Kasih Sayang Nabi kepada Kedua Cucu Mungilnya

Kasih Sayang Nabi kepada Kedua Cucu Mungilnya

Pernah suatu kali jamaah shalat Jum’at dikagetkan dengan tindakan Nabi Muhammad SAW di sela-sela khotbahnya. Rasulullah mendadak turun dari mimbar lantaran kedua cucunya yang masih kecil, Hasan dan Husain, menangis.

Nabi segera menghampiri Hasan dan Husain yang saat itu sedang ikut di masjid dan berusaha menenangkan keduanya. Melalui bahasa isyarat dan kelembutan hatinya, tangisan mereka mereda, dan beliau pun melanjutkan khotbahnya hingga selesai. Tak pernah Nabi membaca khotbah lebih panjang dari shalatnya.
Peristiwa lain tentang ”tingkah usil” kedua cucu mungilnya ini juga terjadi saat Rasulullah sedang mengerjakan shalat sunnah dua rakaat. Ketika sujud berlangsung, tiba-tiba Hasan memanjat punggung Nabi. Hasan kecil memukuli tubuh kakeknya itu selayak menunggang kuda yang mesti berpacu cepat.

Sebetulnya Nabi sudah cukup lama menempelkan dahinya di atas lantai. Tapi tingkah Hasan membuat manusia mulia ini memperpanjang sujudnya lebih lama lagi. Hasan puas bermain kuda-kudaan.
Hasan akhirnya turun. Nabi mulai berniat mengangkat tubuhnya. Sekali lagi punggungnya tertahan. Husain tiba-tiba melompat ke atas punggung dan menirukan aksi kakaknya, Hasan. Artinya, Nabi mesti menambah waktu lagi untuk menunda duduk tasyahud. Baru ketika kedua cucunya turun, Rasulullah melanjutkan gerakan sembahyangnya.

Rasulullah mencontohkan betapa kasih sayang terhadap keluarga dan anak kecil adalah sikap yang harus diutamakan. Sikap Nabi ini juga mencerminkan kepekaannya tentang menghargai keterbatasan seseorang, baik dalam hal kondisi fisik, daya tangkap, ataupun tingkat pengetahuan. Keluhuran akhlak Nabi terpancar justru saat segenap keputusannya tersebut menjadi prioritas, melebihi ritus keberagamaan
Nasehat Kematian dari Umar bin Abdul Aziz r.a

Nasehat Kematian dari Umar bin Abdul Aziz r.a

Suatu ketika, Umar bin Abdul Aziz r.a mengiringi jenazah. Ketika semuanya telah bubar, Umar dan beberapa sahabatnya tidak beranjak dari kubur jenazah tadi. Beberapa sahabatnya bertanya, “wahai Amirul Mukminin, ini adalah jenazah yang engkau menjadi walinya. Engkau menungguinya disini lalu akan meninggalkannya“.
Umar berkata, “Ya. Sesungguhnya kuburan ini memanggilku dari belakang. Maukah kalian kuberitahu apa yang ia katakan kepadaku?“.
Mereka menjawab, “Tentu”.
Umar berkata, “Kuburan ini memanggilku dan berkata, ‘Wahai Umar bin Abdul Aziz, maukah kuberitahu apa yang akan kuperbuat dengan orang yang kau cintai ini?‘, “Tentu“, jawabku.
Kuburan itu berkata, “Aku bakar kafannya, kurobek badannya dan kusedot darahnya serta kukunyah dagingnya. Maukah kau kau kuberitahu apa yang kuperbuat dengan anggota badannya?“.
“Tentu“, jawabku.
Aku cabut (satu per satu dari) telapak ke tangannya, lalu dari tangannya ke lengan dan dari lengan menuju pundak. Lalu kucabut pula lutut dari pahanya. Dan paha dari lututnya. Ku cabut pula lutut itu dari betis. Dan dari betis menuju telapak kakinya“.
Lalu Umar bin Abdul Aziz menangis dan berkata,
Ketahuilah, umur dunia hanya sedikit. Kemuliaan didalamnya adalah kehinaan. Pemudanya akan menjadi renta, dan yang hidup didalamnya akan mati. Celakalah yang tertipu olehnya.
Janganlah kau tertipu oleh dunia. Orang yang tertipu adalah yang tertipu oleh dunia. Dimanakah penduduk yang membangun suatu kota, membelah sungai-sungainya dan menghiasinya dengan pepohonan, lalu tinggal di dalamnya dalam jangka waktu sangat pendek. Mereka tertipu, menggunakan kesehatan yang dimiliki untuk berbuat maksiat.
Demi Allah, di dunia mereka dicengkeram oleh hartanya, tak boleh begini dan begitu, dan banyak orang yang dengki kepadanya. Apa yang diperbuat oleh tanah dan kerikil kuburan terhadap tubuhnya? Apa pula yang diperbuat binatang-binatang tanah terhadap tulang dan anggota tubuhnya?
Dulu, di dunia mereka berada di tengah-tengah keluarga yang mengelilinginya. Diatas kasur yang empuk dan pembantu yang setia. Keluarga yang memuliakan dan kekasih yang menyertainya. Tetapi ketika semuanya berlalu dan maut datang memanggil, lihatlah betapa dekat kuburan dengan tempat tinggalnya. Tanyakan kepada orang kaya, apa yang tersisa dari kekayaannya? Tanyakan pula kepada orang fakir, apa yang tersisa dari kefakirannya?
Tanyalah mereka tentang lisan, yang sebelumnya mereka gunakan berbicara. Juga tentang mata yang mereka gunakan melihat hal-hal yang menyenangkan. Tanyakan tentang kulit yang lembut dan wajah yang menawan serta tubuh yang indah, apa yang dilakukan cacing tanah terhadap itu semua? Warnanya pudar, dagingnya dikunyah-kunyah, wajahnya terlumuri tanah. Hilanglah keindahannya. Tulang meremuk, badan membusuk dan dagingnya pun tercabik-cabik.
Dimanakah para punggawa dan budak-budak? Dimana kawan, dimana simpanan harta benda? Demi Allah, mereka tidak membekali si mayit dengan kasur, bahkan tongkat untuk bertopang sekalipun. Dahulu dirumah mereka merasakan kenikmatan. Kini ia tenggelam dibawah benaman tanah. Bukankah kini mereka tinggal ditempat yang lusuh dan menjijikan? Bukankah sama saja bagi mereka; siang dan malam? Bukankah sekarang mereka tenggelam dalam pekatnya kegelapan? Tak ada lagi kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang tercinta.
Berapa banyak orang yang dulunya mulia, kini wajahnya hancur. anggota badannya tercerai berai. Mulut mereka belepotan dengan darah dan nanah. Binatang-binatang tanah mengerubuti jasad mereka, sehingga satu per satu anggota tubuh terlepas. Hingga akhirnya tak tersisa, kecuali hanya sebagian kecil saja. Mereka telah meninggalkan istananya. Berpindah dari tempat lapang ke lubang yang sempit. Sesudah itu, istri-istri mereka dinikahi orang lain. Anak-anaknya pun berkeliaran dijalan. Harta bendanya dibagi-bagi oleh ahli warisnya.
Diantara mereka, ada pula yang dilapangkan kuburnya. Diberi kenikmatan dan bersenang-senang dengannya didalam kubur. Tetapi ada pula yang di adzab dalam sempitnya lubang kubur. Menyesali apa yang telah mereka kerjakan.

Umar lalu menangis dan berkata, “Wahai yang menjadi penghuni kubur esok hari, bagaimana dunia bisa menipumu? Dimana kafanmu? Dimana minyak (wewangian untuk orang mati)mu dan dimana dupamu? Bagaimana nanti ketika kamu telah berada dalam pelukan bumi. Celakalah aku, dari bagian tubuh yang mana pertama kali cacing tanah itu melumatku? Celakalah aku, dalam keadaan bagaimana aku kelak bertemu dengan malaikat maut, saat ruhku meninggalkan dunia? Keputusan apakah yang akan diturunkan oleh Rabbku?“.

Ia menangis dan terus menangis, lalu pergi . Tak lebih dari satu pekan setelah itu, ia meninggal. Semoga Beliau dirahmati Allah
Nasihat untuk calon Suami-Istri

Nasihat untuk calon Suami-Istri

Nasihat Untuk Calon Istri

Jagalah kemuliaanmu. Jangan pernah kamu menyakiti ayah dan ibumu. Bila kau menikah, maka hormatilah suamimu dan hargailah ucapannya. Jaga kehormatan suamimu karena engkau adalah laksana pakaian baginya yang mampu menampakkan kebaikannya dan menutupi kekurangannya. Pergunakanlah waktu kedatangannya dari pekerjaannya. Jadilah kau orang yang menyenangkannya dengan senyum dan kasih sayangmu padanya. 

Jangan pernah kau durhaka pada suami dalam keadaan apapun, khususnya di saat ia sedang dalam kondisi sulit. Ingatlah, wanita dikatakan sebagai golongan yang paling mudah mendapatkan surga sekaligus paling mudah mendapatkan bagian neraka. Mudah baginya memasuki surga karena dia hanya perlu berbuat kebaikan dan taat kepada suaminya dan mudah baginya mendapat balasan neraka apabila ia mendurhakai dan menghina suaminya sendiri. Oleh karenanya, peluang inilah yang harus kau rebut dengan taat dan menghargai suamimu. Keras kepala dari kedua belah pihak hanya bisa diselesaikan dengan pemutusan hubungan suami isteri dan itu sangat tidak baik untukmu. 

Hormatilah ibunya dan ketahuilah bahwa ia tetap menjadi ibunya walau ia kini telah menjadi suamimu. Allah telah mewajibkan suamimu untuk tetap taat kepada ibunya dan mencintainya dengan tulus sebagaimana kelak anak keturunanmu pun diwajibkan hal yang sama terhadapmu. Hormati pula ayahnya dan jadikanlah ia laksana ayahmu.

Anak – anakmu adalah bagian dari tubuh dan darahmu. Jadikanlah prioritas utamamu untuk dapat merawat mereka dengan penuh kasih. Jadikanlah pula mereka generasi yang bahagia dan mencintai negerinya dan keluarganya. Engkau adalah ratu di rumahmu dan kau mengendalikan kerajaan kecil di rumahmu. Karenanya siapkanlah kemampuan hingga kau mampu menanggung amanat tersebut dan kaupun kelak mendapatkan keridhoan Ilahi. 

Nasihat Untuk Calon Suami

Jadilah kau raja di rumahmu. Cintailah isterimu dengan tulus dan jadikanlah ia sebagai ratumu. Buat ia bangga menjadi permaisuri di kerajaanmu dengan berlandaskan cinta kasih dan ketaatan kepada Allah SWT. Berikanlah dirinya makanan yang cukup dan persembahkan untuknya beragam jenis pakaian. Belikan untuknya minyak wangi karena wanita menyukai minyak wangi. Buatlah dirinya bahagia selama kau hidup dan berilah nafkah yang baik dan halal untuk isteri dan anak – anakmu. 

Sesungguhnya seorang istri laksana cermin bagi suaminya dan menjadi bukti akan apa yang diusahakannya dalam mencapai kebahagiaan ataupun kesengsaraan. Engkau adalah laksana pakaian baginya yang mampu menampakkan kecantikan diri dan pribadinya serta menutupi setiap kekurangannya. Jangan terlalu keras dalam rumah tanggamu karena isteri diciptakan dari tulang rusukmu, bagian dari dirimu. Tulang rusuk berada di tempat yang terlindung sehingga isterimu pun ada untuk kau lindungi. Sebagaimana tulang rusuk yang bengkok, berwasiatlah yang baik terhadap isterimu karena jika engkau keras dalam meluruskan maka ia akan patah dan jika engkau biarkan maka selamanya ia akan bengkok. 

Engkau adalah imam dan pemimpin dalam keluarga sehingga berilah contoh yang baik. Sikap lemah lembut akan mampu menggetarkan hati wanita disaat ia melakukan suatu kesalahan ataupun saat ia melakukan satu perbuatan buruk. Berikanlah apapun yang diinginkannya selama kau mampu mewujudkannya. Berikan pula padanya kesenangannya hingga ia pun akan menyenangkanmu dan membuatmu bahagia. Bila tidak demikian maka hidupmu akan hancur berantakan. Dekatkan dirimu kepadanya dan panggillah dirinya dengan panggilan yang menyenangkan. Ingatlah, sebaik apapun istri yang Allah kirimkan untukmu, kalau pikiranmu sibuk membayangkan tentang kekurangannya maka engkau akan dapati kekurangan dan keburukan sebanyak yang engkau sanggup untuk mencatatnya. Akan tetapi jika engkau menyibukkan diri melihat kelebihan dan kebaikannya, maka engkau akan dapati kebaikan sebanyak yang ada pada dirinya dan itu akan membahagiakan hidupmu. Oleh karena itu, hormatilah dirinya dan tunjukkanlah rasa kasih sayangmu yang konsisten.

Disamping itu, sayangi dan hormati orang tuanya sebagaimana orang tuamu sendiri. Kemudian jangan sekali – kali membuat ibumu marah kepadamu karena rintihannya akan langsung didengarkan oleh Allah dan kaupun akan mendapatkan hukuman – Nya.

RASULULLAH SAW, UANG 6 DIRHAM DAN WANITA YAHUDI

RASULULLAH SAW, UANG 6 DIRHAM DAN WANITA YAHUDI

Suatu hari Rasulullah SAW bermaksud berbelanja. Dengan bekal uang 6 dirham, beliau hendak membeli pakaian dan peralatan rumah tangga…Belum juga sampai di pasar, beliau mendapati seorang anak wanita yang sedang menangis.


Beliau sempatkan bertanya kenapa wanita yg menangis tersebut, “Apa yang menyebabkan anda menangis?” 

 

Anak perempuan itu menjawab, “ Tadi pagi saya diberi uang 2 dirham oleh majikan untuk berbelanja keperluan rumah tangga, akan tetapi uang yang diberikan itu hilang. Saya takut majikan saya akan marah karena pulang tidak membawa apa-apa.” Terlintas dibenaknya akan deraan dari majikannya karena itulah dia menangis sampai Rasulullah SAW melihatnya. Seketika itu juga Rasulullah SAW mengeluarkan uang yang 6 dirham dan diberikannya kepada anak perempuan itu. “ Terimalah uang 2 dirham ini sebagai ganti uang majikanmu yang hilang, segeralah belanja keperluan yang diperlukan oleh majikanmu.” Kini uang yang dimiliki oleh Rasulullah SAW tinggal 4 dirham, beliau segera memasuki pasar. Beliau membeli beberapa keperluan rumah serta baju gamis dan pakaian kesukaannya. Semua itu dipanggul sendiri oleh beliau, sesampainya di luar terlihat seorang lelaki tua bertelanjang dada, bersarung kumal berteriak lantang, “ Barang siapa yang memberikku pakaian maka aku akan mendo’akannya agar Allah mendandaninya kelak.”


Rasulullah SAW mendekatinya dan memberikan gamis dan pakaian yang baru saja dibelinya, melihat orang yang menyambut dan memberikan apa yang dimintanya itu adalah Rasulullah SAW yang menjadi kekasihnya membuat lelaki itu terpana dan berusaha menolaknya akan tetapi Rasulullah SAW tetap memaksanya dan dipakaikannya gamis dan baju baru tersebut sehingga matanya berkaca-kaca atas pelakuan yang diberikan oleh kekasih Allah tersebut.


Dengan langkah ringan beliau meneruskan langkah kakinya hendak segera pulang, akan tetapi lagi-lagi beliau harus bersabar. Didepannya terlihat anak perempuan yang diberi dua dirham tersebut sedang menunggunya, anak tersebut mengadukan persoalan, bahwa ia takut pulang. Ia khawatir akan dihukum oleh majikannya karena terlambat. Sebagai budak saat itu nilainya tidak lebih dari seekor binatang. Hukuman fisik sudah sangat lazim diterima. Maka dengan senang hati, beliau mengantarkan anak perempuan tersebut ke rumah majikannya.

 

Rasulullah berjalan di muka anak perempuan itu, beliau mengikuti setiap instruksi yang diberikan untuk menuju rumah majikannya. Bila anak itu bilang belok kiri, maka Rasulullah SAW pun belok kiri. Sesampainya di rumah majikan tersebut, beliau mengucapkan salam. Sekali, dua kali belum ada jawaban. Baru salam yang ketiga dijawab oleh penghuni rumah.

 

“ Mengapa kalian tidak menjawab salamku, baru yang ketiga baru dijawab?” Tanya Rasulullan SAW.

“ Ya Rasulullah, salam anda itu adalah do’a karena itu kami ingin dido’akan oleh kekasih Allah.” Jawab penghuni rumah.

 

Rasulullah SAW segera menyampaikan maksud kedatangnya, mendengar hal tersebut penghuni rumah segera berkata.” Ya Rasulullah, Kami tidak akan menghukum budak kami karena dia lebih mulia daripada kami. Dia telah berjalan dengan kekasih Allah sedangkan kami belum pernah sekalipun, sudah sejak tadipun kami telah memerdekan budak tersebut karena Allah.”

 

Betapa bahagianya Rasulullah mendengar hal tersebut, beliau bersyukur dengan uang 6 dirham mendapatkan keuntungan ribuan dirham yakni harga budak itu sendiri. Beliau berkata, “Tiadalah aku melihat 6 dirham demikian besar berkatnya dari pada 6 dirham yang ini. Allah telah memberi ketenteraman bagi orang yang ketakutan, memberi pakaian orang yang telanjang, dan membebaskan seorang budak belian.” 

 

Akhirnya, rahmat dan kasih sayang, bantuan dan pertolongan kepada masyarakat bawah akan mendatangkan kesejahteraan dan kemajuan. Allah berfirman dalam sebuah hadits Qudsyi. “Bahwanya Allah menolong hamba-Nya, selama ia menolong saudaranya.”

 

Dari cerita tersebut dapat kita lihat semua, betapa mulia dan kasihnya Rasulullah SAW terhadap sesama. Beliau tidak memandang kedudukan dan derajat seseorang, lihatlah apa yang telah dilakukan terhadap seorang budak yang mungkin dimata kita tidak berharga sama sekali akan tetapi Rasulullah SAW tetap memperhatikannya. Karena itu sudah sepatutnya kita mencontoh Akhlak beliau, bila kita memiliki mobil dan kita mempekerjakan saudara kita untuk menyupirinya maka janganlah kita menyebutnya “ itu supir kita” akan tetapi katakanlah “ saudara saya yang membantu/menolong untuk mengantarkan saya bepergian”.

 

Selain itu juga, hikmah lainnya adalah setiap kita berbelanja di pasar, toko atau dimanapun janganlah kita meminta tolong orang lain untuk membawakan barang belanjaan kita. Contohlah Rasulullah SAW, beliau membawa sendiri barang belanjaannya begitu juga yang telah diikuti oleh para sahabat lainnya.

 

Setiap peri kehidupan Rasulullah SAW adalah contoh bagi kita semua, kita lihat bahwa hidup Rasulullah sangat sederhana padahal beliau adalah seorang pemimpin umat dan kekasih Allah SWT. Apapun yang dimintanya pasti Allah akan mengabulkannya.

 

Suatu hari ada seorang yahudi yang memiliki suatu persoalan, ia segera berjalan menuju rumah Rasulullah SAW. Di tengah jalan ia bertemu dengan Rasulullah, segera saja ia menyampaikan maksud dan tujuannya. Rasulullah segera kembali menuju rumah bersama yahudi tersebut akan tetapi ditengah jalan ada seorang wanita tua mencegat beliau untuk bertanya beberapa masalah, Rasulullah segera berhenti dan mendekati wanita tua itu sambil menundukan kepalanya mendengarkan setiap perkataan yang dikeluarkan oleh wanita tersebut. Yahudi itu melihat Rasulullah SAW begitu sabarnya melayani dan mendengarkan wanita tua itu walaupun pertanyaan itu hanya diulang-ulang, sampai puas barulah meneruskan kembali perjalannnya.

 

Sesampainya di rumah, Rasulullah SAW mempersilakan yahudi masuk. Ia tidak melihat ada apa-apa di rumah Rasulullah SAW yang ketika itu menjadi seorang pemimpin, hanya ada satu tikar kecil dari pelepah kurma tergeletak hanya cukup untuk satu orang.

Rasulullah SAW mempersilakan yahudi tersebut untuk duduk diatas tikar tersebut, yahudi itu menolaknya akan tetapi Rasulullah SAW tetap memaksanya karena ia adalah tamunya. Akhirnya orang yahudi itu, berkata, “ Ya Muhammad, tadinya saya akan menyangka kalau anda tidak akan memperlakukan saya dengan baik karena perbedaan keyakinan. Sungguh mulia akhlakmu, saksikanlah wahai kekasih Allah mulai saat ini saya akan mengikuti ajaranmu. “ Saat itu juga ia mengucapkan dua kalimat syahadat.

KISAH HIKMAH SAHABAT RASUL SAW

KISAH HIKMAH SAHABAT RASUL SAW

Seperti yang telah biasa dilakukan ketika salah satu sahabatnya meninggal dunia, maka Rasulullah SAW mengantar jenazahnya sampai ke kuburan. Dan pada saat pulangnya disempatkannya singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musibah itu.

Kemudian Rasulullah SAW bertanya, “Tidakkah almarhum mengucapkan wasiat sebelum wafatnya?”. Istrinya almarhum menjawab, “Saya mendengar dia mengatakan sesuatu diantara dengkur nafasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal”. “Apa yang dikatakannya?” . “Saya tidak tahu, ya Rasulullah SAW, apakah ucapannya itu sekedar rintihan sebelum mati, ataukah rintihan pedih karena dasyatnya sakaratul maut. Cuma, ucapannya memang sulit dipahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong.” “Bagaimana bunyinya?” desak Rasulullah SAW. Istri yang setia itu menjawab, “Suami saya mengatakan “Andaikata lebih jauh lagi…andaikata yang masih baru…..andaikata semuanya….” hanya itulah yang tertangkap sehingga kami bingung dibuatnya. Apakah perkataan-perkataan itu igauan dalam keadaan tidak sadar, ataukah pesan-pesan yang tidak selesai?” Rasulullah SAW tersenyum “sungguh yang diucapkan suamimu itu tidak keliru”.

Kisahnya begini. Pada suatu hari ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan shalat Jum’at. Ditengah jalan ia berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntun. Maka suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas penghabisan, ia menyaksikan pahala amal sholehnya itu, lalu iapun berkata “Andaikan lebih jauh lagi”. Maksudnya, andaikata jalan ke masjid itu lebih jauh lagi, pasti pahalanya lebih besar pula.

Ucapan lainnya ya Rasulullah SAW?” tanya sang istri mulai tertarik. Nabi menjawab, “Adapun ucapannya yang kedua dikatakannya tatkala, ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi, sedangkan cuaca dingin sekali, di tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, kedinginan. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama, diberikannya kepada lelaki tersebut. Dan mantelnya yang baru lalu dikenakannya. Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga ia pun menyesal dan berkata, “Andaikata yang masih baru kuberikan kepadanya dan bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi”. Itulah yang dikatakan suamimu selengkapnya.

Kemudian, ucapannya yang ketiga, apa maksudnya, ya Rasulullah SAW?” tanya sang istri makin ingin tahu. Dengan sabar Nabi menjelaskan, “Ingatkah kamu pada suatu ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging. Namun, tatkala hendak dimakannya, tiba-tiba seorang musafir mengetuk pintu dan meminta makanan. Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah diberikan kepada musafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan menghembuskan nafasnya, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu. Karenanya, ia pun menyesal dan berkata ‘kalau aku tahu begini hasilnya, musafir itu tidak hanya kuberi separoh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda.

Begitulah keadilan Tuhan. Pada hakekatnya, apabila kita berbuat baik, sebetulnya kita juga yang beruntung, bukan orang lain. Lantaran segala tindak-tanduk kita tidak lepas dari penilaian Allah. Sama halnya jika kita berbuat buruk. Akibatnya juga menimpa kita sendiri. 

“Kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kamu berbuat baik untuk dirimu. Dan jika kamu berbuat buruk, berarti kamu telah berbuat buruk atas dirimu pula.” (QS.Al Isra’: 7)
NASEHAT 13 AURAT WANITA

NASEHAT 13 AURAT WANITA


بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم



1. Bulu kening – Menurut Bukhari, Rasullulah melaknati perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening – Petikan dari (Hadis Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari)

2. Kaki memakai gelang kaki berloceng – Dan janganlah mereka (perempuan) menghentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan – Petikan dari (Surah An-Nur Ayat 31.) Keterangan : Menampakkan kaki dan menghayunkan/ melenggokkan badan mengikut hentakan kaki terutamanya pada mereka yang mengikatnya dengan loceng sama juga seperti pelacur dizaman jahiliyah.

3. Wangi-wangian atau parfum – Siapa sahaja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zinanya terutamanya hidung yang berserombong kapal kata orang sekarang hidong belang – Petikan dari (Hadis Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban)

4. Dada – Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi bahagian hadapan dada-dada mereka – Petikan dari (Surah An-Nur Ayat 31.)

5. Gigi – Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya – Petikan dari Hadis Riwayat At-Thabrani, Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah – Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.

6. Muka dan leher – Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasan mu seperti orang jahilliah yang dahulu. Keterangan : Bersolek (make-up) dan menurut Maqatil sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah.

7. Muka dan Tangan – Asma binti Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja – Petikan dari (Hadis Riwayat Muslim dan Bukhari.)

8. Tangan – Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya – Petikan dari (Hadis Riwayat At Tabrani dan Baihaqi.)

9. Mata – Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya – Petikan dari( Surah An Nur Ayat 31.)

Sabda Nabi Muhamad SAW, Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama sahaja manakala pandangan seterusnya tidak dibenarkan hukumnya haram – Petikan dari (Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi.)

10. Mulut (suara) – Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik – Petikan dari (Surah Al Ahzab Ayat 32.)

Sabda SAW, Sesungguhnya akan ada umat ku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, iaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi perempuan, maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi – Petikan dari (Hadis Riwayat Ibn Majah.)

11. Kemaluan –
Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka – Petikan dari (Surah An Nur Ayat 31).Apabila seorang perempuan itu solat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam Syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya – (Hadis Riwayat Riwayat Al Bazzar.)

Tiada seorang perempuanpun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah – Petikan dari (Hadis Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah.)

12. Pakaian –
Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan terutama yang menjolok mata , maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti – Petikan dari (Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud, An Nasaii dan Ibn Majah.)

Petikan dari (Surah Al Ahzab Ayat 59. )Bermaksud : Hai nabi-nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab (baju labuh dan longgar) yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali . Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang.

Sesungguhnya sebilangan ahli Neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk Syurga dan tidak akan mencium baunya - Petikan dari (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.) Keterangan : Wanita yang berpakaian tipis/jarang, ketat/ membentuk dan berbelah/membuka bahagian-bahagian tertentu.

13. Rambut – Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam Neraka adalah mereka itu di dunia tidak mahu menutup rambutnya daripada dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya – Petikan dari (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.)

Wallahu a’lam bishawab.
Nasehat Untuk Para Istri

Nasehat Untuk Para Istri

Imam Baihaqi dalam kitabnya, Syu'abul Iman, meriwayatkan sebuah nasehat yang disampaikan oleh seorang ibu kepada puterinya yang baru saja menikah dan akan dilepaskan untuk menemani suaminya. Sungguh merupakan nasehat yang sederhana namun sarat makna dan patut direnungkan oleh para akhwat dan ummahat yang ingin menjaga kestabilan biduk rumah tangga dalam mengarungi samudera kehidupan yang luas tak terkira. Nasehat ini juga dinukil oleh Imam Ghazali dalam kitabnya, Ihya Ulumiddin. Berikut ini terjemahan bebasnya: 
 
Asma' binti Kharijah Al Fazary berpesan kepada puterinya ketika menikah (sebelum melepaskan kepergiannya menuju suaminya):

"Wahai puteriku sayang, tak lama lagi kau akan keluar meninggalkan ayunan tempat kau ditimang dulu, dan berpindah ke atas ranjang yang belum pernah kau lihat sebelumnya. Kau akan hidup bersama seorang kawan yang belum pernah kau kenal sebelumnya. Oleh karena itu, jadilah bumi tempat ia berpijak, maka ia akan menjadi langit yang menaungimu. Jadikanlah dirimu tempat sandaran baginya, maka ia akan menjadi tiang yang meneguhkanmu. Jadilah pelayan baginya, ia akan menjadi abdi bagimu. Jangan kau merepotkannya sehingga ia merasa kesal. Dan jangan terlalu jauh darinya sehingga ia lupa akan dirimu. Jika ia mendekatimu, maka dekatilah. Jika ia berpaling, maka menjauhlah. Peliharalah pandangannya, pendengarannya dan penciumannya. Jangan sampai ia memandang sesuatu yang buruk darimu. Dan jangan sampai ia mendengar kata-kata kasar darimu. Dan jangan sampai ia mencium bau yang tak sedap darimu. Jadikanlah setiap apa yang ia lihat adalah wajahmu yang cantik berseri-seri. Jadikanlah setiap apa yang ia dengar adalah ucapanmu yang santun dan lembut. Jadikanlah setiap apa yang ia cium adalah aroma wangi tubuh dan pakaianmu."
"Ayahmu dulu berpesan kepada ibumu: Maafkanlah segala kesalahan dan kekhilafanku, niscaya cinta kita akan terus bersemi. Ketika aku marah, janganlah kau memancing lagi amarahku. Karena benci dan cinta takkan pernah bersatu. Saat benci datang, cinta pun kan berlalu."

Demikian isi nasehat tersebut. Semoga bermanfaat.
Wallahu a'lamu bis showab.
NASEHAT RASULULLAH | NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

NASEHAT RASULULLAH | NASIHAT UNTUK PARA SUAMI


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم

1. Memberikan mahar kepada istri


“Berikanlah mahar kepada wanita yang kalian nikahi sebagai pemberian dengan penuh kerelaan”.(An-Nisa`:4)

2. Menjadi pelindung dan pemimpin bagi istri

“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dan hartanya”. (Q.S. An-Nisa:34)

3. Berlemah-lembut dalam memperlakukan, mendidik dan memimpin istri

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah dia mengganggu tetangganya, dan perlakukanlah wanita dengan baik. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, dan sesungguhnya bagian tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau bermaksud meluruskannya, maka engkau akan mematahkannya dan jika engkau membiarkannya, maka ia akan tetap bengkok. Oleh karena itu, perlakukanlah wanita dengan baik”. (HR. Al-Bukhari Muslim)

4. Memberikan nafkah kepada istri


“Engkau beri makan istrimu apabila engkau makan, dan engkau beri pakaian bila engkau berpakaian. Janganlah engkau memukul wajahnya, jangan menjelekkannya, dan jangan memboikotnya (mendiamkannya) kecuali di dalam rumah”. (HR. Abu Dawud)

“Ketahuilah, kalian memiliki hak terhadap istri-istri kalian dan mereka pun memiliki hak terhadap kalian. Hak kalian terhadap mereka adalah mereka tidak boleh membiarkan seseorang yang tidak kalian sukai untuk menginjak permadani kalian dan mereka tidak boleh mengizinkan orang yang kalian benci untuk memasuki rumah kalian. Sedangkan hak mereka terhadap kalian adalah kalian berbuat baik terhadap mereka dalam hal pakaian dan makanan mereka”. (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)


5. Tidak menyebarkan aib istrinya

“Manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari Kiamat adalah laki-laki yang ‘mendatangi’ istrinya, dan wanita itu pun ‘mendatangi’ suaminya, kemudian ia menyebarkan rahasia istrinya”. (HR. Muslim)

6. Berbuat baik (ma’ruf) dan sabar terhadap istri

“ “Kaum mukmin yang paling sempurna keimanannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baiknya kalian ialah yang terbaik kepada istri-istrinya”. (HR. At-Tirmidzi)

“Barang siapa -diantara para suami- bersabar atas perilaku buruk dari istrinya, maka Allah akan memberinya pahala seperti yang Allah berikan kepada Ayyub a.s atas kesabarannya menanggung penderitaan. Dan barang siapa – diantara para istri – bersabar atas perilaku buruk suaminya, maka Allah akan memberinya pahala seperti yang Allah berikan kepada Asiyah, istri fir’aun”. (HR. Nasa`i dan Ibnu Majah)


7. Membantu istri untuk taat kepada Allah SWT, menjaganya dari api neraka, dan memberikan pengajaran agama

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya. Penguasa yang memimpin atas manusia adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang mereka dan seorang pria adalah pemimpin atas keluarganya, dan ia akan ditanya tentang mereka”. (HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Abu-Dawud, Ahmad)

8. Suami berhak cemburu dan menjaganya

“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan putri-putrimu serta wanita-wanita kaum mukminin, hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka di atas tubuh mereka. Yang demikian itu lebih pantas bagi mereka untuk dikenali (sebagai wanita merdeka dan wanita baik-baik) hingga mereka tidak diganggu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Penyayang”. (Al-Ahzab: 59)

Dalam kesempatan lain Rasulullah saw bersabda, “Ingatlah, orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik budi pekertinya. Orang yang paling baik budi pekertinya adalah yang paling baik perlakuannya terhadap istrinya” (HR At Tirmidzi)


“Janganlah seorang mukmin memarahi istrinya ataupun seorang wanita beriman. Jika tidak suka terhadap salah satu sifatnya, maka pasti ada sifat lainnya yang menyenangkan. Dunia ini adalah suatu kesenangan yang sementara, dan sebaik-baik kesenangan di dunia adalah wanita yang shalehah” (HR Muslim)**,


Nasehat Untuk Wanita Muslim

Nasehat Untuk Wanita Muslim

Belakangan ini kita melihat menjamurnya berbagai bentuk pakaian wanita, mulai dari model sepatu, rok bahkan sampai bagaimana mewarnai bibir dengan memakai lipstik, mulai dari harga yang rendah sampai kepada tingkat harga yang mahal. Dan tidak sedikit dari saudari kita yang memakainya. Sudah berapa banyak uang yang mereka keluarkan hanya untuk pemborosan itu. Padahal di sana sini masih banyak anak yatim yang kelaparan, tanpa ada yang memperhatikan. Padahal Allah I  telah memperingatkan kita dalam firman-Nya:

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينَ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا {27}
 
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya. (QS. 17:27)

Mereka ingin tampil seindah mungkin tampil di depan umum walaupun dengan telanjang, karena pakaian yang sebatas lutut itu pada hakekatnya bukanlah menutup aurat, artinya mereka itu sama dengan  telanjang. Rasulullah e bersabda :

“ Ada dua golongan dari penduduk neraka yang tidak pernah aku saksikan  (semasa hidupku ) Pertama, kaum yang memiliki cemeti (cambuk ) seperti ekor lembu kemudian dia mempergunakannya untuk memukul manusia. Kedua, wanita yang berpakaian tapi telanjang. Mereka melenggak-lenggokkan tubuhnya  dan (rambut) kepalanya bagaikan punuk unta yang miring. Mereka tidak masuk sorga, tidak pula menciumnya, meskipun bau sorga itu bisa dicium dari jarak sekian dan sekian. (HR.Muslim ).

Prediksi Nabi   kini benar-benar menjadi kenyataan. Sengaja atau tidak sengaja, mereka telah meniru kaum  kuffar. Rasulullah  bersabda:

“Barangsiapa meniru suatu kaum maka ia termasuk kaum itu” HR.Abu Daud dan sanadnya diperkuat oleh Ibnu Taimiyah ).

Mereka tidak puas dengan menggunakan berbagai model pakaian, mereka menambah perbuatan maksiat dengan memakai parfum, padahal wanita diharamkan memakai farpum jika mereka keluar dari rumah mereka, bahkan mereka dinyatakan telah berzinah. Dalam sebuah hadits Rasululla bersabda:

 
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ ثُمَّ خَرَجََتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوْا رِيْحَهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
 
“Wanita yang memakai parfum kemudian keluar rumah melewati sekelompok orang supaya mereka mencium aromanya berarti dia adalah penzina.”(HR.Darimi dan yang lainnya )

Salmah meriwayatkan  bahwa Asma binti Abu bakar ra. Pernah menemui nabi seraya menggunakan pakaian tipis. Melihat itu  beliau memalingkan wajah  kemudian memberi nasehat : 
Wahai Asma’, sesungguhnya kalau sudah aqil baligh, wanita tidak patut memperlihatkan tubuhnya yang manapun kecuali ini dan ini” kata beliau sambil menunjuk muka dan kedua tangannya.

Wahai saudariku yang shalehah, sesungguhnya kita kaum wanita diciptakan dalam bentuk aurat. Hal ini berdasarkan sabda nabi e :

Wanita itu adalah aurat (HR. Tirmizi)
 
Allah I bukannya melarang kita untuk berhias, tetapi Allah menurunkan dein yang mulia ini dan segalanya telah diatur di dalamnya, agar manusia selamat  di dunia sampai akhirat kelak. Seperti dalam firman-Nya :

Katakanlah:"Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah di keluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik". Katakanlah:"Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui. (QS. 7:32)

Rasulullah telah bersabda dalam sebuah hadits :
إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ
 

Sadarlah wahai saudariku kaum muslimah, bahwa pakaian taqwa adalah sebaik-baik pakaian, sebagaimana difirmankan Allah  :

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS. 7:26)

Tidak ada alasan  bagi kaum wanita untuk memendekkan pakaiannya hingga pada betis, apalagi sampai paha mereka.

Waspadalah wahai saudaraku yang mulia, janganlah engkau melanggar batas-batas larangan Allah I dan ketahuilah bahwa seorang wanita akan diketahui aibnya, jika di tempat-tempat umum ia berani melepaskan pakaiannya. Ia akan ditimpa kehinaan dan penyesalan. Perhatikan sabda Rasulullah e berikut ini:

أَيُّمَا امْرَأَةٍ نَزَعَتْ ثِيَابَهَا فِي غَيْرِ بَيْتِهَا خَرَقَ اللهُ تَعَالَى عَنْهَا سِتْرَهَا
 

Wahai saudariku yang mulia, kaum yahudi akan terus melakukan perlawanan terhadap kita umat Islam. Mereka tidak akan rela jika kita berpegang pada dein mulia ini. Mereka bersama-sama dengan antek-antek syaithan akan terus melakukan tipu daya mereka dengan berbagai cara, lewat majalah-majalah yang begitu menggoda, lewat buku-buku jahil, lewat televisi dan masih banyak lagi. Oleh karena itu wahai saudariku, mari kita perangi semua itu dengan tetap berpegang teguh pada tali agama Allah I.  Kita tegakkan panji-panji Islam, jangan sampai kita kalah dari para penghantam Islam. Mari wahai saudariku, tunjukkan kepada mereka bahwa Islam agama yang paling mulia, pakaiannya adalah pakaian taqwa. Kita tegakkan kebenaran Islam. Yakinlah bahwa Allah akan menolong kita. Seperti pada firman-Nya dalam surah Al Insan-24 berikut ini:

Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Rabbmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka. (QS. 76:24)
Rasulullah bersabda:

لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِيْنَ عَلَى الْحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَ هُمْ كَذَلِكَ
 
Senantiasa masih ada sekelompok dari umatku yang selalu menang(unggul ) dalam menegakkan kebenaran. Mereka tidak perduli dengan orang-orang yang menghinakan mereka sehingga datang perintah Allah (hari kiamat ) dan mereka tetap demikian. (HR. Bukhari ).

Dalam riwayat lain Nabi bersabda :
إِنَّ اْلإِسْلاَمَ بَدَأَ غَرِيْبًا وَ سَيَعُوْدُ غَرِيْبًا كَمَا بَدَأَ فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاء
 
Sesungguhnya Islam pada permulaannya adalah asing dan akan kembali menjadi asing seperti pada permulaannya. Maka beruntunglah orang-orang yang asing. (HR.Muslim).

Dalam riwayat lain lagi Nabi bersabda :
أُنَاسٌ صَالِحُوْنَ فِي أُنَاسٍ سُوْءٍ كَثِيْرٍ مَنْ يَعْصِيْهِمْ أَكْثَرُ مِمَّنْ يُطِيْعُهُمْ
 
“Maka keuntungan besar bagi orang yang asing, yaitu orang-orang yang shaleh  yang hidup di tengah-tengah orang yang buruk perangainya., di mana orang- orang yang mendurhakainya lebih banyak dari orang yang mentaatinya”. (HR. Ahmad- Shahih )
 
DHUHA 3

DHUHA 3

Bismillahirohmanirrohim. Alhamdulillahirobil alamin. Ya arhamarrohimin ya arahamarrohimin ya arhamarohiin farij alal muslimin. Allahuma sholli ala sayidina muhammadin wa ala alihi wa ashabihi wabarik wasalim ajmain.

Saudaraku bagaimana nich sampai hari ini dhuhanya uadah jalan berapa rekaat.?? berapapun itu alhamdulillah, syukurin dulu amal hasanah kita. Moga moga apa yang kita jalanin ini di catat sebagai amal hasanah kita sama Allah dan Allah berkenan menutupin segala kekurangan dari amalan kita ini. Amin. Sadari sepenuhnya juga apa yang kita jalanin ini merupakan bagian dari taufik dan hidayah Allah. Bukan usaha kita semata. Ini rahmat Allah. Tuh betapa murahnya Allah sama kita. Allah sanjurka kita berbuat baik, udah gitu gita dikasih pahala di ahirat. Buat ngejalaninya kita di kasih kekuatan pula.kitanya aja yang suka males malesan. Allah maha pemberi rizki. Allah kasih tau jalan termudah salah satunya dengan dhuha ini. Nah coba pikirin apa ada yang lebih murah dari Allah??? kagak ada. Yakin kagak ada saudara.

Jika kita masih saja berat buat dhuha, jangan lupa berdoa mohon pada Allah unutk menjadikan kita hambanya yang udah dan ringan melangakah buat ber Dhuha. Kalo udah gitu lama lama kita mudah buat dhuha. Kalo yang udah istiqomah dhuha. Masya Allah, nikmat bener. Bener ibadah itu nikmat. Maha suci Allah yang wajibin hambanya buat mendekat kepada Nya dan memberikan tetesan kenikmatan dengan dekat kepadaNya.

Ada nih nasehat bijak dari imam Ali K.W. Beliau pernah berkata kurang lebih artinya begini “ apabila engkau lelah saat beribadah kepada Allah maka sesugguhnya lelah itu akan segera hilang dan pahalanya akan abadi. Akan tetapi kalo engkau bersenang senang bermaksiat pada Allah maka sungguh kesenangan itu akan segera hilang dan dosanya akan tetap abadi”.

Nach pada dhuha 3 ini kita bicara soal aktivitas pasca dhuha. Apa itu? Nah sudah tentu habis dhuha kita musti baca doa. Jangan lupain tuch baca doa dhuhanya. Tambahain sama doa yang lain atau apa yang kita hajatin boleh aja. Kagak masalah. Allah mah maha pemurah. Kita berdoa aja udah jadi ibadah sodara. Enak kan. Nah yang etrpenting saat doa, hadirkan hati kita, hayati makna doa kita, yakini sepenuh hati bahwa doa kita bakal dikabulin sama Allah. Yakin aja. Itu sudah janji Allah bakal ngabulin doa hambanya.

Lengakapi juga doa kita dengan awalan istigfar, puji Allah dengan hamdalah, dengan menyebut asma Allah. Baca asmaul husnanya dulu. Lanjutin pake sholawat nabi. Ibaratnya awalan ini buat password doa kita. Biar bisa cepat nyampe Ke Allah. Tutup juga doa kita pake hamdalah sholawat dan fatihah. Nah laen kali kita bicarai tersendiri masalah doa. Ini garis besarnya aja.

Nah kalo udah gitu tambahain dengan baca asmaul husna misalnya baca YA FATTAH YA ROZAKK sebanyak banyaknya. Tapi inget istiqomah. Biar lebih mudah kita pake bilangan katakanlah 111X. Udah gitu tambahin baca surat Al Waqiah Nya. Kalo ada yang komentar banyak bener tambahanya. Atau mungkin kagak sempet karna sibug. Siasatin bagi waktunya dong baca waqiahnya di habis Ashar. Atao malem sebelum tidur. Biar aktivitas ibadah kita ringan gitu.

Nah kalo yang begini udah dijalanin dengan istiqomah, nich asal dosa kita kagak ikutan nambah, yakin kita bakal melesat. Bener saudara ada aja jalan rizki dari Allah. Bener beda antara sebelum dhuha sama ga dhuha. Yakin. Jalanin aja istiqomah, tapai jangan lupain yang wajib juga. Jadi, benerin yang sholat wajib. Tambahin ama yang sunah. Tunggu limpahan Rahmat Nya.

Nah sementara sampe sisni dulu kita lanjutin lain waktu.
Allahuma sholi Ala Muhammad, Wa ala Ali Muhammmad Alhamdulillahirobbil alamin. Ya Rabb, jadikan kami hamba habamu yang bertaqwa, jadikan kami hambamu yang ahli dhuha, ahli sholawat, ahli dzikir. Jadikan ahir hidup kami khusnul khotimah. Engkau Maha Pemurah, limpahkan rizki kepada kami sebagaimana engkau hujani bumi. Washollohu ala sayidina Muhamadin, wa ala alihi washohbihi wabarik wasalim ajmain. Walhamdullillahirobbil Alamin.

SHOLAT DHUHA BAGIAN 2

SHOLAT DHUHA BAGIAN 2

Bagi pembaca yang sudah membaca ulasan pada bagian 1, sudahkah menjalankan dhuha hari ini? Jika sudah Alhamdulillah. Jika belum, maka segeralah kita memulainya sebagai tambahan amal sholih kita, penambal kekurangan sholat wajib kita, pembuka rizki kita amin.

Kemurahan Allah memang tiada banding. Bagi hambanya yang tidak mengenal Allah saja, dunia dimudahkan. Nah apalagi bagi hamba Allah yang taat, mustinya bisa lebih mudah. Jikalau kita mengalami atau melihat diri kita tidak kaya atau belum kaya, maka selayaknya kita teliti lagi ada apa nih?? Ya gak??

Akan tetapi jangan lantas hal ini untuk meneliti orang lain. Ini khusus untuk muhasabah dirikita aja. Gak ada gunanya kita mempelajari ilmu buat mengoreksi orang lain. Seringkali kita mah tertipu, sukanya memvonis orang, meneliti amalan orang lain padahal diri kita masih gak karu-karuan. 
 
Kali ini pembahasan melanjutkan pada bahasan yang kemarin nich. Jikalu kita menjalankan dhuha maka hendaknya kita perhatikan juga kualitas sholat kita, jangan cuman mengejar jumlah rokaat, lantas sholat kita tidak kita hayati. Hadirkan hati kita, karna dalam sholat itulah mi’raj kita. Pertemuan kita sama Allah. Masa menghadap sama Allah, Amburadul, bau keringet, sajadah ga pernah di cuci, mukena sudah 1 bulan belum juga di cuci. Udah gitu kilat khusus pula. Bah..... apa pula ini?? Masakan kaya gini kita nuntut sama Allah buat dilancarin rizki???

Nah mari sama sama belajar, kita perhatiin wudhu kita, Tanya sama para ulama gimana wudhu yang bener dari sekarang. Perhatiin pakean kita. Bener gak? pake mukenanya, jangan-jangan belum sempurna nutup aurotnya. Pakai pakean yang bersih lagi harum.gitu kan cakep. Udah gitu hadirkah hati kita mulai dari kita takbiratul ihram, nah kalau gitu ya setidaknya udah lumayan.

Saudara yang dirahmatin Allah, jangan lupa pula kalau udah gitu istiqomahin amalanya. Biasanya ini nich yang paling sulit. Baru ngejalanin dhuha 1 tahun, dirasa ga ada bedanya di duit. Berhenti dah dhuhanya, ini nich yang mutusin keberkahan. Padahal kita udah dikasih kesehatan, keselamatan, karna hanya bentuknya aja kagak duit kita kebanyakan gak merasa itu rizki dah. Padahal saudaraku, coba sekali-kali kalau lagi besuk ke rumah sakit, Tanya orang yang sakit, yang bener-bener lagi sakit, di jamin uang mereka ga pingin. Pinginya sehat. Coba gimana kita syukurin umur kita, kesehatan kita??? Ampun dah sering lupa, ya gak?? Insya Allah kalo dhuha kita iatiqomah, maksiyat kita stop. Insya Allah 1 bulan dah krasa bedanya. Bener beda.

Kalu udah di istiqomahin, kualitasnya di tingkatin , pasti akan ada bedanya. Nih saya katakan PASTI. Apa jaminanya?? Jaminanya karna itu janji Allah. Allah mah maha menepati janji beda sama kita. Kalau masih ada yang bilang kaga' ada bedanya lihat balik maksiyat kita gimana?? Jangan samapai kita dhuha tancep gas, maksiyat tancep gas. Ya repot kalao kayak gitu buat ngejar rahmat Allah. Mari tobat dulu, hentikan maksiyatnya, tingkatin amal sholehnya, cakep dah kalo gitu.

Kalo nich missal yang baca ada yang Tanya dalem hati, apa bener dosa ada efeknya buat hidup saya jawab PASTI ADA. Ini urusanya berat, berat banget dah. Ini pengalaman pribadi. Kalau ada yang anak muda yang baca nich tulisan, suka ama pacaran. Hati hati, bener hati hati. Kagak ada namanya pacaran islami. Namanya pacaran maksiyat itu baru bener. Inget tuch pacaran bikin hidup kita redup. Saya udah ngalamin yang kayak gitu. Bukan cuman denger cerita. Kalau ada yang lihat orang jago maksiyat tapi hidupnya sukses, masalahnya kita lihat dari luarnya doang, kaga lihat, keluarganya, kesehatanya, apalagi hari tuanya kelak.

Tetapi kembali lagi ke nasihat awal tadi kagak usah merhatiin orang lain melulu. Perhatiin diri kita. Mari kita melesat bersama kekasih Allah. Bersma orang yang paling mulia, paling dicintai Allah. Dengan menghidupkan sunah Rasulullah SAW. Nah salah satuya Dhuha ini.
Nanti kita lanjutin lagi tentang sunah lainya dan tentang dhuha selanjutnya. Juga tentang bener gak dosa bikin redup. Tapi lain kali. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah dan kekuatan untuk kita semua. Sholawat dan salan semoga terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW. Sebanyak butiran pasir yang pernah ada di alam semesta. Ya ArhamarRohimin, Ya ArhamarRohimin,Ya ArhamarRohiin. Farij ‘Alal Muslimin.

Jangan lupa, istiqomahin, tingkatin kualitasnya dari wudhu, pakean, ampe kekhusu’anya. Sampai jumpa ditulisan Dhuha 3.
Wassalamualaikum.

SHOLAT DHUHA. BAGIAN 1

SHOLAT DHUHA. BAGIAN 1


Apakah pengertian dari shalat Dhuha ? Sholat dhuha adalah sholat sunat yang dikerjakan saat matahari terbit hingga terasa panas sebelum shalat Dzuhur atau sholat sunat yang di kerjakan di waktu pagi hari dari sekitar pukul tujuh sampai dengan pukul sebelas,. Kenapa sholat dhuha sangat utama? adalah Sholat dhuha yang mempunyai banyak sekali manfaat untuk kehidupan untuk dunia dan akhirat. Kali ini mari kita belajar bersama dan mencoba sedikit memberi gambaran tentang bagaimana cara mengerjakan Sholat dhuha, dan Doa apa yang sebaiknya di baca dalam sholat dhuha juga keutamaan yang akan di raih oleh orang yang mengerjakan sholat dhuha.

Sholat dhuha dilaksanakan 2 rakaat sekali salam. Untuk jumlah rokaatnya sholat dhuha 2,4,6,8, atau 12 rokaat. Menurut sebagian ulama, jumlah rokaat yang paling utama adalah 8 rokaat. Sebagaimana dalam tiap ibadah lainya dhuha diawali dengan niat untuk menjalankan dhuha. Bila di ucapkan niatnya : usholli sunnatadh dhuha rok’ataini lil laahi ta’aalaa. Niat dapat dilafalkan atau hanya dalam hati. Akan tetapi wajib untuk menhadirkan niat dalam hati.

Adapun surat yang dibaca dapat membaca surat adh-dhuha, asy-syams. Al a’la, ataupun surat lainya yang di hafal. Diantara keutamaan sholat dhuha adalah untuk “menambal” kekurangan dalam sholat wajib kita, melapangkan rizki kita, dan memohon ampunan atas dosa dosa kita.

Doa Sholat Dhuha

Setelah selesai kita sholat dhuha, kemudian kita membaca doa. Adapun doanya adalah sebagai berikut:
  1. Allahumma innad dhuhaa – a dhuha uka, wal jamaala jamaa-luka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal qudrota qudrotuka, wal quwwaata quwwatuka, wal ishmata ishmatuka. allahumma inkaana rizqi fis-samaa-i fa-anzilhu, wainkaana fil-ardli fa akhrijhu, wainkaana mu’siron fayassirhu, wainkaana ba’iidan faqorribhu, wainkaana harooman fathohhirhu, bihaqqi dhuhaaika, wajaamaluka, wabahaaika, waqudrotika, waquwwatika, waishmatika, aatini maa’ataita ‘ibaadakash-sholihiin.

(ya allah sesungguhnya waktu dhuha adalah dhuha-mu, dan keindahan adalah keindahan-mu, dan kebagusan adalah kebagusan-mu, dan kemampuan adalah kemampuan-mu, dan kekuatan adalah kekuatan-mu, serta perlindungan adalah perlindungan-mu. ya allah apabila rizqiku berada dilangit maka mohon turunkanlah, bila di bumi mohon keluarkanlah, bila sulit mudahkanlah, bila jauh dekatkanlah, dan bila haram bersihkanlah, dengan haq dhuha-mu, keindahan-mu, kebagusan-mu, kemampuan-mu, kekuatan-mu dan perlindungan-mu, berikanlah kepadaku apa saja yang engkau berikan kepada hamba-hambamu yang sholeh)

  1. bismillaahir rochmaanir rochim. … alhamdulillaahi robbil-aalamin. washsholaatu wassalaamu ‘alaa sayyidii muchammadin sholaatan tuwassi’u bihaa ‘alayyal-arzaaq, wayuchsinu bihaa liyal akhlaaq. allaahumma sholli ‘alaa sayyidii muchammadin yubaariku lii bihaa fiiamwaalii, wa yastaqimu bihaa achwaali wa’alaa aalihii wa aschaabihi wasallim ajma’iin

(segala puji bagi allah tuhan seru sekalian alam. semoga sholawat serta salam tetap atas pemimpinku muhammad, yang dengan sholawat itu semoga dapat meluaskan rezeki atasku, dan membaikkan akhlaqku. ya allah limpahkan sholawat atas pemimpinku muhammad, yang dengan sholawat itu dapat memberkahi harta bendaku, dan meluruskan tingkah lakuku, dan atas keluarga dan para sahabat beliau seluruhnya semoga engkau berikan keselamatan)

  1. alaahumma asbachtu wabika amsaitu wabika achyaa wabika amuutu wailaikan nusyuur. allahumma inni as-aluka khoiro haadzal-yaum, fatchahu wanashrohu wa nuurohu wabarokatahu. allahumma inni as-aluka khoiro haadzal-yaum wa khoiro maa fiihi, wa a’uudzubika min syarri haazal-yaum wa syarri maa fiihi. allahumma maa asbacha bii min-ni’matin au biachadin min cholqika faminka wachdaka laa syarika laka, falakal chamdu walakasy-syukru’alaadzaalika

(ya allah atas nam-mu aku memasuksi waktu pagi, dan dengan-mu aku memasuki waktu sore, dengan-mu aku hidup dan dengan-mu pula aku mati, serta kepada-mu aku kembali digiring. ya allah, sesungguhnya aku memohon kepada-mu kebaikkan hari ini, pembukaannya, pertolonganya, cahanya, dan keberkahanya. ya allah, sungguh aku mohon kepadamu kebaikkan hari ini dan kebaikkan apa saja yang ada pada hari ini, dan aku berlindung kepada-mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan apa saja yang ada pada hari ini. ya allah, apapun macamnya nikmat yang aku rasakan pagi ini atau dengan siapapun dari makhluqmu aku bertemu pagi ini, maka semuanya dari engkau sendiri, tidak ada sekutu bagi-mu. segala puji dan sanjung serta syukur untuk-mu atas semuanya itu)
Doa tersebut dapat dibaca keseluruhan atau hanya salah satu. Adapaun yang termahsyur adalah doa yang terdapat dalam point (a).

Keutamaan Sholat Dhuha

1. Keutamaan Sholat Dhuha sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
"Bagi masing-masing ruas dari anggota tubuh salah seorang di antara kalian harus dikeluarkan sedekah. Setiap tasbih (Subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (Laa Ilaaha Illallaah) adalah sedekah, menyuruh untuk berbuat baik pun juga sedekah, dan mencegah kemunkaran juga sedekah. Dan semua itu bisa disetarakan ganjarannya dengan dua rakaat shalat Dhuha". (HR. Muslim)

2. Keutamaan Sholat Dhuha ghanimah (keuntungan) yang besar
dari abdullah bin `amr bin `ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.
nabi saw berkata: “perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.
mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
lalu rasulullah saw berkata; “maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”
mereka menjawab; “ya!
rasul saw berkata lagi: “barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.”(shahih al-targhib: 666)

3. Keutamaan Sholat Dhuha sebuah rumah di surga
barangsiapa yang shalat dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (shahih al-jami`: 634)

4. Keutamaan Sholat Dhuha memeroleh ganjaran di sore hari
dari abu darda’ ra, ia berkata bahwa rasulullah saw berkata:
allah ta`ala berkata: “wahai anak adam, shalatlah untuk-ku empat rakaat dari awal hari, maka aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya”(shahih al-jami: 4339).
dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “innallaa `azza wa jalla yaqulu: yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika”
(sesungguhnya allah `azza wa jalla berkata: “wahai anak adam, cukuplah bagi-ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).

5. Keutamaan Sholat Dhuha pahala umrah
dari abu umamah ra bahwa rasulullah saw bersabda:
barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (shahih al-targhib: 673).
dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa nabi saw bersabda:
barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna..” (shahih al-jami`: 6346).

6. Keutamaan Sholat Dhuha ampunan dosa
siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (hr tirmidzi)


Sementara tulisan ini kita cukupkan sampai disini. Nanti kita lanjut dalam serial dhuha 2. Ada yang sudah mendawamkan dhuha? Atau anda punya testimony? Tuliskan pengalaman anda dalam kolom komentar.!!


NASEHAT ULAMA

More »

RUMAH TANGGA

More »

WANITA DAN ANAK

More »

KISAH ULAMA

More »

HUKUM

More »

AMALAN

More »