Hamba Yang Dibanggakan Allah



Segala puji bagi Allah swt yang mana kita telah melihat dan merasakan segala rahmat serta nikmat-Nya yang diberikan kepada kita.
Dengan sampainya seruan iman dan Islam serta dengan memenuhi panggilan ar-Rahman yang ditujukan kepada hati-hati kita, sehingga kita dapat berkumpul, menghadap, menghadirkan hati, berdzikir, berdo’a, meminta dan memohon serta menjalin hubungan  dengan-Nya.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya hanya bagi Allah swt segala puji dan syukur kita haturkan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada sebaik-baik makhluk dan semulia-­mulia ciptaan, yaitu junjungan kami, imam kami, panutan kami, Baginda Nabi Muhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam beserta keluarga, para sahabat dan segenap pengikutnya hingga hari kiamat kelak.

Ya Allah, berikanlah kesempurnaan kepada kami atas segala nikmat-Mu.
Sedangkan sebesar-besar kesempurnaan nikmat adalah bertambah kuatnya keyakinan, keimanan serta ikatan kita dengan Allah swt yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang serta dengan kekasih-Nya, Nabi Muhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam yang merupakan pemimpin alam semesta dan puncaknya adalah kita akan berkumpul dalam golongan dan barisan Nabi Muhammad swt di tempat yang tertinggi lagi terpuji (maqamul mahmud).

Ketahuilah bahwa Allah swt mempunyai kehendak terhadap hamba-hamba-Nya, baik jin maupun manusia untuk mengangkat derajat hamba-Nya yang Dia kehendaki atau menjatuhkan yang Dia kehendaki, mendekatkan yang Dia kehendaki serta menjauhkan yang Dia kehendaki, Mencintai yang Dia kehendaki atau memurkai yang Dia kehendaki.

Sehingga tidaklah berlalu siang dan malam kecuali Allah swt telah memperlihatkan kepada seluruh penduduk langit tanda kasih sayang dan kecintaan-Nya serta memperlihatkan kemurkaan-Nya terhadap hamba-hamba yang dimurkai-Nya.

Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan, bahwa Allah swt memanggil Malaikat Jibril, lalu Allah swt pun berseru: 
‘Wahai Jibri ketahuilah bahwa Aku cinta kepada hamba-Ku fulan bin fulan, maka cintailah dia.’ 

Betapa beruntungnya hamba tersebut dan betapa agungnya derajat si fulan ini.
Tatkala Allah swt sang maha pengasih mengumumkan pengumuman-Nya, maka Malaikat Jibril pun mendekatkan diri kepada Allah swt dengan mencintai si fulan tersebut, sedangkan hamba tersebut hanya manusia biasa yang berjalan dimuka bumi ini.

Renungkanlah !!! Malaikat Jibril mendekatkan diri kepada Allah swt dengan mencintai seorang hamba.
Memang hamba tersebut bentuknya hanya manusia yang dibalut oleh daging dan darah, namun hakekatnya ia adalah anugerah dan kebesaran Allah swt yang sangat diagungkan oleh para penduduk langit.

Tidak sampai disitu, Malaikat Jibril pun diperintahkan untuk memanggil para penduduk  langit (para malaikat) dan berseru:  
‘Wahai para penduduk langit !!! Sesungguhnya Allah telah mencintai hamba-Nya fulan bin fulan, maka cintailah hamba tersebut. ‘Maka penduduk langitpun mencintainya dan jadilah hamba tersebut orang yang dicintai dimuka bumi dan oleh para penduduk langit.

Lihatlah, betapa bahagianya orang itu !!
Betapa tingginya derajat orang itu !!!

Dan sebaliknya, Allah swt menyeru kepada Malaikat Jibril: 
‘Wahai Jibril, sesungguhnya Aku murka kepada hambaku fulan bin fulan, maka murkailah hamba itu.’ Maka Malaikat Jibril pun mendekatkan diri kepada Allah swt dengan memurkai, membenci  dan  memusuhi  sifulan tersebut.

Kemudian Jibril pun diperintahkan untuk mengumumkan kepada para  penduduk  langit: 
‘Wahai para penduduk langit sesungguhnya Allah ta’ala murka kepada hamba-Nya fulan bin fulan, maka murkailah hamba itu.’

Kita berlindung kepada Allah swt dari segala hal yang menyebabkan kemurkaan-Nya dan kita memohon kepada-Nya agar Allah swt mencintai kita dan mengumpulkan kita dengan golongan hamba-hamba yang dicintai-Nya, sehingga kita termasuk golongan al-Muqarrabin.

Alangkah mulianya hamba yang dicintai Allah swt tersebut, yang siang dan malamnya selalu bersungguh-sungguh dalam mendekatkan diri kepada Allah swt, hingga Allah swt pun ridha kepadanya .

Hamba tersebut senantiasa menjaga anggota badannya, menjaga hatinya, menjaga pandangannya, menjaga setiap niatnya, menjaga sikap dan tingkah lakunya, menjaga apa-apa yang ada dalam hatinya daricahaya iman dan cahaya yakin, menjaga keridhaan Allah swt yang ada pada dirinya dan senantiasa takut dari segala kemurkaan-Nya, takut akan jauh dari-Nya serta waspada terhadap segala penyebab terhalangnya dari keridhaan Allah swt.

Hamba tersebut senantiasa mengoreksi dirinya dengan kewaspadaan tinggi dan penuh perhatian terhadap Allah swt disepanjang waktunya.
Allah swt menolongnya dengan penuh rasa kasih sayang, menjaganya, memperhatikannya, memberinya, mendekatkannya, meninggikan derajatnya, membersihkan hatinya dan memilihnya sebagai kekasih-Nya, mereka itulah yang merupakan hamba-hamba yang beruntungdan mulia.

Hanya Allah swt-lah yang paling pemurah diantara yang pemurah, paling penyayang diantara yang penyayang.

Wahai Dzat yang paling Pemurah diantara yang Pemurah dan Dzat yang paling penyayang diantara yang penyayang, sayangilah kami dalam segala kelemahan dan ketidakmampuan kami.

Ya Allah, pertemu kan kami dengan orang-orang yang Engkau cintai dan Engkau ridhai.

Ya Allah, janganlah Engkau pisahkan antara kami dengan mereka. Ya Allah, ridhai dan sayangilah kami.

Wahai Yang paling pemurah diantara yang pemurah, dengarkan dan kabulkanlah do’a kami, karena hanya kepada­ Mu kami memohon dan meminta.

Semoga Allah swt menjadikan kita golongan orang­ orang yang beruntung dan memberikan kepada kita segala nikmat dan anugerah-Nya, memperkuat hubungan serta ikatan kita dengan-Nya dan dengan utusan-Nya Nabi Muhammad Shalallahu alihi wa aalihi wa shahbihi wa salam dan menjadikan kita sebagai golongan hamba-hamba yang dicintainya. Wallahua’lam…

Sumber: www.alhabibahmadnoveljindan.org

Penyeru Ajaran Suci Sang Nabi – Habib Umar bin Hafidz


EmoticonEmoticon