallâhu lâ ilâha illâ Anta wahdaka lâ syarîka lak, tajabbarta ay yakûna laka walad, wa ta’âlayta ay yakûna laka syarîk, wa tazhzhamta ay yakûna laka wazîr. Yâ Allâhu Yâ Allâhu Yâ Allâh, iqdhi hâjatî bihaqqi Muhammadin wa âlihi shalawâtuka ‘alayhi wa ‘alayhim ajma’în.

Engkaulah Allah tiada Tuhan kecuali Engkau Yang Maha Esa tida sekutu bagi-Mu. Terlalu Agung Engkau untuk mempunyai anak, Terlalu Tinggi Engkau untuk memiliki sekutu, Terlalu Besar Engkau untuk mempunyai menteri. Ya Allah Ya Allah Ya Allah, tunaikan hajatku dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad. Semoga semua shalawat-Mu selalu tercurahkan kepadanya dan kepada mereka semua.

Untuk Menunaikan hutang
Syeikh Ath-Thabrasi meriwayatkan bahwa Mu’adz bin Jabal berkata: Pada suatu hari aku tidak shalat Jum’at bersama Rasulullah saw. Lalu beliau bertanya: “Wahai Mu’adz, mengapa kamu tidak shalat Jum’at? Mu’adz menjawab: Orang yahudi menghadangku di pintu rumahku karena hutangku, lempengan emas, sudah jatuh tempo. Tidak ada yang menaruh kasihan padaku selainmu, orang yahudi itu mau memasukkan aku ke penjara. Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Wahai Mu’adz, maukah kamu Allah yang menunaikan hutangmu? Mu’ad menjawab: Ya mau, ya Rasulullah. Rasulullah saw bersabda: “Bacalah (ayat tersebut di atas):
(قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكوَ تَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيرِ حِسَابٍ)

Kemudian membaca:

يَا رَحْمَنَ الدُّنْيَا وَالآخِرَة وَرَحِيمَهُمَا تُعْطِي مِنْهَا مَاتَشَاءُ، وَتَمْنَعُ مِنْهُمَا مَاتَشَاءُ، اِقْضِ عَنِّي دَيْنِي

Yâ Rahmânad dun-ya wak-âkhirah wa rahîmahumâ, tu’thî minhumâ man tasyâ’, wa tamna’u minhumâ man tasyâ’, iqdhi ‘annî daynî.

Wahai Yang Maha Pengasih dunia dan akhirat, Yang Maha Penyayang dunia dan akhirat, Engkau memberikan dari keduanya apa yang Engkau kehendaki, dan Engkau menahan dari keduanya apa yang Engkau kehendaki, tunaikan hutangku.

Sekiranya kamu butuhkan bumi dipenuhi oleh emas, niscaya Allah menunaikan hutangmu.” (Tafsir Majma’ul Bayan)

Keenam
Doa ini adalah di antara doa yang bisa diamalkan untuk melunasi utang dan dibaca sebelum tidur.

Telah diceritakan dari Zuhair bin Harb, telah diceritakan dari Jarir, dari Suhail, ia berkata, “Abu Shalih telah memerintahkan kepada kami bila salah seorang di antara kami hendak tidur, hendaklah berbaring di sisi kanan kemudian mengucapkan,

اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ

Allahumma robbas-samaawaatis sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa wa munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon. A’udzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih. Allahumma antal awwalu falaysa qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba’daka syai-un, wa antazh zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka syai-un, iqdhi ‘annad-dainaa wa aghninaa minal faqri.
Artinya:

“Ya Allah, Rabb yang menguasai langit yang tujuh, Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Rabb yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Rabb yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya (semua makhluk atas kuasa Allah). Ya Allah, Engkau-lah yang awal, sebelum-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang lahir, tidak ada sesuatu di atasMu. Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang luput dari-Mu. Lunasilah utang kami dan berilah kami kekayaan (kecukupan) hingga terlepas dari kefakiran.” (HR. Muslim no. 2713)

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa maksud utang dalam hadits tersebut adalah kewajiban pada Allah Ta’ala dan kewajiban terhadap hamba seluruhnya, intinya mencakup segala macam kewajiban.” (Syarh Shahih Muslim, 17: 33).

Juga dalam hadits di atas diajarkan adab sebelum tidur yaitu berbaring pada sisi kanan.

Semoga bisa diamalkan dan Allah memudahkan segala urusan kita dan mengangkat kesulitan yang ada...


Ketujuh
Di dalam kitab Al-Ausath, Ath-Thabrani meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah ra yang berkata : “Rasulullah saw bersabda; Siapa yang dianugrahi Allah suatu kenikmatan, hendaklah ia memperbanyak ucapan al-hamdulillah; siapa yang banyak dosanya, hendaklah memohon ampun kepada Allah (membaca istighfar), dan siapa yang merasa diperlambat rezekinya, hendaklah banyak membaca “laa haula wa la quwwata illa billah“.

Ibnu Abi Ad-Dunya meriwayatkan sebuah hadits marfu’ dari Asad bin Wada’ah, “Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa mengucapkan “laa haula wa la quwwata illa billah” sebanyak seratus kali setiap hari, niscaya ia tidak akan ditimpa kefakiran (kemiskinan), selamanya.”


kami mendapatkan ijazah amalan doa tersebut dari Abah (al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya-Pekalongan) dan Abuya (Sayid Muhammad bin Alwy al-Maliki - Mekkah), agar doa-doa tersebut lebih baik dibaca setiap sehabis sholat 5 waktu, sebanyak tiga kali agar lebih segera terkabul.

Kedelapan
Abah juga menambahkan, agar dimudahkannya rezeki dari Allah SWT secara tekun membaca bacaan ini setiap sholat sunnah fajr/qabliyah subuh (2 rakaat sebelum sholat fardhu subuh) ;
Subhanallah wa bihamdi, Subhanallah al-azhim, Astagfirullah 100x
[Maha Suci Allah dengan segala puji-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung, aku memohon ampunan-Mu]


lalu tangan kanan memegang dada sebelah kiri (jantung), dengan membaca
Yaa Fattah Yaa Razzaq  70x
[Yang Maha Pembuka, Yang Maha Pemberi Rezeki]

Kesembilan
يروى: "أن من صلى ركعتين قبل طلوع الفجر، يقرأ في كل ركعة الفاتحة و آية الكرسي ثلاث مرات والكافرون مرة والاخلاص 11 مرة ثم يقول بعد الفراغ : سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم استغفر الله مائة مرة، قضى الله دينه ووسع عليه رزقه"
ذكر هذه الفائدة الحبيب علي بن حسن العطاس في القرطاس

Diriwayatkan : "Barangsiapa sholat dua raka'at sebelum fajar tiba, setiap raka'at membaca :
1) al-Fatihah
2) Ayat Kursi 3 kali
3) Surat al-Kafirun 1 kali
4) Surat al-Ikhlas 11 kali
Kemudian setelah sholat membaca :
" seratus kali سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم أستغفر الله
“Subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil ‘adhim, astaghfirullahal ‘adhim” 100 kali
Maka Allah SWT akan mempermudah untuk melunasi hutangnya sekaligus melancarkan rizqinya".

(Faidah ini tertulis oleh al-Habib Ali bin Hasan al-Attas dalam kitabnya "al-Qirthos")


Kesepuluh
Berikut ini merupakan amalan yang dianjurkan Rasulullah saw. kepada sejumlah sahabatnya dengan faidah melonggarkan atau melancarkan saluran-saluran rezeki. Demikian disebutkan Imam Abu Bakar bin Sayyid Syatho ad-Dimyathi dalam karyanya Hasyiyah I‘anatut Thalibin ala Fathil Mu‘in.

وردت عن النبي صلى الله عليه وسلم في أحاديث صحيحة كثيرة، أمر بها بعض أصحابه لتوسعة الرزق، وقال بعض العارفين: وهي مجربة لبسط الرزق الظاهر والباطن، وهي هذه: لا إله إلا الله الملك الحق المبين، كل يوم مئة مرة. سبحان الله وبحمده، سبحان الله العظيم، أستغفر الله، كل يوم مئة مرة. واستحسن كثير من الأشياخ أن تكون بين سنة الصبح والفريضة، فإن فاتت في ذلك فبعد صلاة الصبح وقبل طلوع الشمس، وإن فاتت في ذلك فعند الزوال. فلا ينبغي للعبد أن يخلي يومه عنها

“Tersebut dalam banyak hadits Nabi yang sahih sebuah riwayat di mana Nabi Muhammad saw. memerintahkan sejumlah sahabatnya untuk mengamalkan bacaan ini demi melapangkan rezeki. Sebagian ‘arifin (ahli ma’rifat) mengatakan, amalan ini teruji dalam melapangkan rezeki lahir maupun batin. Bacaan yang dimaksud ialah “Laa ilaha illallah. Al-malikul haqqul mubin” setiap hari 100 kali. “Subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil ‘adhim, astaghfirullahal ‘adhim” setiap hari 100 kali. Banyak guru besar (para syech) menganggap baik melanggengkan bacaan ini saat di antara shalat sunnah Subuh dan shalat Subuh. Kalau kesempatan itu luput, maka bacalah setelah Subuh hingga sebelum fajar menyingsing. Bila di waktu itu luput juga, maka bacalah setelah matahari tergelincir (masuk Dhuhur). Singkatnya, kalau bisa jangan sampai setiap orang mengarungi hari-harinya tanpa bacaan ini.”

Rezeki yang dimaksud di atas mencakup rezeki lahir maupun batin. Artinya, tidak ada salahnya kalau bacaan ini diamalkan oleh para murid yang cenderung sulit menerima pelajaran atau mereka yang sulit mengubah kebiasaan buruk menjadi baik. Yang jelas, amalan  ini menambah pahala yang bersangkutan.

Bacaan lengkapnya sebagai berikut :

لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكَ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ ×100
Laa ilaaha illallaah almalikul haqqul mubiin. (100 x)

مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْنِ 
Muhammadur Rasuulullah shadiqul wa'dil aamiin.

Tiada Tuhan selain Allah, yang Maha Merajai, yang Mahabenar dan Mahanyata ( 100 x). Muhammad utusan Allah, yang selalu memenuhi janjinya dan orang yang terpercaya.

صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهِ وَسَلَّمَ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَمَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ.
Shallallaahu ‘alayhi wa sallama fii kulli lamhatin wa nafasin ‘adada maa wasi’a ‘ilmullaah.
Semoga Allah memberi shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad pada setiap detak dan tarikan napas seluas pengetahuan Allah.

“La ilaha illallah. al-malikul haqqul mubin. Muhammadur Rasulullah Ash-shadiqul Wa‘dil Amin” merupakan kalimat yang tertera di pintu Ka‘bah. Siapa yang membacanya, akan mendapat pahala yang besar. Demikian keterangan Mufti Jakarta Habib Utsman bin Yahya dalam karyanya "Kitab Sifat Dua Puluh" dengan bahasa Arab Melayu.

Abu al-Nu’aim meriwayatkan dari Malik bin Anas dan al-Dailami dalam musnad al-Firdaus dari Sayyidina  ’Ali Karramallahu wajhahu, Nabi saw bersabda," Barang siapa setiap hari membaca laâ ilâha illallâh al-malikul haqqul mubîn (tidak ada tuhan selain Allah yang Maha Benar lagi Maha Nyata) sebanyak 100 X, maka bacaan itu akan menjadi keamanan dari kefakiran dan menjadi penenteram dari rasa takut dalam qubur." (HR. Abu Nu’aim dan al-Dailami)

Ibn ’Umar ra meriwayatkan: Seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw," Wahai Rasulullah, dunia telah berpaling dariku sedangkan dayaku pun lemah." Maka Rasulullah saw pun bersabda," Mengapa engkau tidak menggunakan shalat para malaikat dan tasbih segenap mahluk yang dengan itu mereka diberikan rezeki?" Laki-laki itu bertanya," Apakah itu, wahai Rasulullah?"
Beliau bersabda," Katakanlah: subhânallâh wa bihamdihî, subhânallâhil ’azhîm, astaghfirullâh (maha suci Allah dan pujian bagi-Nya, maha suci Allah yang Maha Agung, aku mohon ampunan kepada Allah) sebanyak 100x di antara waktu terbit fajar sampai shalat subuh. Maka dunia akan datang kepadamu dengan sendirinya dan Allah Azza wa Jalla menciptakan dari setiap kalimat itu seorang malaikat yang bertasbih kepada Allah Ta’ala sampai hari kiamat yang pahala tasbihnya itu diberikan untukmu." (HR. al-Mustaghfiri dalam al-Da’awât, dinukilkan dari Ihyâ Ulûmiddin al-Ghazali)

Kesebelas
Abu Hurairah ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda," Barang siapa yang Allah pakaikan baginya kenikmatan hendaklah banyak mengucapkan Alhamdulillah. Barang siapa yang banyak dosanya hendaklah beristighfar kepada Allah. Dan barang siapa yang lambat datang rezekinya hendaklah banyak mengucapkan lââ hawla walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)." (HR. al-Thabrani di al-Awsath)

Asad Ibn Wâdi’ah ra meriwayatkan, Nabi saw bersabda," Barang siapa mengucapkan lâ hawla walâ quwwata illâ billâhil ’aliyyil ’azhîm(tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung) sebanyak 100 X setiap hari maka akan dilindungi dari kefakiran selamanya." (HR. Ibn Abi al-Dunyâ)

Keduabelas
Dan perbanyaklah sehari-harinya untuk membaca istighfar, agar Allah mempermudah semua urusan dan memberikan rizki yang tanpa disangka-sangka..
Ibn ’Abbas ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda," Barang siapa melanggengkan istighfar (astaghfirullâh=aku mohon ampunan kepada Allah) niscaya Allah melapangkan segala kesempitan hidupnya, mengeluarkan ia dari segala kesusahan dan memberikan ia rezeki dari arah yang tidak diduganya." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Juga memperbanyak sedekah dengan uang/harta, karena dengan bersedekah Allah akan melipat gandakan rizkinya yang disedekahkannya serta diberikan pahala dengan sedekahnya..

Kalau soal amalan rejeki ada banyak sekali cara yang diijasahkan oleh kyai, ustadz dan guru-guru. Termasuk amalan berikut ini, yang menurut saya cukup bagus dijadikan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT agar kita bisa membayar hutang dan mendapatkan rejeki cepat. Amalan ini berupa mengirimkan Al fatihah untuk tiga orang yang bertabur kemuliaan di langit dan bumi yaitu Sayyidina Ashif bin Barkhoya.ra, Sayyidina Uwais al Qorni.ra dan Kanjeng Syekh Abdul Qodir Jaelani.qs

Bismillahirrohmaanirrohiim, Ilaa hadroti Rasulillahi Muhammad SAW, Ila Waila hadroti Sahabat 4 (Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib) Waila hadroti malaikati Muqarrabin qoribin (Jibril, Isrofil-Izroil, Munkar, Nakir, Roqib, Atid, Malik, Ridwan). Waila hadroti Sayyidina Ashif bin Barkhoya. Waila Sayyidina Uwais al-Qorni, Waila hadroti Sulthonil Auliya Syech Abdul Qodir Jaelani, Waila hadroti asaatiidzi wa-asaatidzihim waushulihim waushulina Al Fatihah... 
Allahumma sholii wasalaim wabbarik ala sayyidina wamaulana Muhammadin abdika warosulika nabiyyil ummiyil wa-‘alaa aalihii washohbihi wasallim tasliiman biqudroti ‘adhomati dzatika fi kulli waqtin wachin. 
Yaa saadati, Man ammakum lirughbatin fiikum jubir, waman takuunuu nashiriihi yantashir Sulthonul Auliya Syekh Abdul Qodir Jaelani, Kulo nyuwun wasilah bantuan penjenengan rejeki ingkang kathah kagem nutupi hajat kulo saking kersaning Gusti Allah taala (Kami mohon wasilah bantuannya rezeki yang banyak untuk menutupi kebutuhan kami, atas izin/perkenan dari Allah SWT)

===gunakan bahasa yang anda ketahui, intinya wasilah bantuan Syekh Abdul Qodir Jaelani agar berkenan membantu kita mendoakan kepada Allah SWT===

Itu beberapa amalan untuk mendapatkan rizki dan dipermudah untuk melunasi hutang..

Alfaqir ijazahkan amalan-amalan tersebut diatas untuk siapa saja yang mau mengamalkannya, semoga Allah memudahkan kita dalam mendapatkan rizki lahir maupun bathin, dimudahkan dalam melunasi hutang-hutang serta dijauhkan dalam berhutang dan dikabulkan niat dan hajat kita semua.. aamiin..


Sumber: pustaka pejaten

2 komentar

BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM...ASYHADU ALLA ILAAHA ILLALLAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADURROSULULLAH...QOBILTU...

Alhamdulillah.
Qobiltu syehk, barokallahufikum.


EmoticonEmoticon