Pada suatu sore, ketika Abu Nawas sedang mengajar
murid-muridnya. Ada dua orang tamu datang ke rumahnya. Yang seorang adalah
wanita tua penjual kahwa, sedang satunya lagi adalah seorang pemuda
berkebangsaan Mesir.
KISAH ABU NAWAS: Pesan Bagi Para Hakim
Siapakah Abu Nawas? Tokoh yang dinggap
badut namun juga dianggap ulama besar, tokoh super lucu yang tiada
bandingnya ini aslinya orang Persia yang dilahirkan pada tahun 750 M di Ahwaz
meninggal pada tahun 819 M di Baghdad. Setelah dewasa ia mengembara ke Bashra
dan Kufa. Di sana ia belajar bahasa Arab dan bergaul rapat sekali dengan
orang-orang badui padang pasir. Karena pergaulannya itu ia mahir bahasa Arab
dan adat istiadat dan kegemaran orang Arab", la juga pandai bersyair,
berpantun dan menyanyi. la sempat pulang ke negerinya, namun pergi lagi ke
Baghdad bersama ayahnya, keduanya menghambakan diri kepada Sultan Harun Al
Rasyid Raja Baghdad.
Ketika Habib Ali Al-Jufri Dicacimaki, Dilaknat, dan Didoakan Keburukan Oleh Orang Lain
Teknologi internet bagaikan dua mata pisau yang dapat memberikan dampak yang positif maupun negatif. Jika dipergunakan untuk hal-hal yang baik maka ia akan memberikan manfaat positif bagi penggunanya, sebaliknya jika digunakan untuk keburukan maka akan berdampak buruk bagi dirinya bahkan orang lain. Terlebih dengan kehadiran sosial media seperti Facebook, Twitter, Youtube, Blog, dan sebagainya dimana setiap orang bebas dengan mudah mengetikan dan memposting apapun dalam media online tersebut.
Kisah Habib Ali Al Jufri dengan Pembunuh Habib Muhammad
Habib Ali al-Jufri pernah bercerita, “Aku pernah berada di kota Aden, berada dalam satu majelis dengan seorang bekas penguasa/pemimpin yang sangat dzalim, dimana ketika berkuasa dia melakukan banyak kemungkaran dengan membantai atau membunuh banyak ulama besar Hadhramaut, diantaranya salah satu yang menjadi korbannya adalah guru mulia kami asy-Syahid Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz, ayahanda dari guru kami Habib Umar bin Hafidz.
Subscribe to:
Posts (Atom)